RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH TERHADAP PENAMBAHAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK DAN PENGURANGAN DOSIS PUPUK ANORGANIK
Abstract
Kacang tanah merupakan tanaman palawija yang menduduki uratan ketiga setelah jagung dan kedelai. Telah lama diupayakan peningkatan produksi dengan berbagai cara, yaitu melalui perluasan areal tanam, intensifikasi budidaya tanaman kacang tanah dan menciptakan dan mencari varietas unggul berpotensi produksi tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tanaman Arachis hypogeae L. terhadap penambahan konsentrasi pupuk organik.Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai bulan Maret 2017 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta, menggunakan metode Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan enam perlakuan, yaitu pupuk anorganik 100% (Urea 0,45 g, KCl 0,375 g, SP-36 0,75 g) sebagai control; pupuk anorganik 50% + POP Supernasa® 5 g/L air; pupuk anorganik 50% + POP Supernasa® 10g/L air; pupuk anorganik 50% + POP Supernasa® 15 g/L air; pupuk anorganik 50% + POP Supernasa® 20 g/L air; pupuk anorganik 50% + POP Supernasa® 25 g/L air. Paramater yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah cabang, umur berbunga 75%, jumlah bintil akar pada saat panen, berat brangkasan, jumlah polong isi, jumlah polong cipo, produksi polong kering, berat 25 butir. Hasil penelitian menunjukan semua perlakuan tidak berbeda nyata terhadap seluruh parameter yang diamati. Karena semua perlakuan tidak berbeda nyata maka sesungguhnya aplikasi dilapangan untuk petani yang lebih baik adalah perlakuan konsentrasi rendah yaitu 5 dan 10 g/L air, jika kondisi lapangan tidak jauh berbeda dengan lokasi penelitian.
ABSTRACT
Peanuts are the third crop palawija after corn and soybeans, has long attempted to increase production in various ways, that is expansion of planting area, intensification of peanut cultivation and looking for high yielding high potential varieties. This research aims to know growth response and production of peanut plants on the addition of concentrations of organic fertilizers. Research conducted on the Desember month 2016 until March month 2017 at experimental garden Agronomy Faculty, University of Muhammadiyah Jakarta, used the Randomized Complete Block Desagn (RCBD) with six treatments that is anorganic fertilizer (Urea 0,45 g; KCl 0,375 g; SP-36 0,75 g) as control; 50% anorganic fertilizer + POP Supernasa® 5 g/L of water; 50% anorganic fertilizer + POP Supernasa® 10 g/L of water; 50% anorganic fertilizer + POP Supernasa® 15 g/L of water; 50% anorganic fertilizer + POP Supernasa® 20 g/L of water; 50% anorganic fertilizer + POP Supernasa® 25 g/L of water. Parameters observed are plant height, branch amount, flowering age, the amount of root nodules at harvest, heavy stover, amount of contents pods, amount of empty pods, production of dried pods and weight 25 grains. The result showed that all treat ments were not significantly different from the observed parameters. Because all the treatment were not significantly different then actually the field application for better farmers is the low concentrations treatment of 5 and 10 g/L of water, if field conditions are not much different from the research location.
Full Text:
PDFReferences
Badan Pusat Statistik. 2015. Produksi Tanaman Pangan 2015. Katalog BPS. Jakarta.
Hardjowigeno, S. 2015. Ilmu Tanah. Akamedika Pressindo. Jakarta
Kacang Tanah. Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Malang
Kristina, N., Muhsanti dan S. Padapotan. 2016. Pengaruh Frekuensi Pemberian Kompos NT45 dan Dosis Urea terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogea L.) di Ultisol. Agrotrop., Vol. 6 (1):43 – 52.
Lingga, P dan Marsono. 2013. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta
Marzuki, R. 2007. Bertanam Kacang Tanah. Penebar Swadaya. Jakarta
Munawar, A. 2011. Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman. IPB Press. Bogor.
Naveen P., K.V. Daniel, P. Subramanian, dan P.S. Kumar. 1992. Response of irrigated peanut to moisture stress and its management. Dalam. Paturohman, E. dan Sumarno. 2015. Peningkatan Produktivitas Kacang Tanah Melalui Penerapan Komponen Teknologi Kunci. IPTEK Tanaman Pangan, Vol. 9 (2): 97 – 107.
Pitojo, S. 2009. Benih Kacang Tanah. Kanisius. Jakarta.
Rahayu, M. 2015. Penyakit Busuk Batang Scleretium Roflsii Pada Tanaman Aneka Kacang. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. Malang
Rina. 2015. Manfaat Unsur N, P, K Bagi Tanaman. Badan Litbang Pertanian. Kalimantan Timur
Rosman, R., A.S. Tjokrowardojo, D.I. Pradono, dan U.K. Hadi. 2012. Pengaruh Pemupukan N dan P Terhadap Pertumbuhan , Produksi, dan Kadar Piperin Tanaman Kamandrah. Bul. Littro., Vol. 23 (2): 136 – 141.
Rukmana, R. 2012. Kacang Tanah. Kanisius. Yogyakarta
Saleh,N. 2010. Optimalisasi Pengendalian Terpadu Penyakit Bercak Daun dan Karat Daun pada Kacang Tanah. Pengembangan Inovasi Pertanian, Vol. 3 (4): 289 – 305.
Setyawan, F, M. Santoso dan Sudiarso. 2015. Pengaruh Aplikasi Inokulum Rhizobium dan Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogea L.). Jurnal Produksi Tanaman, Vol. 3 (8): 697 – 705.
Suhartina. 2005. Deskripsi Varietas Unggul Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian. Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian. Malang.
Susantidiana dan H. Aguzaen. 2015. Pemberian Pupuk Organik Cair untuk Mengurangi Pemakaian Pupuk Anorganik Pada Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogea L.). Klorofil, Vol. 10 (1): 19 – 27.
Sutedjo, M. 2008. Pupuk Dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta.
Suwahyono, U. 2011. Petunjuk Praktis Penggunaan Pupuk Organik Secara Efektif dan Efesien. Penebar Swadaya. Jakarta.
Wahyu, Y. dan R. Budiman. 2013. Daya Hasil Galur-Galur Kacang Tanah (Arachis hypogea L.) Tahan terhadap Penyakit Bercak Daun di Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. Bul. Agrohorti, Vol. 1 (1): 45 – 53.
Wijaya. K.A. 2008. Nutrisi Tanaman sebagai Penentu Kualitas Hasil dan Resistensi Alami Tanaman. Prestasi Pustaka. Jakarta.
Refbacks
- There are currently no refbacks.