Hubungan Pola Konsumsi Serat dengan Status Gizi pada Anak Usia Sekolah Dasar
Abstract
Status gizi merupakan gambaran keseimbangan kebutuhan gizi, di satu sisi untuk menunjang kehidupan, mempertahankan fungsi tubuh normal dan menghasilkan energi serta mengkonsumsi zat gizi. Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara pola konsumsi serat dengan status gizi anak usia sekolah dasar(SD). Metode: Menggunakan metode analisis observasional dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Maradekaya 2 Kota Makassar. Sampel diambil menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sebanyak 44 sampel. Hasil: didapatkan bahwa sebagian besar anak dengan status gizi yang baik sebanyak 34 responden (77,3%) dan sebagian besar anak dengan konsumsi serat yang kurang sebanyak 31 responden (70,5%). Dari hasil uji Chi-Square, didapatkan (p-value 0,452) yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola konsumsi serat dengan status gizi pada anak usia sekolah dasar. Hasil nilai OR ditemukan 1.913 yang artinya pasien dengan konsumsi serat yang cukup akan memiliki status gizi baik sebesar 1.913x lebih besar dibanding konsumsi serat yang kurang. Kesimpulan: Sebagian besar anak kelas 4-6 pada SD Negeri Maradekayya 2 Makassar memiliki gizi baik dan pola kunsumsi serat kurang. Hubungan signifikan antara konsumsi serat dengan status gizi tidak ditemukan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ratnasari D, Purniasih L. Status Gizi dan Pola Konsumsi Makanan Anak Usia Sekolah (7-12 Tahun) di Desa Karangsembung. J Ilm Gizi dan Kesehat (JIGK. 2019;1(1):35.
Lestari ID, Yanti Ernalia, Tuti Restuastuti. Gambaran Status Gizi Pada Siswa Sekolah Dasar Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir. J Online Mhs. 2016;3(2):2.
Chahyanto BA, Edwin Sovvan Aritonang, Mesa Laruska. Status Gizi Anak Sekolah Dasar di Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga. J Mitra Kesehat. 2018;1(2):59.
Ambarita EM, Siti Madanijah, Naufal Muharam Nurdin. Hubungan Asupan Serat Makanan dan Air dengan Pola Defekasi Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor. J Gizi dan Pangan. 2014;9(1):8.
RI K. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Malnutrisi Pada Dewasa. Mentri Kesehat RI. 2019;
Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama 2017; 2017.
Shofwah UM, Afrianus Karo, Dian Nazikha Khusna, Ari Murti Nindiyati, Niki Dwi Astuti, Setyaningrum Rahmawaty. Hubungan Asupan Serat dan Kecukupan Asupan Energi Pada Anak Sekolah Dasar Usia 8-12 Tahun di Surakarta. J Dunia Gizi. 2020;3(1):43.
Setyawati VAV, Eti Rimawati. Pola Konsumsi Fast Food dan Serat Sebagai Faktor Gizi Lebih Pada Remaja. Unnes J Public Heal. 2016;5(3):277–9, 281–2.
WHO. Obesity and overweight. World Health Organization. 2021;
Kemenkes RI. Laporan Nasional Riskesdas 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2018.
Kemenkes RI. Laporan Provinsi Sulawesi Selatan Riskesdas 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2018.
Dinas Kesehatan Kota Makassar. Data Status Gizi Balita. 2016.
Putri DUE. Hubungan Asupan Sayur dan Buah dengan Status Gizi dan Kebugaran Fisik Pada Siswa SD Negeri Totosari 1 dan Tunggulsari 1 Surakarta. 2020. p. 6.
Jahri IW, Suyanto, Yanti Ernalia. Gambaran Status Gizi Pada Siswa Sekolah Dasar Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis. J Online Mhs Fak Kedokt. 2016;3(2):5.
Latifah S. Hubungan Antara Pola Konsumsi dengan Status Gizi Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Wilayah Pesisir Kota Pasuruan. 2018. p. 71.
Iqbal NNB. Hubungan Konsumsi Serat Pangan dan Kejadian Obesitas Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 2021. p. 24.
Makaryani RY. Hubungan Konsumsi Serat dengan Kejadian Overweight Pada Remaja Putri SMA Batik 1 Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2013. p. 4–5.
Baiti AN. Hubungan Pengetahuan dan Tingkat Konsumsi Serat dengan Status Gizi Remaja Putri di SMK Batik 2 Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2015. p. 5–9.
Harti AD, Rahayu Indriasari, Healthy Hidayanti. Hubungan Pola Konsumsi Pangan Sumber Serat dengan Kejadian Overweight Pada Remaja di Smp Negeri 3 Makassar. J Indones Community Nutr. 2019;8, 77(2):73–5.
Rahayuningtiyas F. Hubungan Antara Asupan Serat dan Faktor Lainnya dengan Status Gizi Lebih pada Siswa SMPN 115 Jakarta Selatan Tahun 2012. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. 2012. p. 64.
Rizqiya F, Ahmad Syafiq. Asupan Serat Sebagai Faktor Dominan Obesitas Perempuan Pralansia. J Manaj Kesehat Yayasan RSDr Soetomo. 2019;5(1):13.
Maharani, Darwis, Desri Suryani. Aktivitas Fisik, Pengetahuan Gizi, Asupan Energi, Asupan Serat Dan Status Gizi Lebih Pada Remaja. J Media Kesehat. 2017;10(2):168–71.
Purwanto, Sulistyastuti. Metode Penelitian Kuantitatif untuk Administrasi Publik dan Masalah-Masalah Sosial Edisi Kedua. Yogyakarta: Gava Media; 2017.
Supariasa IDN, Bachyar Bakri, Ibnu Fajar. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC; 2013.
Suryamulyawan KA, I Made Arimbawa. Prevalensi dan Karakteristik Obesitas Pada Anak di Sekolah Dasar Saraswati V Kota Denpasar Tahun 2016. Intisari Sains Medis. 2019;10(2):343.
Rahayu TB, Fitriana. Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Status Gizi Remaja Putri. J Vokasi Kesehat. 2020;6(1):47.
DOI: https://doi.org/10.24853/jkk.20.1.22-29
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. | |||
View My Stats |