ANALISIS PROSES PEREKRUTAN RELAWAN PADA AKSI CEPAT TANGGAP-MASYARAKAT RELAWAN INDONESIA (ACT-MRI)

Elza Nurhalizah Rahmadini, Oktavia Amanda, Tiara Vida Mulyanasari

Abstract


Saat ini mulai banyak organisasi pelayanan kemanusian yang memanfaatkan tenaga relawan di setiap kegiatannya. Relawan memiliki peranan penting dalam menjalankan programprogram di setiap organisasi pelayanan kemanusiaan. Tentu dengan adanya pemanfaatan tenaga relawan dapat memberikan kontribusi dalam proses keberlangsungan suatu organisasi pelayanan kemanusiaan untuk mencapai tujuannya. Diperlukan suatu proses penyeleksian dalam memperoleh tenaga relawan yang sesuai dengan prosedur masing-masing organisasi. Dalam hal ini, lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) membuat wadah Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) untuk mereka yang tertarik menjadi bagian dari relawan. ACT- MRI mempunyai fokus dan kepentingan dalam memenuhi hak-hak masyarakat agar mendapatkan kehidupan yang sejahtera. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui bagaimana proses perekrutan relawan pada Aksi Cepat Tanggap-Masyarakat Relawan Indonesia (ACT-MRI). Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metodologi pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif serta teknik pengumpulan data melalui wawacara, obervasi non-partisipasi dan studi Pustaka. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses perekrutan relawan pada ACT-MRI melawati beberapa tahapan, yaitu: Relawan melakukan registrasi via online melalui membership.relawan.id. Setelah itu, para relawan memilih program pendidikan yang terbagi ke dalam tiga group cluster, diantaranya Cluster Disaster Management, Group Cluster Social Development dan Group Cluster Profesi. Kemudian, para relawan mengikuti serangkaian tahapan seperti orientasi relawan, volunteer class reguler, volunteer camp, volunteer academy class, volunteer development training dan volunteer leadership series. Relawan yang telah mengikuti semua serangkaian pendidikan dan pelatihan, selanjutnya akan menjadi relawan terbina. Sebelum menjadi relawan terbina, mereka harus melewati serangkain tahapan sebagai relawan pemula, relawan terampil serta relawan penggerak.

Keywords


Saat ini mulai banyak organisasi pelayanan kemanusian yang memanfaatkan tenaga relawan di setiap kegiatannya. Relawan memiliki peranan penting dalam menjalankan programprogram di setiap organisasi pelayanan kemanusiaan. Tentu dengan adanya pemanfaatan

Full Text:

PDF

References


Saat ini mulai banyak organisasi pelayanan kemanusian yang memanfaatkan tenaga relawan

di setiap kegiatannya. Relawan memiliki peranan penting dalam menjalankan programprogram di setiap organisasi pelayanan kemanusiaan. Tentu dengan adanya pemanfaatan

tenaga relawan dapat memberikan kontribusi dalam proses keberlangsungan suatu organisasi

pelayanan kemanusiaan untuk mencapai tujuannya. Diperlukan suatu proses penyeleksian

dalam memperoleh tenaga relawan yang sesuai dengan prosedur masing-masing organisasi.

Dalam hal ini, lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) membuat wadah Masyarakat Relawan

Indonesia (MRI) untuk mereka yang tertarik menjadi bagian dari relawan. ACT- MRI

mempunyai fokus dan kepentingan dalam memenuhi hak-hak masyarakat agar mendapatkan

kehidupan yang sejahtera. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui

bagaimana proses perekrutan relawan pada Aksi Cepat Tanggap-Masyarakat Relawan

Indonesia (ACT-MRI). Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metodologi

pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif serta teknik pengumpulan data melalui

wawacara, obervasi non-partisipasi dan studi Pustaka. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa

proses perekrutan relawan pada ACT-MRI melawati beberapa tahapan, yaitu: Relawan

melakukan registrasi via online melalui membership.relawan.id. Setelah itu, para relawan

memilih program pendidikan yang terbagi ke dalam tiga group cluster, diantaranya Cluster

Disaster Management, Group Cluster Social Development dan Group Cluster Profesi.

Kemudian, para relawan mengikuti serangkaian tahapan seperti orientasi relawan, volunteer

class reguler, volunteer camp, volunteer academy class, volunteer development training dan

volunteer leadership series. Relawan yang telah mengikuti semua serangkaian pendidikan dan

pelatihan, selanjutnya akan menjadi relawan terbina. Sebelum menjadi relawan terbina,

mereka harus melewati serangkain tahapan sebagai relawan pemula, relawan terampil serta

relawan penggerak.




DOI: https://doi.org/10.24853/kais.3.1.25-36

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Kajian Ilmu Sosial Indexed by:

     

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

 

Kajian Ilmu Sosial

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jl. KH. Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat
Tangerang Selatan

Powered by Puskom-UMJ