STUDI KEBUTUHAN DAN SUPLAI GAS KABUPATEN SUBANG UNTUK TRANSPORTASI DENGAN TEKNOLOGI LCNG

Authors

  • Haryadi Wibowo Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Abstract

Pertumbuhan  industri dan  ekonomi yang semakin tinggi pada wilayah Jawa Barat menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan bahan bakar minyak. Oleh karena itu, Program konversi bahan bakar  minyak menjadi bahan bakar gas  pada sektor  transportasi diperlukan untuk mengantisipasi kebutuhan bahan bakar minyak yang semakin tinggi. Salah satu emerging area  yang berpotensi memiliki permintaan bahan bakar minyak yang cukup  signifikan adalah area Subang. Hal tersebut  dilatar belakangi oleh penetapan Pelabuhan Patimban sebagai area pelabuhan internasional pendamping  Pelabuhan  existing  Tanjung Priuk. Penetapan itu tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2016 tentang Penetapan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, sebagai Proyek  Strategis Nasional yang ditandatangani  pada 25 Mei 2016.  Estimasi awal  perhitungan penggunaan bahan bakar gas  dapat dilihat dari total jumlah kendaraan  wajib uji  pada tahun 2013 sebesar 8,882 unit. Diestimasi kebutuhan bahan bakar gas pada tahun 2019 untuk wilayah Subang dengan nilai konversi kendaraan yang beralih dari bahan bakar fosil sebesar 5% adalah sebesar 147,839  Lsp per hari atau sekitar  5.08  MMSCFD.  Dengan kuantitas kebutuhan permintaan gas tersebut, maka untuk area Bekasi dan Karawang dapat disuplai kebutuhan selama 611 hari oleh FSO (Floating Storage & Regasification Unit) berkapasitas 147,500 M3 oleh sumber gas yang berasal dari Bontang.   Kata kunci : Bahan bakar gas, LCNG, Kendaraan bermotor

Author Biography

Haryadi Wibowo, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Downloads

Published

2016-11-08

Issue

Section

Articles