Manajemen Resiko Kebakaran Untuk Keberlangsungan Fungsi Bangunan

Hary Agus Rahardjo, Nurrul Hafizh, Morry Prihanton

Abstract


Keberlangsungan fungsi bangunan tidak saja hanya berkaitan dengan aspek pemeliharaan, namun juga perlu diperhatikan ancaman bahaya yang mungkin timbul akibat bahaya kebakaran. Selain mengakibatkan kerugian harta benda dan bahkan nyawa, bahaya kebakaran dapat berakibat terhentinya fungsi bangunan baik secara temporer maupun secara permanen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji faktor resiko utama terkait bahaya kebakaran pada bangunan tinggi dan langkah pengelolaannya, dalam upaya untuk mempertahankan keberlangsungan fungsi bangunan tersebut. Metoda yang digunakan adalah observasi langsung di lapangan dengan menerapkan system penilaian sesuai dengan ketentuan Dinas Kebakaran DKI Jakarta. Obyek penelitian adalah sebuah Gedung apartemen berlantai 36 yang berlokasi di Jakarta. Gedung ini dipilih karena fungsinya sebagai hunian vertical, yang dihuni secara permanen hampir selama 24 jam terus menerus. Berbeda dengan Gedung kantor atau Gedung komersial lainnya seperti mall, yang hanya dimanfaatkan secara masal pada selang waktu tertentu, misalnya hanya selama jam kerja saja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara menyeluruh, gedung apartment ini termasuk dalam kategori andal dengan angka penilaian 85,14, lebih besar dari 80. Namun faktor resiko utama terkait dengan bahaya kebakaran adalah aspek jalan masuk atau akses untuk pemadam kebakaran. Manfaat penelitian ini adalah sebagai pembelajaran bagi pengambil keputusan, perencana arsitek dan pengelola gedung serta pemilik gedung untuk menyadari pentingnya tata letak bangunan sebagai upaya perlindungan terhadap bahaya kebakaran.

Full Text:

PDF

References


D. Nurmayadi, MS. Huseiny., 2018. Peningkatan Kualitas Keandalan Sarana dan Pra sarana Sistem Proteksi Kebakaran, Jurnal Arsitektur Arcade, pp. 163-169.

Muhammad H. Zulfiar, Akhid Gunawan., 2018. Evaluasi Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Hotel UNY 5 Lantai Di Yogyakarta. Jurnal Semesta Teknika Vol. 21, No. 1, Mei 2018: pp. 65-71,

National Fire Protection Agency (NFPA), 2015

Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran.

Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 200 Tahun 2015 Tentang Persyaratan Teknis Akses Pemadam Kebakaran.

Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 250 Tahun 2015 Tentang Persyaratan Teknis Dan Tata Cara Pemasangan Sistem Deteksi Dan Alarm Kebakaran.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum NO 20/PRT/2009 Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Kebakaran di Perkotaan.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum NO 26/PRT/2008 Tentang Peryaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung Dan Lingkungan.

Ramli, S., 2010, Pedoman Praktis Manajemen Risiko Dalam Perspektif K3 OHS Risk Management.Jakarta : Dian Agung.

Sika W. Mustika, Ratih S. Wardani, Diki B. Prasetio., 2018. Penilaian Risiko Kebakaran Gedung Bertingkat. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia. 13(1): 2018 ISSN 1693-3443: pp 18 – 25

SNI 03 – 1736 – 2000 Tata cara perencanaan sistem proteksi pasif untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung.

SNI 03-3985-2000 Tata cara perencanaan, pemasangan dan pengujian sistem deteksi dan alarm kebakaran untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung.

Undang Undang no 28 th 2002 tentang Bangunan Gedung.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


==============================================================================================================

Prosiding SEMNASTEK Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jl. Cempaka Putih Tengah 27
Jakarta Pusat 10510
T. 021.4256024, 4244016 / F. 021.4256023

ISSN : 2407 – 1846
e-ISSN : 2460 – 8416

==============================================================================================================

Powered by Puskom-UMJ