PERTUMBUHAN TALAS BENTUL TETRAPLOID DAN DIPLOID PADA MEDIA PERBANYAKAN, AKLIMATISASI DAN KONFIRMASI TINGKAT PLOIDI

Dyah Retno Wulandari, Ratih Kusuma Ningrum, Aida Wulansari, Tri Muji Ermayanti

Abstract


Induksi poliploidi secara in vitro pada talas kultivar Bentul perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas, menciptakan genotipe toleran kekeringan dan meningkatkan ketahanan terhadap hama penyakit. Oleh karena itu perlu diketahui pertumbuhannya pada media perbanyakan, daya hidupnya pada tahap aklimatisasi dan stabilitas tingkat ploidinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan tunas tetraploid pada media perbanyakan, daya tumbuh pada proses aklimatisasi di rumah kaca serta uji kestabilan tingkat ploidi. Talas diploid dipergunakan sebagai kontrol. Percobaan perbanyakan tunas dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap pada media optimal dengan 15 ulangan, pertumbuhan tunas dicatat pada minggu ke-6. Aklimatisasi planlet dilakukan juga dengan Rancangan Acak Lengkap menggunakan 9 ulangan dan pertumbuhannya dicatat setiap minggu hingga minggu ke-6. Konfirmasi tingkat ploidi dilakukan dengan alat flowsitometer dan jumlah kromosom diamati dari sel-sel meristem ujung akar planlet dengan metode squashing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 2 klon talas Bentul tetraploid memiliki kemampuan multiplikasi tunas lebih rendah dibandingkan dengan klon diploidnya pada media perbanyakan, namun daya adaptasi planlet dalam proses aklimatisasi tetap tinggi. Konfirmasi tingkat ploidi dengan flowsitometer dan squashing menunjukkan bahwa kedua klon tersebut tetap stabil tetraploid.

ABSTRACT

In vitro induction of polyploidy on taro cultivars Bentul needs to be developed to increase productivity, create drought tolerant genotype and increase in pest resistance. Therefore, it is necessary to find out the shoot growth in thes multiplication media, survival rate at acclimatization stage, and stability of the ploidy level. This study was aimed to determine growth of tetraploid taro shoots on multiplication media, survival rate at acclimatization stage in the greenhouse as well as the level of their ploidy. Experiment on shoot multiplication was performed by Completely Randomized Design on optimal media with 15 replicates, its growth was recorded 6 weeks after culture. The plantlet acclimatization was performed by Completely Randomized Design using 9 replications, its growth was recorded weekly and survival rate was observed at week 6. Analysis of ploidy level was performed by flowcytometer and the number of chromosomes was observed from meristem root tip cells by squashing method. The results showed that 2 genotypes of tetraploid taro Bentul had lower shoot multiplication ability compared to the diploid one, however, the survival rate of the planlets at the acclimation stage remained high. Ploidy level analysis using flowcytometer and squashing showed that all genotypes remained tetraploid.


Full Text:

PDF

References


Costich, D.E., B. Friebe, M.J. Sheehan, M.D. Casler and E.S. Buckler. 2010. Genome-size Variation in Switchgrass (Panicum virgatum): Flow Cytometry and Cytology Reveal Rampant Aneuploidy. The Plant Genome, Vol. 3 (3): 130 – 141.

Clapa, D., A. Fira and N. Joshee. 2013. An Efficient Ex Vitro Rooting and Acclimatization Method for Horticultural Plants Using Float Hydroculture. HortScience., Vol. 48 (9): 1159 – 1167.

Damayanti, F. 2009. Karakterisasi Morfologi dan Analisis Jumlah Kromosom Beberapa Plasma Nutfah Talas Asal Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur. Majalah Ilmiah Faktor Juli-Agustus 2009. Hal: 11 – 19.

