Pengaruh Konsentrasi Larutan HCl dan H2SO4 Terhadap Produksi Gula Pereduksi Dalam Proses Hidrolisis Enceng Gondok dengan Menggunakan Instrumen Ultrasonik

Authors

  • Robby Julian Fathur Rohman Teknik Kimia, FakultasTeknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • Zaki Mohammad Lutfillah Teknik Kimia, FakultasTeknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • Anis Marsela Magister Teknik Kimia, FakultasTeknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • Yustinah Yustinah Magister Teknik Kimia, FakultasTeknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Abstract

Indonesia, sebagai negara kepulauan, kaya akan sumber daya alam, termasuk perairan yang subur. Salah satu tumbuhan yang tumbuh di perairan ini adalah eceng gondok, yang sering dianggap sebagai gulma. Namun, eceng gondok memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku glukosa melalui proses hidrolisis asam, karena kandungan selulosanya. Glukosa yang dihasilkan dapat digunakan untuk produksi biofuel, etanol, dan biopolimer, sehingga berkontribusi pada pengembangan energi terbarukan yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas konsentrasi pelarut asam terhadap persentase gula pereduksi yang dihasilkan dari hidrolisis eceng gondok untuk meningkatkan nilai jualnya serta memperluas penggunaannya di industri. Metode baru dengan menggunakan instrumen ultrasonik diterapkan dalam proses hidrolisis, serta variasi konsentrasi pelarut asam (HCl & H2SO4: 0,1; 0,5; 1,0; 1,5; 2,0 N) untuk meningkatkan hasil gula pereduksi. Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi pelarut berpengaruh signifikan, dengan HCl dan H2SO4 pada konsentrasi 2N menghasilkan gula pereduksi tertinggi, masing-masing 0,0951% dan 0,0994%. Penelitian ini menegaskan peran penting konsentrasi pelarut asam dan teknologi ultrasonik dalam meningkatkan efisiensi hidrolisis eceng gondok.Kata kunci: eceng gondok, hidrolisis, , gula pereduksi, HCl, H2SO4

Author Biographies

Robby Julian Fathur Rohman, Teknik Kimia, FakultasTeknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Teknik Kimia, FakultasTeknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Zaki Mohammad Lutfillah, Teknik Kimia, FakultasTeknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Teknik Kimia, FakultasTeknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Anis Marsela, Magister Teknik Kimia, FakultasTeknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Magister Teknik Kimia, FakultasTeknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Yustinah Yustinah, Magister Teknik Kimia, FakultasTeknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Magister Teknik Kimia, FakultasTeknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta

References

Abduh, S. B. M., Bintoro, V. P., Nurwantoro, N., Yunianto, V. D., & Pramono, Y. B. (2023). Determination of the optimum pH and enzyme ratio for starch hydrolysis test and characterization of steamed, baked, and fried wheat doughs. Journal of Applied Food Technology, 10(1), 1–7.

Anggraeni, P., Addarojah, Z., & Anggoro, D. D. (2013). Hidrolisis selulosa eceng gondok (Eichhornia crassipe) menjadi glukosa dengan katalis arang aktif tersulfonasi. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, 2(3), 63–69.

Begum, S. L. R., Himaya, S. M. M. S., & Afreen, S. M. M. S. (2021). Potential of water hyacinth (Eichhornia crassipes) as compost and its effect on soil and plant properties: A review. Agricultural Reviews.

Hasibuan, A., Putri, A., Hasani, P., Nasution, N., & Muhabbah, S. (2023). Pemanfaatan tanaman eceng gondok (Eichornia crassipes) untuk kerajinan tas. Cross-Border, 6(2), 1091–97.

Institute of Food Science and Technology. (2022). Sugars. https://www.ifst.org/resources/information-statements/sugars

Lenihan, P., Orozco, A., O'Neill, E., Ahmad, M. N. M., Rooney, D. W., & Walker, G. M. (2010). Dilute acid hydrolysis of lignocellulosic biomass. Chemical Engineering Journal, 156(2), 395-403.

Maya, S., Pratiwi, I., & Hasibuan, I. M. (2022). Hidrolisis eceng gondok (Eichhornia crassipes) menjadi

Downloads

Published

2024-11-28