Minyak Atsiri dari Beberapa Tanaman Obat

Suherman Jaksa

Abstract


Disadari ataupun tidak, manusia sering membutuhkan minyak atsiri. Beberapa produk yang digunakan seperti pasta, sabun, sampo, farfum, pelembab, bahkan makanan, minuman dan obat-obaran semuanya mengandung minyak atsiri. Minyak ini dapat dihasilkan dari tiap bagian tanaman seperti daun, bunga, biji, buah, batang, akar atau rimpang. Minyak atsiri juga dikenal dengan sebutan minyak terbang, essential oil atau volatile oil. Minyak atsiri yang baru diekstraksi biasanya tidak berwarna atau berwarna kekuning-kuningan. Jika minyak atsiri lama berada di udara terbuka, terkena cahaya, dan pada suhu kamar, maka minyak atsiri tersebut dapat mengabsorbsi oksigen di udara sehingga menghasilkan warna minyak yang lebih gelap, bau minyak berubah dari bau wangi alamiahnya, minyak lebih kental dan pada akhirnya membentuk sejenis resin. Minyak atsiri dapat menguap pada suhu kamar dan penguapannya semakin besar seiring dengan kenaikan suhu. Umumnya minyak atsiri larut dalam alkohol encer yang konsentrasinya kurang dari 70%, tetapi tidak larut dalam air. Daya larut tersebut akan lebih kecil jika minyak atsiri mengandung fraksi terpen dalam jumlah besar. Tanaman obat herbal yang biasa digunakan untuk menghasilkan minyak atsiri adalah jeruk keprok (Citrus nobilis Lour.), bawang putih (Allium sativum), bunga kenanga (Canangium odoratum (Lmk.), daun kemangi (Ocimum basilicum), lengkuas (Alpinia galanga L.).

Keywords


Minyak Atsiri, Tanaman Obat Herbal

Full Text:

PDF PDF


DOI: https://doi.org/10.24853/jkk.6.1.1-8

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
View My Stats website statistics
Powered by Puskom-UMJ