Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian TB Paru BTA (+) di Wilayah Kerja Puskesmas Petamburan Kota Jakarta Pusat Tahun 2012

Ika Septiana Sari, Munaya Fauziah

Abstract


DKI Jakarta berada di urutan ke-5 provinsi dengan angka prevalensi tertinggi kasus tuberkulosis di Indonesia yaitu sebesar 1.208 per 100.000 penduduk.Menurut Depkes RI 1/3 penderita ditemukan di RS dan 1/3 lagi di Puskesmas, sisanya tidak terdeteksi dengan baik (Kemenkes, 2010). Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian TB Paru BTA(+) di wilayah kerja Puskesmas Petamburan Kota Jakarta Pusat Tahun 2012. Metode penelitiannya yaitu cross sectional pada 90 responden yang diperoleh dengan cara systematic sampling dan dilakukan bulan Juni 2012. Analisis chi-square (a=0,05) dilakukan untuk mengetahui hubungan faktor risiko dengan kejadian TB Paru BTA(+). Riwayat kontak (nilai P=0,000), pendapatan keluarga (nilai P=0,000) dan minum alkohol (nilai P=0,018) berhubungan signifikan dengan TB Paru BTA(+). Usia, jenis kelamin, status gizi, imunisasi BCG, pendidikan, pekerjaan dan lingkungan fisik berupa pencahayaan, ventilasi, kepadatan hunian, kelembaban, suhu, jenis  lantai, jenis dinding, jenis atap, dan merokok tidak berhubungan secara statistik. Perlu penyuluhan terhadap masyarakat, kontak dan penderita TB, peningkatan investigasi, perilaku hidup bersih dan sehat dan membentuk kelompok sadar TB.

Keywords


TB Paru BTA (+), riwayat kontak, pendapatan keluarga, lingkungan fisik.

Full Text:

PDF

References


-




DOI: https://doi.org/10.24853/jkk.10.2.68%20-%2075

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
View My Stats website statistics
Powered by Puskom-UMJ