POTENSI PESANTREN AL HUSAINY DALAM MEMBANGUN EKONOMI TAUHID DI KABUPATEN BIMA (Kajian Analisis Taksonomi Etnografi)

Mega Oktaviany, Nasaruddin Nasaruddin, Arif Sofyandi

Abstract


Pesantren bukan menjadi pilihan utama dalam pergerakan ekonomi di Indonesia, namun bisa menjadi potensi besar dalam bekerjasama dengan masyarakat untuk mengembangkan pendidikan agama, memperbaiki sosial, mempertahan budaya serta menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berdasarkan tantangan dan tuntutan globalisasi, pesantren di Indonesia memiliki potensi dan kemampuan dalam mengembangkan ekonomi warga dengan berbasis ekonomi pesantren. Maka menjadi penting untuk dilakukan penelitian mendalam, bahwa implementasi dari pendidikan pesantren sangat memberikan peluang untuk Indonesia dalam bidang ekonomi. Tujuan penelitian ini mencoba mempertegas bahwa peran pesantren diseluruh Indonesia berpotensi menghidupkan dan mengembangkan ekonomi warga. Penelitian ini akan mencoba mendeskripsikan pendidikan pesantren harus menjadi solusi utama dalam perputaran ekonomi daerah maupun tingkat nasional di Indonesia.

Salah satu pesantren yang mempunyai potensi dalam membangun ekonomi tauhid di Kabupaten Bima adalah, pesantren Al Husainy. Karena pesantren tersebut telah lama berdiri dan telah banyak melahirkan generasi qur’ani. Selain itu setiap tahunnya banyak siswa yang berlomba-lomba mendaftar di pesantren tersebut dengan berbagai keahlian. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat potensi dan mendorong pesantren untuk berdikari secara ekonomi. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan etnografi dan taksonomi dengan mewawancarai para ustadz pesantren Al-Husaini. Hsil penelitian ini menunjukkan bahwa walaupun pesantren mempunyai bisnis namun belum berkembang secara signifikan perkembangan zaman, padahal potensinya sangat besat. Melalui potensi yang dimiliki pesantren Al-Husainy jika dilakukan dengan baik bisa menggunakan dengan cara klaster bisnis yang sederhana dengan mengajarkan para santri menjadi pengusaha muslim yang bermartabat dan berkesinambungan. Tidak menutupkemungkinan era hari ini memaksa sebuah institusi untuk terus mengikuti perkembangan zaman agar santri terus menjadi menjadi pebisnis muslim yang seperti diajarkan Nabi SAW., sehingga terciptanya ekonomi tauhid yang berkeadilan.




DOI: https://doi.org/10.24853/trd.3.1.56%20-%2072

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Flag Counter  Creative Commons License 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Powered by Puskom-UMJ