Determinan Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Metode Inspeksi Visual Asetat di Kota Sukabumi

Abstract

Metode Inspeksi Visual Asetat (IVA) merupakan metode yang secara dini mampu mendeteksi adanya kelainan pada leher rahim. Walaupun demikian, metode ini masih belum dimanfaatkan oleh Wanita Usia Subur (WUS) di Indonesia. Banyak faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pemerikasaan IVA, diantaranya adalah pengetahuan, pendidikan, pekerjaan dan dukungan suami. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain cross sectional, terhadap 200 wanita usia subur di wilayah Kota Sukabumi yang dipilih secara random. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang sudah diuji  validitas dan reliabilitasnya. Data kemudian diolah secara multivariate dengan menggunakan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi WUS yang melakukan deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA hanya 30%. Pendidikan (nilai p=0,043), pekerjaan (nilai p=0,009) dan dukungan suami (nilai p= 0,010) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pemeriksaan IVA (nilai p=0,0001). Pekerjaan (status WUS bekerja) merupakan faktor dominan yang mempengaruhi deteksi dini kanker serviks dengan IVA (nilai p=0,009; OR=0,419; 95%CI=0,218-0,804). Responden yang berkerja memiliki kemungkinan lebih besar untuk tidak melakukan pemeriksaan IVA, hal ini dikarenakan pelayanan deteksi dini pemeriksaan IVA di Puskesmas dilakukan pada hari kerja. Oleh karenanya diperlukan program yang lebih efektif  dalam peningkatan akses pemeriksaan IVA dengan mempertimbangkan status bekerja responden.