Doleel, J., M. Valárik, J. Vrána, M.A. Lysák, E. Hөibová, J. Bartoš, N. Gasmanová, M. Doleelová, J. Šafáө and H. Šimková. 2004. Molecular Cytogenetics and Cytometry of Bananas (Musa spp.). In Banana Improvement: Cellular, Molecular Biology, and Induced Mutation. Plymouth, UK, Science Publishers. Hal. 229 – 244.

Imelda, M., T.M. Ermayanti dan S. Atmowidjojo. 1992. Perbanyakan Talas (Colocasia esculenta L. SCHOTT) secara In Vitro. Prosiding Seminar Hasil Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi. Bogor, 11 – 12 Februari 1992. Hal: 227 – 233.

Karp, A. 1991. Cytological Techniques. Plant Cell Culture Manual. Kluwer Academic Publishers. Hal: 503 – 515.

Kementerian Pertanian RI. 2016. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 12/Kpts/Kn.210/K/ 02/2016 tentang Petunjuk Teknis Gerakan Percepatan Penganeka-ragaman Konsumsi Pangan Tahun 2016. Ditetapkan di Jakarta, 17 Februari 2016.

Martin, A.F., N.S. Hartati, A. Wulansari, S. Noorohmah, P.D. Aryaningrum dan Witjaksono. 2014. Manipulasi Sel Somatik dan Transgenesis Tanaman Talas. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati. Bogor, 25 September 2014. Hal 75 – 90.

Murashige T and F. Skoog. 1962. A Revised Medium for Rapid Growth and Bioassays With Tobacco Tissue Cultures. Physiologia Plantarum. Vol. 15 (3): 473 – 497.

Nassar, N.M.A., D. Graciano-Ribeirio, S.D.C. Fernandes and P.C. Araujo. 2008. Anatomical Alterations due to Polyploidy in Cassava, Manihot esculenta Crantz. Genetics and Molecular Research, Vol. 7 (2): 276 – 283.

Onwueme, I. 1999. Taro Cultivation in Asia and the Pacific. Food and Agriculture Organization of the United Nations. Regional Office for Asia and the Pasific. Bangkok. Thailand.

Prana, M.S. dan T. Kuswara. 2002. Budidaya Talas: Diversifikasi untuk menunjang Ketahanan Pangan Nasional. Medikom Pustaka Mandiri.

Rauf, A.W. dan M.S. Lestari. 2009. Komoditas Pangan Lokal Sebagai Sumber Pangan Alternatif di Papua. Jurnal Litbang Pertanian, Vol. 28 (2): 54 – 62.

Rudyatmi, E. dan E.S. Rahayu. 2014. Karakterisasi Talas Lokal Jawa Tengah (Identifikasi Sumber Plasma Nutfah sebagai Upaya Konservasi Tanaman Pangan Alternatif). Jurnal Sain dan Teknologi, Vol. 12 (1): 1 – 8.

Suminah, Sutarno dan A.D. Setyawan. 2002. Induksi Poliploidi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) dengan Pemberian Kolkisin. Biodiversitas. 3(1): 174-180.

Soltis, P.S., D. B. Marchant, Y.V. de Peer and D.E. Soltis. 2015. Polyploidy and Genome Evolution in Plants. Current Opinion in Genetics & Development, Vol. 35: 119 – 125.

Wulansari, A., A.F. Martin dan T.M. Ermayanti. 2014. Peningkatan Multiplikasi Tunas Beberapa Aksesi Talas Indonesia Menggunakan Tiamin dan Adenin serta Preservasinya Secara In Vitro pada Suhu Rendah. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati. Bogor, 25 September 2014. Hal: 355 – 365.

Wulansari, A., A.F. Martin dan T.M. Ermayanti. 2016. Induksi Tanaman Poliploid Talas (Colocasia esculenta L.) dengan Perlakuan Orizalin secara In Vitro. Jurnal Biologi Indonesia, Vol. 12 (2): 297 – 305.

Walujo, E.B. 2011. Keanekaragaman Hayati untuk Pangan. Konggres Ilmu Pengetahuan Nasional X. Jakarta, 8 – 10 November 2011. Hal: 1 – 9.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.
Powered by Puskom-UMJ