Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit menjadi Nanoselulosa dengan Variasi Waktu Ultrasonikasi

Abstract

Nanosellulose merupakan polimer alam berukuran nano yang dapat disintesa dari berbagai limbah biomassa salah satunya adalah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) karena kandungan selulosanya cukup tinggi. Sintesis nanoselulosa dapat dilakukan dengan berbagai macam metode. Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh waktu ultrasonikasi terhadap yield dan ukuran nanoselulosa dari TKKS. Nanoselulosa disintesis dari TKKS dengan metode delignifikasi, bleaching, hidrolisis asam dalam ultrasonikasi, hidrotermal dan pengeringan dengan variasi waktu ultrasonikasi. Variasi waktu ultrasonikasi dilakukan selama 30, 60, 90 dan 120 menit pada suhu 40°C. Untuk mengetahui gugus fungsi nanoselulosa yang dihasilkan dilakukan uji spektroskopi FTIR (Fourier Transform Infra-Red). Analisa morfologi dilakukan menggunakan SEM (Scanning Electron Microscopy). Korelasi antara variasi waktu ultrasonikasi (x) terhadap persentase yield nanoselulosa (y) mengikuti persamaan y = 0,487x + 0,1188 dan R² = 0.9106. Spektrum FTIR menunjukkan adanya gugus fungsi –C-NO₂ nitro aromatik pada bilangan gelombang 1499,26 cm^-1, 1459,39 cm^-1, 1421,04 cm^-1, 1364,43 cm^-1, serta 1311,06 cm^-1. Puncak serapan pada bilangan gelombang 1206,83 cm^-1 menunjukkan adanya gugus fungsi C-O-C eter, sedangkan puncak serapan pada bilangan gelombang 1106,10 cm^-1 dan 896,53 cm^-1 menunjukkan adanya gugus fungsi >CO aldehid. Waktu ultrasonikasi yang optimum adalah 120 menit dengan yield 29,64%. Ukuran nanoselulosa yang didapatkan pada waktu ultrasonikasi 30 menit adalah 865,84 nm.