DAYA INSEKTISIDA EKSTRAK POLAR SERBUK DAUN GAMAL KULTIVAR PRINGSEWU TERHADAP KUTU PUTIH (HEMIPTERA: Pseudococcidae) PADA KAKAO

Nismah Nukmal, Ratih Andriyani

Abstract


Kakao merupakan tanaman penghasil coklat yang memiliki banyak manfaat. Salah satu faktor penyebab turunnya produksi kakao adalah serangan hama kutu putih (Planococcus minor). Hama ini menghisap buah muda, hingga buah mengering dan mati. Penggunaan insektisida sintetik sering berdampak buruk terhadap lingkungan, diperlukan insektisida alternatif dalam pengendalian hama. Gamal (Gliricidia sepium) merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa flavonoid yang berpotensi sebagai insektisida nabati. Tujuan penelitian untuk mengetahui daya insektisida isolat murni serbuk daun gamal yang efektif dalam mematikan hama kutu putih pada buah kakao. Penelitian ini telah dilaksanakan bulan Januari - Mei yang merupakan bagian dari Penelitian Berbasis Kompetensi DRPM DIKTI tahun Anggaran 2017 di Laboratorium Zoologi dan Laboratorium Terpadu dan Sentra Inovasi Teknologi, Universitas Lampung. Dengan cara isolasi senyawa flavonoid dari serbuk daun gamal, dan bioassay. Ekstraksi dilakukan dengan maserasi bertingkat diawali dari pelarut non polar (heksan & DCM) dan diakhiri pelarut polar (metanol & air). Bioassay dilakukan terhadap kutu putih P. minor pada buah kakao yang sudah direndam dalam ekstrak polar serbuk daun gamal pada tingkatan konsentrasi 0%; 0.015%; 0.030%; 0.045%; dan 0.060% dengan 3 kali ulangan. Mortalitas kutu putih diamati pada 12, 24, 48 dan 72 jam setelah perlakuan. Nilai LC50 dan LT50ditentukan dengan analisis probit. Struktur senyawa toksik dianalisis dengan spektrofotometri ultraviolet tampak (UV-Vis). Diperoleh hasil; ekstrak metanol dan ekstrak air serbuk daun gamal memiliki daya toksik terhadap kutu putih (P. minor) pada tanaman kakao. Estrak air lebih toksik dibandingkan ekstrak metanol karena memiliki nilai LC50,72jam lebih rendah dari ekstrak metanol (0.047% : 0.054%). Senyawa toksik berupa flavonoid golongan flavon dengan struktur senyawa 2-fenil-1,4-benzopiron.

ABSTRACT

Cocoa is one of the important crops, which has many beneficials. Cacao mealybug     (P. minor) is one important pest that decreasing productivity of cocoa. The pest attacks the young cacao fruits, by sucking them until dry and die. Using synthetic insecticide could harmful the environment, therefore alternative insecticide is needed. Gamal      (G. sepium) leaves consist of rich flavonoid compound that potencies as natural insecticide. The purpose of the study to know the affectivity of purified isolate of powder leaf G. sepium to cacao mealybugs. The study was done during Januari – May, and funded by DRPM-DIKTI 2017, at Zoology Laboratory and Integrated and Technology Innovations Centre Laboratory, University of Lampung. The powder leaves of Gamal were extracted by using various organic solvents (n-hexane, dichloromethane, methanol and water). A set of laboratory experiment was conducted to test the toxicity of the polar extracts by bioassay. Five different concentrations of the polar extracts (0%; 0.015%; 0.030%; 0.045%; and 0.060%) with each of 3 replications were tested to cacao mealybugs mortality. Mortality observed at 12, 24, 48, and 72 hours after treatment. Probit analysis was conducted to obtain LC50 and LT50 ultraviolet-visible spectrophotometry (UV-Vis) was used to analyze the structure of the toxics compound. The results indicated the water and methanol extracts were toxic to cacao mealybugs (P. minor) with LC50,72 hours 0.047% and 0.054%. Water extract more toxic than methanol extract. The toxic compound of the both extracs is flavon with the structural frame is 2-phenyl-1,4-benzopiron

Full Text:

PDF

References


Afriyorawan. 2013. Karakterisasi Senyawa Flavonoid Hasil Isolasi Ekstrak Metanol Daun Gamal (Gliricidia maculata). Skripsi. Jurusan Kimia FMIPA. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Elevitch, C.R. dan J.K. Francis. 2006. Gliricidia sepium (gliricidia), Fabaceae (Legume Family). Spesies Profiles For Pasific Island Agroforestry. www.traditionaltree.org (Diakses pada 7 Mei 2015).

