PENGARUH WAKTU AKTIVASI DAN UKURAN PARTIKEL TERHADAP DAYA SERAP KARBON AKTIF DARI KULIT SINGKONG DENGAN AKTIVATOR NaOH

Suratmin Utomo

Abstract


Indonesia merupakan Negara agraris dan berpotensi sebagai penghasil  singkong. Dalam
pemanfaatan singkong akan selalu disertai adanya limbah yaitu kulit singkong yang belum
diberdayakan  secara  maksimal,  padahal  di  dalamnya  terdapat sumber  karbon  yang  bisa
dikembangkan sebagai salah satu sumber bahan pembuatan karbon aktif. Permasalahannya
adalah seberapa banyak rendemen karbon yang dapat diperoleh dari bahan kulit singkong
dan  pengaruh  teknis  atau  parameter  dalam  proses  pembuatan  karbon  aktif  dari  kulit
singkong  sehingga  produk  karbon  aktif  yang  dihasilkan  memiliki  daya  absorbsi  yang
optimal.  Karbonisasi kulit singkong dikondisikan pada 400
o
C dilanjutkan proses aktivasi
dengan  menggunakan  aktivator  larutan  NaOH  0,1  N.  Penelitian    ini bertujuan  untuk
mencari  pengaruh  parameter-parameter  aktivasi  terhadap  karbon  berupa  ukuran  partikel
karbon dan waktu aktivasi. Parameter ukuran partikel dengan variasi  60, 80, 100, 120 dan
140 mesh didapatkan bahwa pada ukuran 100 mesh karbon teraktifkan memiliki daya serap
optimum sebesar 66,27%, sedangkan parameter waktu dengan variasi 18, 20, 22, 24 dan 26
jam didapatkan bahwa pada waktu 22 jam karbon teraktifkan memiliki daya serap 98,01%
dengan  uji  penyerapan  terhadap  larutan  yodium.  Hubungan  antara variabel  mesh  (x)
terhadap daya serap (y)  dinyatakan sebagai  y = -0,111x
2
+ 23,946, sedangkan hubungan
antara  variabel  waktu  (x)  terhadap  daya  serap  (y)  dinyatakan  sebagai    y  = -3,0625  x
2
+
137,61x – 81,2.

Full Text:

PDF

References


Anonim, 1995. Arang Aktif Teknis. Standar

Nasional Indonesia (SII No.0258-79).

Badan Standarisasi. Jakarta 1990.

Peraturan Menteri

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Teknologi Budidaya Ubi Kayu.

Balai Besar Pengkajian dan

Pengembangan Teknologi Pertanian.

Considine M. Daouglas and Considine D.

Glenn. 1984. Encyclopedia of Chemistry,

Van Nostrand Reinhold. New York.

Haryoto, Hudaya, N. Dan Fadli. (1990).

Pembuatan arang aktif dari tempurung

kelapa dan kayu bakau dengan cara

aktivasi uap. Jurnal Penelitian Hasil

Hutan, Bogor. 8: 8-16. Pusat Penelitian

dan Pengembangan Hasil Hutan. 42-47

Pari, G., dan I. Sailah. 2001. Pembuatan Arang

Aktif dari Kelapa Sawit dengan Bahan

Pengaktif NH4HCO3 dan (NH

2CO3

Dosis Rendah. Buletin Penelitian Hasil

Hutan. Vol. 19 No. 4. Pp. 231-232

Pari, G., K. Sofyan, Syafii dan Buchari. 2005.

Pengaruh Lama Aktivasi terhadap

Struktur Kimia dan Mutu Arang Aktif

Serbuk Gergaji Sengon. Jurnal Penelitian

Hasil Hutan. 23 (3): 207

Ruthven, D. M., 1984. Principles Of Adsorption

And Adsorption Processes. Library of

Congress Cataloging in Publication, 2-8,

-69

Sudradjat, R., Pari, G. (2011) Arang Aktif

Teknologi Pengolahan dan Masa

Depannya. Badan Penelitian dan

Pengembangan Kehutanan-Kementerian

Kehutanan.

Smisek, M., Cerny, S. (1970), Active Carbon

Manufacture Properties and Aplication,

Elsavier Publishing Company,

Amsterdam, 10-25

Surjarwo, W. 2007. Pengaruh Lama dan Suhu

Aktivasi Terhadap Kualitas dan Struktur

Kimia Arang Aktif dari Bagasse (Ampas

Tebu) Untuk Peningkatan Kualitas Air

Konsumsi di Kecamatan Geyer

Grobogan. Sekolah Pascasarjana UGM.

Tesis. Yogyakarta.

Tivana, L. D., 2012. Cassava Processing:

Safety and Protein Fortification.

Departement of Food Technology,

Engineering and Nutrition, Faculty of

Engineering, LTH, Lund University,

Sweden.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


==============================================================================================================

Prosiding SEMNASTEK Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jl. Cempaka Putih Tengah 27
Jakarta Pusat 10510
T. 021.4256024, 4244016 / F. 021.4256023

ISSN : 2407 – 1846
e-ISSN : 2460 – 8416

==============================================================================================================

Powered by Puskom-UMJ