Tingkat Efektivitas Penyembuhan Luka Bakar Derajat IIA dengan Pemberian Madu dan Pemberian Salep Nebacetin pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus)
Abstract
Madu diduga berperan sebagai anti bakteri dan saat ini sudah dimanfaatkan sebagai penanganan korban luka bakar. Penelitian ini bertujuan membandingkan tingkat kesembuhan luka bakar dengan pemberian madu dan nebacetin topikal. Pada penelitian menggunakan 25 ekor tikus jantan Rattus Norvegicus dijadikan subyek penelitian dengan menggunakan eksperimental laboratorik dengan metode pos test only control group design. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok secara random yaitu: K1 (Kontrol), K2 (Madu 1x1), K3 (Madu 3x1), K4 (Nebacetin Topikal Gel 5gr 1x1), K5 (Nebacetin Topikal 5gr 3x1) dan dilakukan 15 hari pengamatan. Sebelum perlakuan tikus dibius dengan menggunakan ketamin 1ml yang dicampur dengan NaCl 10ml secara injeksi. Hasil penelitian luka bakar pada kulit tikus menunjukan kesembuhan kulit pada K1, K2, K3, K4, dan K5 adalah K1 sembuh pada hari ke-13, K2 sembuh (keropeng terlepas) pada hari ke-7, K3 sembuh (keropeng terlepas) pada hari ke-10, K4 sembuh (keropeng terlepas) pada hari ke-9, K5 sembuh (keropeng terlepas) pada hari ke-11. Simpulan, madu dapat dijadikan sebagai obat alternatif pada luka bakar sebagai pengganti antibiotik nebacetin topikal, terutama di daerah terpencil.
Kata kunci: Luka Bakar, Madu, dan Nebacetin topical 5g
Full Text:
PDFReferences
Daftar Pustaka
Kristanto, H. Perbedaan efektifitas perawatan luka bakar derajat II dengan lender lidah buaya dibandingkan cairan fisiologi dalam mempercepat proses penyembuhan. Malang: Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya; 2005
Bessey, P. Q., Caruso, D., Casavant, C., Edelman, L., Jeng, J., Kemalyan, N., Christopher. 2011. America burn association national burn repository 2011. America Burn Association National Burn.
Wibawani, L., E. S. Wahyuni, dan Y. W. Utami. 2015. Pengaruh pemberian etanol daun melati secara topical kepada peningkatan kesembuhan luka bakar derajat IIA pada tikus putih .Majalah kesehatan FKUB. 2(4):196-206.
Ratnayani, K. Adhi, NMAD., Gitadewi, IGAMAS. 2008. Penentuan kadar glukosa dan fruktosa madu. Jurnal Kimia 2. Vol 2 No 2. hal 77-86.
Suranto, A. 2007. Terapi Madu. Jakarta.
Medhi B, Puri A. Topical application of honey in treatment of wound healing.
Aden R. Manfaat dan khasiat madu. Yogyakarta : Hanggar Kreator; 2010. P. 64;92
Yuliarti, N. 2015. Khasiat Madu untuk kesehatan dan kecantikan. Yogyakaarta: Andi
Suranto, A. Khasiat dan Manfaat Madu Herbal. Tangerang: Agromedia Pustaka; 2004.
DOI: https://doi.org/10.24853/jkk.15.2.130-134
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. | |||
View My Stats |