Gambaran Gejala Keracunan Kadar Timbal (Pb) pada Polisi Lalu Lintas di Polres Metro Jakarta Selatan Tahun 2015
DOI:
https://doi.org/10.24853/jkk.12.1.98-107Abstrak
Abstrak Saat ini masalah pencemaran sudah sedemikian membahayakan lingkungan dan kesehatan.Kondisi lingkungan tercemar menyebabkan penurunan kualitas lingkungan yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kelangsungan hidup manusia.Pencemaran lingkungan terjadi sebagai akibat masuk atau dimasukkannya sesuatu (makhluk hidup, zat, atau energi) kedalam lingkungan.Lingkungan dikategorikan tercemar jika telah terjadi perubahan dan bergeser dari kondisi semula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar timbal yang di sebabkan oleh polusi udara pada darah polisi lalu lintas Polres metro Jakarta Selatan dengan menggunakan desain studi analisis deskriptif kuantitatif, besar sampel sebanyak 30 orang yang dipilih secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara.Analisis data yang dilakukan yaitu analisis univariat dan dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2015. Penelitian dimulai dengan melakukan observasi, kemudian pengisian kuesioner dan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan kadar timbal. Hasil analisis didapatkan rata rata umur polisi lalu lintas di Polres Metro Jakarta Selatan adalah 41 tahun, ≥ 41 tahun berjumlah 17 orang (56.7%) sedangkan yang < 41 tahun sebanyak 13 orang (43.3%), rata rata massa kerja polisi lalu lintas di Polres ini adalah 21 tahun, < 21 tahun dengan jumlah 16 orang (53.3%) sedangkan yang ≥ 21 tahun berjumlah 14 orang (46.7%), tingkat lama kerja yang paling banyak adalah > 8 jam/hari dengan jumlah 17 orang (56.7%) sedangkan yang bekerja < 8 jam/hari berjumlah 13 orang (43.3%). Kebiasaan menggunakan masker saat bekerja dimana yang tidak menggunakan APD masker berjumlah 16 orang (53.3%) sedangkan yang menggunakan APD masker sebanyak 14 orang (46.7%). Kebiasaan merokok saat bekerja ditemukan yang merokok berjumlah 21 orang (70%) sedangkan yang tidak merokok sebanyak 9 orang (30%).Ada tiga gejala yang paling banyak di alami oleh responden masing masing adalah kejang otot (63.3%), pusing pusing (43.3%) dan sering mengantuk (44%).Hasil pemeriksaan darah polisi lalu lintas adalah 5.60 µg/dL dengan pemeriksaan terendah 3.6 µg/dL dan hasil pemeriksaan tertinggi 7.7 µg/dL. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa gejala yang paling banyak di alami oleh responden masing masing adalah kejang otot (63.3%), pusing pusing (43.3%) dan sering mengantuk (44%) dan kadar timbal yang ada di dalam darah polisi lalu lintas secara keseluruhan berada pada tahap normal apabila dibandingkan dengan standar. Kata Kunci: Timbal, pencemaran udara, keracunandarah, polisi lalulintas##submission.downloads##
Diterbitkan
2017-08-18
Terbitan
Bagian
Artikel