Hubungan Ukuran Lingkar Kepala dengan Perkembangan Anak Usia 12 - 36 Bulan Berdasarkan Skala Denver Development Screening Test-II (Ddst-II) di Posyandu RW 03 Mustika Jaya Bekasi Timur November 2016

Authors

  • Rahmini Shabariah University of Muhammadiyah Jakarta
  • Farsida Farsida University of Muhammadiyah Jakarta
  • Indri Prameswari University of Muhammadiyah Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.24853/jkk.15.1.46-55

Abstract

Latar Belakang: Anak-anak dengan keterlambatan perkembangan secara umum meliputi 10% anak-anak di seluruh dunia. Berdasarkan hasil pelayanan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) pada 500 anak dari lima wilayah DKI Jakarta, ditemukan 57 anak (11,9%) mengalami kelainan tumbuh kembang. Kelainan yang paling banyak yaitu delayed development (pertumbuhan yang terlambat) 22 anak, 14 anak mengalami global delayed development, 10 anak gizi kurang, 7 anak mikrosefali, dan 7 anak yang tidak mengalami kenaikan berat badan dalam beberapa bulan terakhir. Ukuran lingkar kepala adalah salah satu indikator yang umum diperiksa untuk mengidentifikasi kelainan neurologis dan menyingkirkan penyebab keterlambatan perkembangan.Metode: Penelitian ini bersifat kuantitatif analisis, dengan responden anak usia 12 - 36 bulan di Posyandu RW 03 Kelurahan Mustika Jaya, Bekasi Timur. Pendekatan yang digunakan pada desain penelitian ini adalah ”cross sectional study, dengan jumlah sampel sebanyak 73 responden.Hasil: Berdasarkan penelitian, lebih dari setengah reponden yang memiliki lingkar kepala dengan interpretasi tanpa kelainan kepala atau normal memiliki aspek perkembangan motorik kasar yang normal (98,5%), dibandingkan dengan aspek perkembangan motorik kasar yang suspek (1,5%). Reponden yang memiliki lingkar kepala normal memiliki aspek perkembangan motorik halus yang normal (95,6%), dibandingkan dengan yang suspek (4,4%). Reponden yang memiliki lingkar kepala normal memiliki aspek perkembangan bahasa yang normal (92,6%), dibandingkan dengan yang suspek (7,4%). Reponden yang memiliki lingkar kepala normal memiliki aspek perkembangan personal sosial yang normal (97,1%), dibandingkan dengan yang suspek (2,9%). Didapatkan reponden yang memiliki lingkar kepala tanpa kelainan kepala atau normal cenderung memiliki perkembangan yang normal (86,8%) dibandingkan perkembangan yang suspek (13,2%).Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara lingkar kepala dengan interpretasi tanpa kelainan atau normal dengan perkembangan anak yang normal. Lingkar kepala tanpa kelainan mempengaruhi perkembangan anak 9 kali lebih besar.Kata Kunci: Lingkar Kepala, Perkembangan Anak, DDST II.

References

RI KK. Pelayanan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak [Internet]. 2010. Available from: http://www.depkes.go.id/article/view/1137/pelayanan-stimulasi-deteksi-intervensi-dini-tumbuh-kembang-anak.html

Sulaiman H. Panduan Tumbuh Kembang Anak Lima Tahun Pertama Luar Biasa. Yogyakarta: Gramedia; 2008.

Ikatan Dokter Anak Indonesia. Pedoman deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang anak. Jawa Timur: IDAI; 2012.

Atien. Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. 2004.

Nursalam. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta: Salemba Medika; 2005.

Soetjiningsih, Et.al. Buku Ajar I Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: Sagung Seto; 2002.

Pediatrics AA of. Recommendations for Preventive Pediatric Health Care Bright Futures / American Academy of Pediatrics. 2017;18–9.

Irwanto. Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak, In : Naskah Lengkap Continuing Education Ilmu Kesehatan Anak XXXVI Kapita Selekta Ilmu Kesehatan Anak VI. FK Unair RSU Dr. Soetomo Surabaya. FK UNAIR. 2006;2–6.

Narendra M. Penilaian Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. Jakarta: EGC; 2003.

Aulia D. Hubungan Ukuran Lingkar Kepala dengan Tingkat Kecerdasan (Intellectual Quotient) Anak pada Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar Khadijah 2 Surabaya. FK UNAIR. 2010;

H S. The Relationship Between Head Circumference and Working Memory Capacity in 15th Grade Kleco 1 Surakarta Elementary School. Dep Anat Univ Sebel Maret. 2013;

Jaya PM. Profil Kesehatan Puskesmas Mustika Jaya 2015. Bekasi; 2015.

Curtiss S. The independence and taskspecificity of language. In M.H.Bornsterin & J.Bruner (Eds.), Interaction in human development. Lawrence Erlbaum Associates; 105-137 p.

Hurlock EB. Child Growth and Development. New York: McGraw-Hill Book Company; 1956.

Gessel A. Harper Infant and child in the culture of today: the guidance of development in home and nursery school. xii. England; 1943. 399 p.

Thelen E, Smith LB. A dynamic systems approach to the development of cognition and action. Cambridge, MA: MIT Press;

Damon W, Hary D. The Development of Self-Understanding from Infancy Through Adolescence. Wiley behalf Soc Res Child Dev Stable. 53:841–64.

Viholainen H. Developmental of Early Motor Skills and Language in Children at Risk Familial Dyslexia. Develompental Medicine and Child Neuorology; 2011.

Hurlock E. Psikologi Perkembangan,. Jakarta: Erlangga; 2004.

Thezar D, Masloman N, Mandei JM. Hubungan lingkar kepala dan perkembangan bayi di poli bayi & tumbuh kembang rsup prof. dr. r. d. kandou Manado. Univ Sam Ratulangi. 2016;

Downloads

Published

2019-03-25