Analisis Sistem Mesin Pemanas Biji Kopi Berkapasitas 50Kg/Jam
Keywords:
Pemanas biji kopiAbstract
Salah satu penyebab rendahnya kualitas biji kopi hasil olahan petani adalah penggunaan alat pemanas manual seperti wajan tanah liat atau logam, yang menghasilkan panas tidak merata. Hal ini menyulitkan pencapaian kematangan dan warna kopi yang seragam karena biji harus terus diaduk, dan suhu tidak dapat dikontrol, sehingga biji mudah gosong. Oleh karena itu diperlukan alat dengan sistem pemantauan suhu dan distribusi panas yang dilengkapi kontrol otomatis untuk menghasilkan kopi sangrai yang berkualitas. Hingga kini, proses pemanasan kopi oleh masyarakat masih banyak menggunakan metode tradisional, yang memakan waktu lama, mengandalkan kayu bakar, dan tenaga manusia.References
http://repository.upnjatim.ac.id/6552/8/1533010055_bab7.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Bogasari
https://www.bogasari.com/
https://core.ac.uk/download/pdf/159372386.pdf
https://blog.klikmro.com/penyebab-kerusakan-bearing/
https://adoc.pub/bab-ii-dasar-teori-bearing-tujuan-sebuah-bearing-adalah-untu.html
https://www.academia.edu/7412823/Perhitungan_bearing
Anggia malse,Mutiar Sri, & Revi, ikhmad J. (2021). Kajian Proses Produksi Bubuk Kopi Robusta (Coffea canephora) (Studi Kasus Koto Rawang, Kabupaten Pesisir Selatan). PROSIDING SEMINAR NASIONAL Prosiding Seminar Nasional, ISBN : 98-623-6234-84-6.
Barus, W. B. J. (2019). Pengaruh Lama Fermentasi dan Lama Pengeringan terhadap Mutu Bubuk Kopi. Wahana Inovasi : Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat UISU, 8(2), 111–115.
Winata, I. N. A., Oktavianawati, I., Sholihah, S. M. W., & Zhentya, B. J. (2020). Hitam Hasil Olah Basah dan Olah Kering ( Determination Of Lipid Content and Total Nitrogen from Red and Overripe Robusta Coffee Bean that Produced by Wet and Dry Proccess ) Abstrak. Berkala Sainstek, 1, 11–14.
Yunna Ega Ash Yokawati dan Ade Wachjar. (2019). Pengelolaan Panen dan Pascapanen Kopi Arabika (Coffea arabica L.) di Kebun Kalisat Jampit, Bondowoso, Jawa Timur. Agrohorti, 7(3), 343–350.