Intansari, V. 2008. Efek Ekstrak Daun Gamal (Gliricidia maculata Hbr.) dan Estrak Air Daun Kapuk Randu (Ceiba petandra Gartn.) terhadap Imago Hama Bisul Dadap (Quadrastichus erythrinae Kim.) Skripsi. Jurusan Biologi FMIPA Universitas lampung Bandar Lampung.

Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia. Jakarta.

Kumar, S. dan A.K. Pandey. 2013. Chemistry and Biological Activities of flavonoids: an Overview. The Scientific Word Journal. Vol. 2013: 1 – 16.

Marais, J.P.J., B. Deavours, R.A. Dixon, dan D. Ferreira. 2006. The Stareochemistry of Flavonoids. The Science of Flavonoids. Springer Science. ISBN-10 0-387-28821. United States of America. America. Hal: 1 – 46.

Neldawati, Ratnawulan, dan Gusnedi. 2013. Analisis Nilai Absorbansi Dalam Penentuan Kadar Flavonoid Untuk Berbagai Jenis Daun Tanaman Obat. Pillar of Physics, Vol. 2: 76 – 83.

Nukmal, N., E.L. Widiastuti dan E. Sumiyani. 2009. Uji Efikasi Ekstrak Daun Gamal (Gliricidia maculata) Terhadap Imago Hama Bisul Dadap (Quadrastichus erythrinae). Prosiding Seminar Nasional XX dan Kongres PBI XIV UIN Maliki. Malang, 24 -25 Juli 2009. Hal: 285 – 291.

Nukmal, N., N. Utami dan G.D. Pratami. Isolasi Senyawa Flavonoid Dari Ekstrak Air Serbuk Daun Gamal (Gliricidia maculata) dan Uji Toksisitasnya Terhadap Hama Kutu Putih Pepaya (Paracoccus marginatus). Prosiding Penelitian Hibah Strategi Unila. Universitas Lampung. Lampung.

Nukmal, N., N. Utami dan Suprapto. 2010. Skrining Potensi Daun Gamal (Gliricidia maculata Hbr.) sebagai Insektisida Nabati. Laporan Penelitian Hibah Strategi Unila. Universitas Lampung. Lampung.

Prijono, D. 2005. Pemanfaatan dan Pengembangan Pestisida Nabati. Makalah Seminar Ilmiah. Jurusan Proteksi Tanaman. Fakultas Pertanian. Universitas Lampung. Lampung.

Raini, M. 2007. Toksikologi Pestisida dan Penanganan Akibat Keracunan Pestisida. Media Litbang Kesehatan, Vol. 17 (3): 10 – 18.

Retno, H.A. 2009. Uji Sitotoksik Ekstrak Patroleum Eter Herba Bandotan (Ageratum conyzoides L.) terhadap Sel T47d dan Profil Kromatografi Lapis Tipis. Skripsi. Fakultas Farmasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Silverstein, R.M., G.C. Bassler dan T.C. Morril. 1986. Penyidikan Spketrometrik Senyawa Organik. Terjemahan. Hartono, A.J. dan A.V. Purba. Erlangga. Jakarta.

Siregar, R.H. 2010. Isolasi Senyawa Flafonoid dari Estrak Metanol Daun Gamal (Gliricidia maculata) dan Uji Sebagai Insektisida Nabati Terhadap Kutu Putih Tanaman Pepaya (Paracoccus marginatus). Skripsi. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Soebagio. 2002. Kimia Analitik. Universitas Negeri Makassar Fakultas MIPA. Makassar.

Sumarno, E. 2015. Jenis–jenis Serangga Hama Berdasarkan Tingkat Kerusakan yang di Timbulkan. Tugas Perlindungan Hutan. Manajemen Hutan. Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan. Universitas Halu Oleo. Kendari.

Tapas, A.R., Sakarkar, D.M. dan R.B. Kakde. 2008. Flavonoids as Nutraceuticals. Tropical Journal of Pharmaceutical Research (3): 1089-1099. Faculty of Pharmacy, University of Benin-Nigeria.

Wijaya, S.Y. 2007. Kolonisasi Semut Hitam (Dolichoderus thoracicus Smith.) pada Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) dengan Pemberian Pakan Alternatif. Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Yazid, E. 2005. Kimia Fisika untuk Paramedis. Andi. Yogyakarta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.
Powered by Puskom-UMJ