Analisis Kualitas Produk Tahu Kuning dengan Metode Six Sigma-Kaizen di PD. TBS

Nugraheni Djamal, Dadi Cahyadi, Yudha Aditya Maulana

Abstract


PD. TBS merupakan UMKM yang memproduksi tahu kuning sejaki tahun 2010 yang berlokasi di Kota Cilegon, Banten. Hingga saat ini produk tahu yang dihasilkan PD. TBS masih banyak terjadi cacat produk. Penelitian ini bertujuan ntuk menentukan nilai sigma pada proses produksi tahu kuning, menentukan faktor penyebab terjadinya kecacatan tersebut, dan menentukan Langkah perbaikan. Penelitian menggunakan metode Six Sigma dengan alat DMAI (Define, Measure, Analyze, Improve Kaizen). Berdasarkan hasil analisis DMAI didapatkan didapat bahwa cacat produk yang terjadi adalah cacat tekstur tahu (sebanyak 15.590 pcs atau 49,43% ) cacat warna tahu (sebanyak 6.540 pcs atau 20,74%), cacat kotoran pada tahu (sebayak 4.970 atau 15,76%) dan cacat ukuran tahu (sebanyak 4.440 pcs atau 14,08%), degan tingkat sigma pada bulan Juni – September 2022 rata-rata adalah 1,60. Keempat cacat produk tersebut disebabkan oleh faktor mesin, material, metode, lingkungan dan manusia. Pada faktor mesin meliputi mesin penggilingan sudah tua dan kurang perawatan. Faktor material meliputi komposisi bahan baku yang tidak berkualitas dan kurang bersih. Faktor metode meliputi SOP belum baku dan tertulis. Faktor manusia meliputi kurang teliti, ceroboh dan kurang jaga kebersihan. Sedangkan faktor lingkungan meliputi ruangan produksi yang tidak bersih.


Full Text:

PDF

References


PD. TBS merupakan UMKM yang memproduksi tahu kuning sejaki tahun 2010 yang berlokasi di Kota Cilegon, Banten. Hingga saat ini produk tahu yang dihasilkan PD. TBS masih banyak terjadi cacat produk. Penelitian ini bertujuan ntuk menentukan nilai sigma pada proses produksi tahu kuning, menentukan faktor penyebab terjadinya kecacatan tersebut, dan menentukan Langkah perbaikan. Penelitian menggunakan metode Six Sigma dengan alat DMAI (Define, Measure, Analyze, Improve Kaizen). Berdasarkan hasil analisis DMAI didapatkan didapat bahwa cacat produk yang terjadi adalah cacat tekstur tahu (sebanyak 15.590 pcs atau 49,43% ) cacat warna tahu (sebanyak 6.540 pcs atau 20,74%), cacat kotoran pada tahu (sebayak 4.970 atau 15,76%) dan cacat ukuran tahu (sebanyak 4.440 pcs atau 14,08%), degan tingkat sigma pada bulan Juni – September 2022 rata-rata adalah 1,60. Keempat cacat produk tersebut disebabkan oleh faktor mesin, material, metode, lingkungan dan manusia. Pada faktor mesin meliputi mesin penggilingan sudah tua dan kurang perawatan. Faktor material meliputi komposisi bahan baku yang tidak berkualitas dan kurang bersih. Faktor metode meliputi SOP belum baku dan tertulis. Faktor manusia meliputi kurang teliti, ceroboh dan kurang jaga kebersihan. Sedangkan faktor lingkungan meliputi ruangan produksi yang tidak bersih.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Prosiding Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ Indexed by:

Google Scholar

==============================================================================================================

Prosiding Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jl.KH. Ahmad Dahlan Cirendeu Ciputat Jakarta Selatan
Telp : 021 7424950
Fax : 021 7430756

E-ISSN: 2745-6080

==============================================================================================================

Powered by Puskom-UMJ