Mengapa Islamophobia Tumbuh Subur di Jerman ?

Marcela Hanindya Putri, Muhammad Faizul Hafizi, Muhammad Farhan

Abstract


Sejak terjadinya serangan World Trade Center pada 11 September 2001 di New York, perang untuk terorisme menguak. Seakan keberadaan agama Islam diselimuti oleh ketakutan dunia.
Dengan jumlah muslim yang cukup signifikan di Jerman membuat isu ini cukup menarik untuk dibahas. Jerman adalah negara penerima pengungsi yang berasal dari timur tengah yang kebanyakan beragama Islam. Jerman menerima para pengungsi juga karena alasan kemanusiaan karena pernah menjadi korban peperangan juga. Islamophobia di Eropa juga sering dibicarakan oleh negara negara Eropa. Ketika Eropa membangun ulang infrastruktur negaranya maka memerlukan tenaga kerja yang diperoleh dari luar Eropa kebanyakan berasal dari agama Islam. Jerman merupakan salah satu negara yang paling ramah dalam menerima imigran. Hal ini dikarenakan adanya perhatian lebih terhadap pengungsi yang terlihat dari kebijakan luar negeri yang digagas oleh Kanselir Jerman Angela Merkel. Bahkan ketika
gelombang imigran tumbuh, Jerman terus membuka pintu kedatangan mereka. Kedatangan imigran Muslim di Jerman yang terus meningkat setiap tahunnya menimbulkan berbagai
penolakan dari kalangan konservatif dan organisasi anti-Islam. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan mengapa islamophobia tumbuh subur di Jerman. Tulisan ini menunjukkan bahwa
faktor-faktor seperti peristiwa terorisme yang dilakukan oleh kelompok Muslim, pendatang asing dan imigrasi yang meningkat, kampanye politik yang menggunakan isu islam sebagai
bahan retorika memperkuat islamophobia di Jerman.


Keywords


Islamophobia, Terorisme, Imigran, Jerman

Full Text:

PDF

References


Ahmed, M. D. (1992). Muslim women in an alien society: A case study of Germany. Journal Institute of Muslim Minority Affairs, 13(1), 71–79.

International Crisis Group. (2007). ISLAM AND IDENTITY IN GERMANY.

Kundnani, A. (2012). Blind spot? Security narratives and far-right violence in Europe. ICCT Research Paper, June. Accessed January, 15, 2015.

Lewicki, A. (2018). Race, Islamophobia and the politics of citizenship in

post-unification Germany. Patterns of Prejudice, 52(5), 496–512.

Lewicki, A., & Shooman, Y. (2020).

Building a new nation: anti-Muslim racism in post-unificationGermany. Journal of Contemporary European Studies, 28(1), 30–43.

Moordiningsih, D. (2015). Islamophobia Dan Strategi Mengatasinya. Buletin Psikologi, 12(2).

Wildan, M. (2019). Perkembangan Islam di Tengah Fenomena Islamofobia di Jerman. TEMALI: Jurnal Pembangunan Sosial, 2(2), 244– 271.




DOI: https://doi.org/10.24853/independen.4.1.33-39

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal INDEPENDEN: Jurnal Politik Indonesia dan Global Indexed by:

Google ScholarGarba Rujukan Digital(Garuda)


Jurnal INDEPENDEN: Jurnal Politik Indonesia dan Global (e-ISSN:2721-9755).

 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Powered by Puskom-UMJ