Pengaruh Jenis Perekat Pada Briket Cangkang Kelapa Sawit Terhadap Waktu Bakar

M Rifqi Aziz, Ahdiat Leksi Siregar, Azhar Basyir Rantawi, Istianto Budhi Rahardja

Abstract


Briket arang adalah arang yang diolah lebih lanjut menjadi bentuk briket (penampilan dan kemasan yang menarik) yang dapat digunakan untuk keperluan energi alterntif sehari-hari sebagai pengganti minyak tanah dan gas elpiji. Penelitian ini menggunakan tiga jenis perekat yaitu tepung tapioka, sagu, dan arpus. Perekat berfungsi untuk merekatkan partikel-partikel zat dalam bahan baku cangkang kelapa sawit dengan perbandingan perekat dan air 1:1 untuk tepung tapioka dan sagu, sedangkan perekat arpus dilakukan peroses pemanasan sampai mencair. Tujuan dari penelitian ini mengetahui pengaruh penggunaan jenis perekat pada briket cangkang kelapa sawit terhadap standar kualitas briket, mengetahui pengaruh penggunaan jenis perekat pada briket cangkang kelapa sawit terhadap waktu bakar yang meliputi nilai kalor, kadar air, dan kadar abu. Metode penelitian yang dilakukan yaitu ekperimen dengan variabel cangkang kelapa sawit 100 gram dan 12% perekat yang digunakan. Proses pengambilan data yaitu kadar air dan waktu bakar dilakukan 3 kali pengulangan, nilai kalor dan kadar abu dilakukan 1 kali pengulangan. Hasil pengolahan data didapatkan nilai kalor pada perekat tapioka 6328 kkal/kg, sagu aren 6330 kkal/kg, dan arpus 6366 kkal/kg, kadar air pada perekat tapioka 6,0 %, sagu aren 6,7 %, dan arpus 5,5%, kadar abu perekat tapioka 7,70 %, sagu aren 6,74%, dan arpus 7,11%, dan waktu bakar pada perekat tapioka 78 menit, sagu 74 menit, dan arpus 92,3 menit. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan jenis perekat pada briket mempengaruhi standar kualitas briket dan waktu bakar. Semakin rendah kadar air dan kadar abu maka waktu bakar akan semakin lama, semakin besar nilai kalor maka waktu bakar akan semakin lama. Dari hasil analisa yang dilakukan bahwa jenis perekat terbaik adalah perekat arpus.

Full Text:

PDF

References


Agung Setiawan, dkk, .Pengaruh Komposisi Pembuatan Biobriket Dari Campuran Kulit Kacang dan Serbuk Gergajian Terhadap Nilai Pembakaran. Jurnal Teknik Kimia, No. 2, Vol. 18 (April 2012).

Alpian, Prayitno, T.A., Sutapa, G.J.P., & Budiadi. 2011. Kualitas arang kayu gelam (Melaleuca cajuputi). Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis 2 (1) :141 – 152. Universitas Pasir : Pengaraian. Hanandito

Arganda,M. 2007. Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Cangkang Kelapa Sawit sebagai Briket Arang. Tesis. Magister Kimia. Universitas Sumatera Utara.

Atkins, PW., (1990). Kimia Fisika edisi ke IV. Erlangga, Jakarta

Brades AC., Tobing FS. 2007. Pembuatan Briket Arang dari Enceng Gondok (Eichornia Crasipess Solm) Dengan Sagu sebagi Pengikat. Departemen Teknik Kimia; UNSRI. Inderalaya.

Daniel Romatua., 2007. Kajian Ekperimental Pengaruh Pengurangan Kadar Air Terhadap Nilai Kalor Terhadap Bahan Bakar Padat. Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara.

Eka Nuryanto.2000. Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit sebagai Sumber Bahan Kimia. Warta. PPKS 2000, Vol,8(3):137-144

Elfianto, E., Subekti, P., Sadil, A. (2014). Analisa Proximate dan Nilai Kalor pada Briket BioArang Limbah Ampas Tebu dan Arang Kayu. Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Islam : Riau, Teknik Mesin Fakultas Teknik.

Estela, A., (2002). Rice husk-an Alternative Fuel in Peru. Boiling Point No.48.

Fengel, D., & Wegener, G., 1995. Kayu Kimia Ultrasruktur Reaksi Kimia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Gandhi, B.A. 2009. Pengaruh Variasi Jumlah Campuran Perekat Terhadap Karakteristik Briket Arang Tongkol Jagung. Profesional. 8/1: 1-12.

Himawanto, D.A., Pengolahan Limbah Pertanian Menjadi Biobriket Sebagai Salah Satu Bahan Bakar Alternatif.Laporan Penelitian. UNS, 2003.

