Hubungan antara Faktor Lingkungan dan Perilaku dengan Kejadian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Sanggeng Kabupaten Manokwari Papua Barat
DOI:
https://doi.org/10.24853/jkk.12.2.202-213Abstract
Malaria dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, dan ibu hamil. Malaria secara langsung menyebabkan anemia dan penurunan produktivitas kerja.Studi pendahuluan di Puskesmas Sanggeng, Kabupaten Manokwari, Papua Barat ditemukan kasus malaria pada tahun 2015 sebanyak 2.802 kasus. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubunganantara kondisi fisik rumah dan perilaku dengan kejadian penyakit malaria di wilayah kerja Puskesmas Sanggeng Kabupaten Manokwari Papua Barat. Penelitian ini menggunakan rancanganstudi case control. Subyek penelitian sebanyak 120 pasien yang melakukan pemeriksaan test darah tepi di Puskesmas Sanggeng pada tanggal 10 Mei sampai dengan 4 Juni 2016. Sebanyak 60 pasien positif malaria (kasus) dan 60 pasien yang dinyatakan negatif malaria (kontrol). Sampel diambil dengan consecutive sampling. Terdapat hubungan antara kondisi fisik rumah (p=0,008, OR=3,000) dan kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk (p=0,000, OR=6,245) dengan kejadian malaria. Hasil analisis mutivariat menunjukkan bahwa kebiasaan tidak menggunakan obat anti nyamuk merupakan faktor risiko yang paling dominan dengan kejadian malaria di wilayah kerja Puskesmas Sanggeng Kabupaten Manokwari Papua Barat (p=0,000, 95% CI: 2,809-14,635 dan OR (Exp (B))=6,411). Perlu upaya perbaikan kondisi fisik rumah dan promosi penggunaan obat anti nyamuk untuk mencegah terjadinya malariaKata Kunci: Malaria, lingkungan, kebiasaan menggunakan obat anti nyamukDownloads
Published
2017-08-18
Issue
Section
Articles
License
The copyright of the article fully belongs to theĀ Jurnal Kedokteran dan Kesehatan and publishing rights belong entirely to Faculty of Public Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.