Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada Pekerja di Pabrik Tahu Primkopti Kabupaten Serang Tahun 2022
Abstract
BPS mencatat ada 77,91 juta (59,45%) penduduk Indonesia yang bekerja di sektor informal. K3 penting diperhatikan oleh para pekerja di berbagai sektor, namun dalam penerapannya masih kurang mendapat perhatian dari instansi terkait. Tahu merupakan makanan yang bergizi namun sangat disayangkan dalam proses pembuatannya masih banyak pekerja yang kurang memperhatikan keselamatan dan kesehatan dalam bekerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan penggunaan alat pelindung diri (APD) pada pekerja di Pabrik Tahu Primkopti di Kabupaten Serang Tahun 2022. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif deskriptif dengan melihat gambaran, pengetahuan, sikap dan tindakan penggunaan alat pelindung diri. Penelitian ini telah dikaji dan mendapatkan keyalayakan etika penelitian oleh Komisi Etik Fakultas Kesehatan Masyarakat UMJ dengan nomor etik No. 10.490.B/KEPK-FKMUMJ/V/2022. Sampel dari penelitian ini yaitu seluruh pekerja yang ada di Pabrik Tahu Primkopti sebanyak 40 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling. Hasil Penelitian menunjukan bahwa pada variabel pengetahuan terdapat 25 orang (62,5%) yang memiliki pengetahuan yang baik, pengetahuan cukup sebanyak 9 orang (22,5%), dan pengetahuan kurang sebanyak 6 orang (15%). Pada variabel sikap 33 orang (82,5%) yang memiliki sikap yang cukup, serta sikap kurang sebanyak 7 orang (17,5%) dan seluruh pekerja tidak memakai alat pelindung diri secara lengkap sebanyak 40 orang (100%). Pengetahuan mengenai penggunaan APD sudah baik (62,5%), sikap mengenai penggunaan APD sudah cukup (82,5%), tetapi dalam tindakan penggunaan alat pelindung diri masih buruk karena seluruh pekerja tidak memakai alat pelindung diri (APD) secara lengkap (100%). Diharapkan bagi Primkopti dan Kepala Pabrik untuk memenuhi penyediaan alat pelindung diri secara lengkap sesuai dengan jenis pekerjaannya serta melakukan penyuluhan rutin mengenai pentingnya penggunaan alat pelindung diri (APD) pada saat bekerja untuk meningkatkan sikap positif pekerja.
---
BPS recorded that there are 77.91 million (59.45%) Indonesians who work in the informal sector. OSH is important to be considered by workers in various sectors. Tofu is a food favored by the Indonesian people because it is nutritious, but it is unfortunate that in the manufacturing process there are still many workers who do not pay attention to safety and health at work. The purpose of this study was to find out how the description of knowledge, attitudes and actions for using personal protective equipment (PPE) for workers at the Primkopti Tofu Factory in Serang Regency in 2022. The type of research used is quantitative research by looking at the description, knowledge, attitudes and actions of using PPE. This research has been reviewed and obtained the feasibility of research ethics by the ethics committee of the UMJ Faculty of Public Health with the ethics number No. 10.490..B/KEPK-FKMUMJ/V/2022. The sample of this study were all workers in the Primkopti Tofu Factory as many as 40 people. The sampling technique used was Total Sampling. The study showed that in the knowledge variable there were 25 people (62.5%) who had good knowledge, 9 people (22.5%), and 6 (15%). In the attitude variable, 33 people (82.5%) had sufficient attitudes, as well as 7 people (17.5%) lacking attitudes and all workers did not wear complete personal protective equipment as many as 40 people (100%). Knowledge about the use of PPE is good (62.5%), attitudes regarding the use of PPE are sufficient (82.5%), but in the act of using personal protective equipment it is still bad because all workers do not wear complete personal protective equipment (PPE) (100%). It is expected for Primkopti and the Head of the Factory to provide complete personal protective equipment according to the type of work and carry out regular counseling about the importance of using personal protective equipment (PPE) at work to increase the positive attitude of workers.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Rangkang JRC, Mautang T, Paturusi A. Hubungan Antara Pelaksanaan Program Kesehatan Keselamatan Kerja Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Pt Cahaya Nataan Di Ratahan 2020. Phys J Ilmu Kesehat Olahraga. 2021;2(1):123–30.
BPS. Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2019. Badan Pus Stat. 2021;11(84):1–27.
Ramdan IM. Memperbaiki Kondisi Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Sektor Informal Melalui Program Corporate Social Responsibility Perusahaan. J Heal Care Manajement. 2012;15(1):2–6.
Darwis AM, Noviponiharwani, Latief AWL, Ramadhani M, Nirwana A. Kejadian Kecelakaan Kerja di Industri Percetakan Kota Makassar. J Kesehat Masy Marit. 2020;3(2):155–63.
Kemenkes RI. Situasi Kesehatan Kerja. Infodatin Kemenkes RI. 2015. p. 1–7.
Badriah DL, Heriana C. Personal Protective Equipment (PPE) and Personal Determinants related to Dermatitis Contact in Tofu Industry Workers: Case study in Kuningan, Indonesia. J Phys Conf Ser. 2020;1477(6).
Utari NF. Analisis Keselamatan Dan Kesehatan Untuk Pekerja Di Pabrik Tahu Mojosongo. Skripsi. 2019;1–10.
Syukri A. studi deskriptif tentang perilaku penggunaan alat pelindung diri pada pekerja di pabrik tahu pakde desa rambahan kabupaten pasaman tahun 2018. 2018.
Hurlock EB. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Sijabat RM, editor. Jakarta: Erlangga; 2009.
Wirosari TR, Fanani Z. Pengaruh umur, gender, dan pendidikan terhadap perilaku risiko auditor dalam konteks audit atas laporan keuangan. 2013;
Aprilyanti S. Pengaruh Usia dan Masa Kerja Terhadap Produktivitas Kerja ( Studi Kasus : PT . OASIS Water International Cabang Palembang ). 2017;1(2):68–72.
DOI: https://doi.org/10.24853/eohjs.3.1.29-36
Refbacks
- There are currently no refbacks.
https://stockity.fun/