Ignatius et al. 2010. Upaya Penerapan Teknologi Pengolahan Arang Tempurung Kelapa untuk Meningkatkan Nilai Tambah Petani Di Kecamatan Sei Raya Kabupaten Bengkayang. Jurnal IPREKAS- Ilmu Pengetahuan dan Rekayasa.

IsmaIsmayana, A. dan Mohammad R. A. 2012. Pengaruh Jenis dan Kadar Bahan Perekat pada Pembuatan Briket Blotong sebagai Bahan Bakar Alternatif. Jurnal Teknik Industri Pertanian. 21 (3) : 186-193.

Ismayana A., dan Afriyanto, M.R. 2011. Pengaruh jenis dan kadar bahan perekat pada pembuatan briket blotong sebagai bahan bakar alternative. Jurnal Teknologi Industri Pertanian 21 (3) : 186193

Jamilatun, S. 2008. Sifat-sifat penyalaan dan pembakaran briket biomassa, briket batubara dan arang kayu. Jurnal Rekayasa Proses. 2 (2) : 65-72.

Karim, M.A., Ariyanto, E., Firmansyah, A.,(2015). Studi Biobriket Enceng Gondok (Eichhornia Crassipes) sebagai Bahan Bakar Energi Terbarukan. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia”Kejuangan”. ISSN 1693-4393.

Koesoemadinata, R.P., 1980. Geologi Minyak dan Gas Bumi, Jilid 1, Edisi Ke-2. ITB. Bandung.

Kurniawan, Oswan dan Maryono. 2008. Superkarbon Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak Tanah dan Gas. Cetakan I. Penebar Swadaya: Jakarta. (Dalam Ade Kurniawan.

Lestari, L., Aripin, Yanti, Zainudin, Sukmawati, Marliani,. (2010). Analisis Kualitas Briket Arang Tongkol Jagung yang Menggunakan Bahan Perekat Sagu dan Kanji. Jurnal Aplikasi Fisika, vol. 6 no.2

Librenti L, Ceotto E., Di Candilo M. 2010. Biomass characteristics and energy contents of dedicated lignocellulosic crops. Third International Symposium of Energy from Biomass and Waste.

Manik, F.S. 2010. Pemanfaatan spent bleaching earth dari proses pemucatan cpo sebagai bahan baku briket. Perpustakaan Institut Pertanian Bogor : Bogor.

Ndraha, N., 2010. Uji Komposisi Bahan Pembuatan Briket Bioarang Tempurung Kelapa Dan Serbuk Kayu Terhadap Mutu Yang Dihasilkan (Skripsi). Departemen Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatra Utara (USU), Sumatra Utara.

Onchieku, J.M, B.N. Chikamai, M.S. Rao. 2012. Optimum parameters for the formulation of charcoal briquettes using bagasse and clay as binder. European Journal of Sustainable Development, 1 (3) : 477 – 492.

Purwanto, D. 2015. Pengaruh ukuran partikel tempurung sawit dan tekanan kempa terhadap kualitas biobriket. Jurnal Penelitian Hasil Hutan

Purwanto, J., 2011, Arang dari Limbah Tempurung Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq), Jurnal Penelitian Hasil Hutan, vol. 29, No.1, Balai Riset dan Standardisasi Industri, Banjarbaru

Ramadiah, 2016. Uji Kualitas Briket Dari Limbah Kelapa Sawit. Fakultas Sains Dan Teknologi Uin Alauddin Makassar

Saptoadi, H. dan Syamsiro, M., 2007. Pembakaran Briket Biomassa Cangkang Kakao: Pengaruh Temperatur Udara Preheat. Seminar Nasional Teknologi (SNT), Yogyakarta.

Sitorus dan Widardo, 1997. Pengaruh Jenis Perekat Pada Pembuatan Briket Serbuk Sabut Kelapa. Bogor: Center for Agricultural library and Technology Disemination Bogor 16122.

Soeparno, 1993.Pengaruh Tekanan. Waktu Kempa dan Jenis Serbuk pada Pembuatan Briket Arang Gergajian terhadap Rendemen dan Nilai Panas. Laporan Penelitian Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta.

Thoha, M. Yusuf dan Diana Ekawati Fajrin. Pembuatan Briket Arang dari Daun Jati dengan Sagu Aren sebagai Pengikat. Jurnal Teknik Kimia, No. 1, Vol. 17.2010.

Yuwono, J., 2009. Pengaruh Penambahan Bahan Penyala Pada Briket Arang dari Limbah Serbuk Kayu Jati. Tesis, Magister Sistem Teknik, UGM.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


==============================================================================================================

Prosiding SEMNASTEK Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jl. Cempaka Putih Tengah 27
Jakarta Pusat 10510
T. 021.4256024, 4244016 / F. 021.4256023

ISSN : 2407 – 1846
e-ISSN : 2460 – 8416

==============================================================================================================

Powered by Puskom-UMJ