Peningkatan Pengetahuan Upaya Kesehatan Masyarakat pada Dokter Internsip Berdasarkan Faktor Wahana Puskesmas
Abstract
Program internsip merupakan proses pemantapan mutu profesi dokter. Proses pemahiran dan penyelarasan hasil pendidikan dengan praktik di lapangan berupa pemahiran upaya kesehatan perorangan (UKP) selama 8 bulan, dan upaya kesehatan masyarakat (UKM) selama 4 bulan. Pendidikan kedokteran berbasis komunitas merupakan wujud perubahan paradigma dari kuratif menjadi preventif. Tulisan ini menganalisis perubahan pengetahuan peserta internsip tentang UKM. Data yang digunakan adalah hasil penelitian internsip tahun 2015. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan disain longitudinal study. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret 2015 dan Oktober 2015 di provinsi yang terpilih berdasarkan status akreditasi dan status kepemilikan Fakultas Kedokteran. Instrumen penelitian berupa kuesioner kuantitatif. Analisis data secara deskriptif dan dilakukan uji T untuk mengetahui faktor yang menunjukkan perbedaan peningkatan pengetahuan tentang UKM. Secara umum terjadi peningkatan nilai pengetahuan peserta internsip tentang UKM. Faktor yang menunjukkan perbedaan adalah lama puskesmas menjadi wahana internsip, keberadaan perpustakaan puskesmas, keberadaan pusling roda empat, pendamping menilai logbook, pendamping menilai laporan, pendamping memiliki cukup waktu dalam membimbing, dan kegiatan mini project yang diikuti peserta. Diperlukan dukungan sarana, optimalisasi pendampingan dan peran aktif peserta untuk lebih meningkatkan pengetahuan UKM.
Kata kunci: pengetahuan UKM, internsip, wahana puskesmas
Full Text:
PDFReferences
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. 2009;111.
Konsil Kedokteran Indonesia. Standar Pendidikan Profesi Dokter. Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia; 2012. 1-26 p.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pelaksanaan Internsip Dokter Indonesia. Jakarta: Badan PPSDM Kesehatan; 2009.
Achmadi UF. Kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rajagrafindo Persada; 2013.
Badan Litbang Kesehatan. Laporan Kajian Cost, Output, dan Manajemen Program Internsip Tahun 2015. Jakarta; 2015.
Maeshiro R, Johnson I, Koo D, Parboosingh J, Carney JK, Gesundheit N, et al. Medical education for a healthier population: reflections on the Flexner Report from a public health perspective. Acad Med J Assoc Am Med Coll. 2010;85(2):211–9.
Navinan MR, Wijayaratne DR, Rajapakse S. Final-year medical students’ perceptions regarding the curriculum in public health. Indian J Community Med. 2011;36(4):268–74.
Dysinger WS, Pappas JM. A fourth-year medical school rotation in quality, patient safety, and population medicine. Am J Prev Med. 2011;41(3):200–5.
Starfield B. Primary Care and Equity in Health: The Importance to Effectiveness and Equity of Responsiveness to Peoples’ Needs. Assoc Humanist Sociol. 2009;33(1):56–73.
Saramunee K, Krska J, Mackridge A, Richards J, Suttajit S, Phillips-Howard P. How to enhance public health service utilization in community pharmacy?: general public and health providers’ perspectives. Res Soc Adm Pharm. 2014;10(2):272–84.
Rachmani KT. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Dokter Internsip (Studi pada Dokter Internsip Lulusan Universitas Jember dan Dokter Pendamping di Puskesmas). Universitas Jember; 2013.
Notoatmodjo S. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Prinsip-prinsip Dasar. Jakarta: PT Rineka Cipta; 2003.
Priantono D. Pelaksanaan Internsip di Indonesia. 2013;1(3):1–4.
Donovan C, Garnett J. Internship for Dummies. 2018.
Konsil Kedokteran Indonesia. Registrasi Dokter Program Internship [Internet]. Indonesia; 2010. Available from: http://www.kki.go.id/assets/data/menu/Perkonsil_No._1_Tahun_2010_2.pdf
DOI: https://doi.org/10.24853/jkk.14.1.26-38
Refbacks
- There are currently no refbacks.
 Jurnal Kedokteran dan Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. | |||
 |  |  |  |
| View My Stats | |||