Analisis Penyebab Risiko pada Rantai Pasok Darah di Masa Pandemi COVID-19 Menggunakan Model Supply Chain Operations Reference (SCOR) dan Failure Modes and Effects Analysis (FMEA)

Ninda Nurseha Amalina, David Try Liputra, Rainisa Maini Heryanto

Abstract


Kebutuhan darah merupakan sesuatu hal yang perlu mendapat prioritas perhatian karena dapat menyangkut keberlanjutan hidup manusia. Entitas dalam suatu rantai pasok darah dapat terdiri dari Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai pemasok darah, bank darah rumah sakit (BDRS) sebagai penyalur darah, dan pasien sebagai konsumen darah. BDRS merupakan unit pelayanan yang bertanggung jawab terhadap ketersediaan darah yang dapat memadai untuk menunjang pelayanan medis. Semenjak masa pandemi COVID-19, kemampuan pemenuhan produk darah di BDRS Kota Bandung mengalami penurunan. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan pemenuhan produk darah. 

Pada penelitian ini akan dilakukan identifikasi risiko dan analisis penyebab risiko pada suatu rantai pasok darah di masa pandemi khususnya di BDRS Kota Bandung. Penelitian diawali dengan tahap identifikasi risiko dengan model Supply Chain Operations Reference (SCOR). Penyebab risiko di BDRS dianalisis menggunakan metode Fishbone Analysis. nilai risiko (severity), dan penyebab risiko (occurrence) dinilai menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Hasil penelitian menunjukkan terdapat 34 risiko dan 29 penyebab risiko yang teridentifikasi. Melalui penelitian ini diharapkan BDRS dapat mengidentifikasi dan menganalisis risiko serta penyebabnya agar BDRS dapat segera melakukan penanganan sehingga permasalahan dalam rantai pasok darah dapat diminimasi.

Keywords


BDRS, rantai pasok darah, risiko, SCOR, FMEA

Full Text:

PDF

References


Boonyanusith, W., & Jittamai, P. (2018). Blood Supply Chain Risk Management using House of Risk Model. Walailak Journal of Science and Technology (WJST), 16(8), 573–591. https://doi.org/10.48048/wjst.2019.3472

Fahimnia, B., Jabbarzadeh, A., & Sabouhi, F. (2017) Sustainability Analysis under Disruption Risks. Institute of Transport and Logistic Studies.

International Society of Blood Transfusion. (2022). Blood Supply Management. https://www.isbtweb.org/isbt-working-parties/blood-supply-management.html

Jannah, M., & Siswanti, D. (2017). Analisis Penerapan Lean Manufacturing untuk Mereduksi Over Production Waste Menggunakan Value Stream Mapping dan Fishbone Analysis. Jurnal STT Malang.

Jüttner, U., Peck, H., & Christopher, M. (2003). Supply chain risk management: outlining an agenda for future research. International Journal of Logistics Research and Applications, 6(4), 197–210. https://doi.org/10.1080/13675560310001627016

Kurniawan, D. C. (2018). Analisis dan Mitigasi Risiko Proses Make, Deliver, Return dengan Pendekatan Model Green Supply Chain Operation Reference (Green SCOR) dan Metode House of Risk (HOR) pada PT. Globalindo Intimates. Universitas Islam Indonesia.

Narasimhan, R., & Talluri, S. (2009). Perspectives on risk management in supply chains. In Journal of Operations Management (Vol. 27, Issue 2, pp. 114–118). https://doi.org/10.1016/j.jom.2009.02.001

Osorio, A. F., Brailsford, S. C., & Smith, H. K. (2015). A structured review of quantitative models in the blood supply chain: A taxonomic framework for decision-making. International Journal of Production Research, 53(24), 7191–7212. https://doi.org/10.1080/00207543.2015.1005766

Paul, J. (2014). Transformasi Rantai Suplai Dengan Model SCOR. ppm manajemen.

Stamatis, D. H. (2003). Failure mode and effect analysis : FMEA from theory to execution. ASQ Quality Press.




DOI: https://doi.org/10.24853/jisi.11.1.65-76

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Powered by Puskom-UMJ