ANALISIS PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA PADA PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEBAGAI PEMBENTUKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
Abstract
Merdeka-Learning adalah proses pendidikan untuk menciptakan situasi belajar yang menarik dan kreatif. Merdeka-Learning menuntut guru, siswa dan orang tua untuk menciptakan suasana yang sesuai di lingkungannya. Merdeka Belajar berarti belajar, berpikir, berfilsafat dan mencari informasi. Kompetensi yang bersumber dari pembelajaran yang menarik memungkinkan terjadinya proses ketika guru dan siswa mengalami pembelajaran yang sesungguhnya sekaligus mengalami hasilnya. Hal ini menghasilkan peserta didik yang cerdas, berwatak kuat, berpengalaman dan berpikir kritis, yang mencerminkan tujuan pendidikan bahasa dan sastra nasional Indonesia. Dalam pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, konsep belajar mandiri bertujuan untuk meningkatkan minat dan potensi siswa dalam pembentukan karakter, perolehan pengetahuan dan berpikir kritis untuk menganalisis suatu masalah melalui pembelajaran yang menyenangkan. Dalam penelitian ini teknik yang dipakai adalah teknik pengambilan data berbasis kualitatif. Pengumpulan hasil observasi ini adalah jenis penelitian kepustakaan dengan mengumpulkan informasi tentang karya sastra Indonesia berupa jurnal, buku, artikel dan karya penelitian lainnya. Menurut data yang dihimpun menampilkan bahwa peserta didik dapat berpikir lebih tajam ketika menerapkan kurikulum pembelajaran mandiri karena proses pembelajaran menciptakan suasana inovatif dan kreatif. Siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kemungkinannya serta lebih mandiri dalam belajar. Kemudian Anda menawarkan kesempatan untuk membangun pengetahuan secara mandiri. Namun, kurikulum pembelajaran mandiri memiliki kelemahan karena standar yang kurang, kualitas tes atau ujian dapat bermasalah dan guru dapat mengabaikan keefektifan proses dan media pembelajaran karena metode dan lingkungan belajar tidak jelas. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Full Text:
PDFReferences
Astini, N. K. S. (2022). Tantangan implementasi Merdeka Belajar pada era new normal COVID-19 dan era Society 5.0. Lampuhyang, 13(1), 164–180.
Bibri, S. E. (2021). The core academic and scientific disciplines underlying data-driven smart sustainable urbanism: An interdisciplinary and transdisciplinary framework. Computational Urban Science, 1(1), 1–32.
Fields, Z., & Bisschoff, C. A. (2013). A theoretical model to measure creativity at a university. Journal of Social Sciences, 34(1), 47–59.
Henriksen, D., Mishra, P., & Fisser, P. (2016). Infusing creativity and technology in 21st century education: A systemic view for change. Journal of Educational Technology & Society, 19(3), 27–37.
Kettenring, K. M., & Adams, C. R. (2011). Lessons learned from invasive plant control experiments: A systematic review and meta‐analysis. Journal of Applied Ecology, 48(4), 970–979.
Khatib, M., Sarem, S. N., & Hamidi, H. (2013). Humanistic education: Concerns, implications, and applications. Journal of Language Teaching & Research, 4(1), 45–51.
O’Dwyer, J. B., & Atli, H. H. (2015). A study of in-service teacher educator roles, with implications for a curriculum for their professional development. European Journal of Teacher Education, 38(1), 4–20.
Park, H., & Song, H.-D. (2015). Make e-learning effortless! Impact of a redesigned user interface on usability through the application of an affordance design approach. Journal of Educational Technology & Society, 18(3), 185–196.
Pendleton, D., & Furnham, A. F. (2016). Leadership: All you need to know. Springer.
Shmueli, G., & Koppius, O. R. (2011). Predictive analytics in information systems research. MIS Quarterly, 553–572.
Sopiansyah, D., Masruroh, S., Zaqiah, Q. Y., & Erihadiana, M. (2022). Konsep dan Implementasi Kurikulum MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal, 4(1), 34–41.
Sternberg, R. J. (2012). The assessment of creativity: An investment-based approach. Creativity Research Journal, 24(1), 3–12.
Wald, H. S., Anthony, D., Hutchinson, T. A., Liben, S., Smilovitch, M., & Donato, A. A. (2015). Professional identity formation in medical education for humanistic, resilient physicians: Pedagogic strategies for bridging theory to practice. Academic Medicine, 90(6), 753–760.
Wartoyo, F. X. (2022). Menakar korelativitas Merdeka Belajar dengan sistem pendidikan nasional Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 dan Pancasila. Widya Pranata Hukum: Jurnal Kajian Dan Penelitian Hukum, 4(2), 140–153.
Waterman, A. S. (2013). The humanistic psychology–positive psychology divide: Contrasts in philosophical foundations. American Psychologist, 68(3), 124.
Refbacks
- There are currently no refbacks.