PENGARUH PERILAKU ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TERHADAP DESAIN FASILITAS PENDIDIKAN STUDI KASUS : BANGUNAN PENDIDIKAN ANAK AUTIS
Abstract
Menurut data Badan Pusat Statistik pada tahun 2010 prevalansi penyandang autis setiap tahun
semakin meningkat, diperkirakanmencapai 2,4 juta orang dari 237,5 juta penduduk dengan laju
pertumbuhan 1,14 persen. Jumlah autisme di Indonesia diperkirakan mengalami peningkatan sekitar
500 orang setiap tahunnya. Peningkatan jumlah penyandang autis ini semakin lama semakin
mengkhawatirkan, maka dari itu diperlukannya penanganan terpadu yang dapat membantu para
penyandang agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Penyandang autis mempunyai karakteristik khusus, yang dalam tingkatan tertentu tidak dapat
berinteraksi secara normal dengan individu yang lain. Termasuk dalam hal pendidikan.Karena itulah
dibutuhkan fasilitas pendidikan dengan desain khusus untuk penyandang autis.Penelitian ini dilakukan
dengan mengamati perilaku penyandang autis pada sekolah khusus anak autis yang ada di Bogor.
Beberapa kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah kegiatan penyandang autis
khususnya di dasari pada aspek penanganan bagi individual autistik. Kebutuhan ruang untuk
sosialisasi sangat penting mengingat bahwa penyandang autis memiliki masalah pada interaksi
sosialnya sehingga ruang-ruang dalam akan di tata secara radial dimana ruang-ruang kelas saling
berhadapan yang dipisahkan oleh koridor yang akan menciptakan ruang interaksi social dan juga pola
radial yang berpusat pada satu titik dimana satu titik tersebut menjadi ruang berkumpul dan
sosialisasi.
Kata Kunci :
semakin meningkat, diperkirakanmencapai 2,4 juta orang dari 237,5 juta penduduk dengan laju
pertumbuhan 1,14 persen. Jumlah autisme di Indonesia diperkirakan mengalami peningkatan sekitar
500 orang setiap tahunnya. Peningkatan jumlah penyandang autis ini semakin lama semakin
mengkhawatirkan, maka dari itu diperlukannya penanganan terpadu yang dapat membantu para
penyandang agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Penyandang autis mempunyai karakteristik khusus, yang dalam tingkatan tertentu tidak dapat
berinteraksi secara normal dengan individu yang lain. Termasuk dalam hal pendidikan.Karena itulah
dibutuhkan fasilitas pendidikan dengan desain khusus untuk penyandang autis.Penelitian ini dilakukan
dengan mengamati perilaku penyandang autis pada sekolah khusus anak autis yang ada di Bogor.
Beberapa kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah kegiatan penyandang autis
khususnya di dasari pada aspek penanganan bagi individual autistik. Kebutuhan ruang untuk
sosialisasi sangat penting mengingat bahwa penyandang autis memiliki masalah pada interaksi
sosialnya sehingga ruang-ruang dalam akan di tata secara radial dimana ruang-ruang kelas saling
berhadapan yang dipisahkan oleh koridor yang akan menciptakan ruang interaksi social dan juga pola
radial yang berpusat pada satu titik dimana satu titik tersebut menjadi ruang berkumpul dan
sosialisasi.
Kata Kunci :
Full Text:
PDFRefbacks
==============================================================================================================
Prosiding SEMNASTEK Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jl. Cempaka Putih Tengah 27
Jakarta Pusat 10510
T. 021.4256024, 4244016 / F. 021.4256023
ISSN : 2407 – 1846
e-ISSN : 2460 – 8416
==============================================================================================================