KADAR SURFAKTAN MENGGUNAKAN BATU BARA
Abstract
Dererjen merupakan salah satu bahan pencemar lingkungan yang sulit untuk di degradasi. Surfaktan merupakan salah satu bahan aditif yang sangat berpengaruh terhadap daya kerja deterjen. Alkil Benzen Sulfanoat (ABS) adalah penyusun surfaktan yang sulit di degradasi. Senyawa tersebut banyak digunakan pada deterjen di Indonesia. Pemakaian deterjen yang berlebih menyebabkan meningkatnya konsentrasi surfaktan pada lingkungan. Berdasarkan PERDA PemProv KALTIM No.2 Tahun 2011, konsentrasi surfaktan pada lingkungan adalah 5 ppm. Batubara merupakan barang tambang yang memiliki kemampuan yang cukup baik dalam proses adsorpsi pada zat organik atau anorganik. Batubara juga digunakan sebagai bahan dasar karbon aktif. Tujuan penelitan ini ialah untuk mengetahui pengaruh variasi kecepatan pengadukan terhadap penurunan kadar surfaktan pada limbah cair laundry dengan metode adsorpsi menggunakan batubara agar sesuai dengan standar baku mutu air limbah. Sebelum proses adsorpsi berlangsung terlebih dahulu di lakukan uji daya serap karbon aktif yang menghasilkan kemampuan serap sebesar 24,2424%. Variasi kecepatan yang digunakan ialah 100, 150, 200,250 dan 300 rpm dengan konsentrasi awal limbah sebesar 25,4902 ppm. Persentase penurunan tertinggi didapatkan pada kecepatan pengadukan 250 rpm sebesar 80,3922% dimana konsentrasi surfaktan menjadi 4,9981 ppm.
Full Text:
PDFReferences
Agardy, Franklin J. & Nelson L. Nemerow. (1998). Strategies of Industrial and Hazardous Waste Management. John Wiley & Sons, 1998. September 5, 2016
Faust, Samuel D., & Aly, Osman M. ( 1929 ). “ Adsorption Process for Water Treatment”. London :Butterworth Publisher,
Mufrodi (2008) dalam Permatasari, Gustin Medina dkk. (2012),” Pengaruh Kecepatan Pengadukan dan Massa Adsorben terhadap Efektivitas Penurunan Zat Warna Dan Logam Berat (Cu & Ni) Limbah Tekstil dengan Menggunakan Bottom Ash”. Teknik Lingkungan. Universitas Diponegoro Semarang.
Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Limbah Air, hal 110-111
Pratiwi, Y., Sunarish, S., & Windi, W.F. (2012). Uji Toksisitas Limbah Cair Laundry sebelum dan sesudah Diolah dengan Tawas dan Karbon Aktif Terhadap Bioindikator (Cyprinuscarpio L). Tugas Akhir Teknik Lingkungan, Institut Sains & Teknologi Yogyakarta.
Ramdja, A. Faudi dkk. (2008). “ Pembuatan Karbon Aktif Dari Coalite Batubara Dan Aplikasinya Dalam Pengolahan Limbah Cair Industri Kain Jumputan” . Jurnal Teknik Kimia. Des. Vol.
Rosariawari, Firra. (2008). “ Penurunan Konsentrasi Limbah Deterjen Menggunakan Furnace Bottom Ash ( FBA)”. Jurnal Teknik Lingkungan. Jun. Vol. 4.
Santi, Sintha Soraya., ( 2009 ), “ Penurunan Konsentrasi Surfaktan pada Limbah Deterjen dengan Proses Photokatalitik Sinar UV”, Jurnal Teknik Kimia, Sept. Vol., 4, hal. 260-264.
Schouten,N., Hamm V.D.L.G.J,. Euvernik, G.J & Haan, A., (2007), “ Selection and Evaluation of Adsorben for Removal of Anionic Surfactans from laundry Rinsing Water”, Journal of Water Research, Feb. Vol., 41, hal. 4233-4241.
Smulders,E (2002), Laundry Deterjents, Wiley-VCH Verlag GmbH, Weinheim, Germany, hal. 39-40.
Syuqiah, Ina dkk (2011).”Analisis Variasi Waktu Dan Kecepatan Pengadukan Pada Proses Adsorpsi Limbah Logam Berat Dengan Arang Aktif. Info Teknik . Jul. Vol 12, hal 7.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
==============================================================================================================
Prosiding SEMNASTEK Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jl. Cempaka Putih Tengah 27
Jakarta Pusat 10510
T. 021.4256024, 4244016 / F. 021.4256023
ISSN : 2407 – 1846
e-ISSN : 2460 – 8416
==============================================================================================================