KAMPANYE POLITIK CALON LEGISLATIF PEREMPUAN (STUDI FENOMENOLOGI PADA PEMILIHAN UMUM 2019)

Robby Milana, Nani Nurani Muksin

Abstract


Artikel ini membahas tentang komunikasi politik yang dilakukan oleh calon legislatif perempuan pada pemilu 2019. Tujuan dari penelitian adalah menggambarkan pengalaman subjektif calon legislatif perempuan dalam melakukan kampanye pemilu. Sebagai landasan teoritis, studi ini menggunakan teori komunikasi politik, kampanye politik dan fenomenologi. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif dan dengan menggunakan metode fenomenologi. Hasil penelitian menemukan tiga faktor penting, yaitu: Pertama, calon legislatif perempuan merasa percaya diri dalam melakukan kampanye pemilu dikarenakan adanya pengalaman berkampanye pada periode sebelumnya dan telah memiliki modal sosial. Namun demikian calon legislatif tidak menampik bahwa kampanye bukan sebuah proses yang mudah dan sederhana. Kedua, pesan komunikasi politik yang diproduksi dan disampaikan bersifat realistis. Ketiga, saluran komunikasi interpersonal tatap muka dan door to door dianggap sebagai saluran paling efektif dalam menyampaikan pesan komunikasi politik, dibanding saluran komunikasi bermedia, termasuk saluran media sosial.


Keywords


Kampanye politik; komunikasi politik; fenomenologi; caleg perempuan; pemilu 2019

Full Text:

PDF

References


Archetti, C. (2016). Theorizing Political Communication in the 21st Century : People , Practices and Context in an Age of Interconnection and Fragmentation. International Journal of Press/Politics Conference, Oxford (UK), 28-30 September 2016, September, 17.

Atkin, C. K., & Rice, R. E. (2013). Advances In Public Communication Campaigns. In E. Scharrer (Ed.), The International Encyclopedia of Media Studies (pp. 526–551). Wiley-Blackwell. https://doi.org/10.1002/9781444361506.wbiems129

Creswell, J. W. (2007). Qualitative Inquiry and Research Design; Choosing Among Five Approaches. In Sage Publication (Second Edi). Sage Publication. https://doi.org/10.1016/j.aenj.2008.02.005

Frechette, J., Bitzas, V., Aubry, M., Kilpatrick, K., & Lavoie-Tremblay, M. (2020). Capturing Lived Experience: Methodological Considerations for Interpretive Phenomenological Inquiry. International Journal of Qualitative Methods, 19, 1–12. https://doi.org/10.1177/1609406920907254

Graber, B. D. A., & Smith, J. M. (2005). Political Communication Faces the 21st Century. Journal of Commuincation, 479–507.

Hardjaloka, L. (2012). Potret Keterwakilan Perempuan dalam Wajah Politik Indonesia Perspektif. Jurnal Konstitusi, 9(15), 28.

Krupnikov, Y., & Searles, K. (2019). New Approaches to Method and Measurement in the Study of Political Communication Effects. Political Communication, 36(2), 209–213. https://doi.org/10.1080/10584609.2018.1526239

Kuswarno, E. (2007). Tradisi Fenomenologi pada Penelitian Komunikasi Kualitatif Sebuah Pedoman Penelitian dari Pengalaman Penelitian. Sosiohumaniora, 9(2), 161–176.

McNair, B. (2011). An Introduction to Political Communication. In An Introduction to Political Communication (Fifth Edit). Routledge. https://doi.org/10.4324/9781315750293

Nicholls, C. D. (2019). Innovating the Craft of Phenomenological Research Methods Through Mindfulness. Methodological Innovations, 12(2), 1–13. https://doi.org/10.1177/2059799119840977

Partini. (2012). Politik Adil Gender: Sebuah Paradoks. Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume, 1(1).

Prihatini, E. S., Djajadikerta, H. G., Cowan, E., Sigit, M., & Rahman, A. (2019). Partai Politik Mana yang Paling Populer di Jagat Maya Indonesia? The Conversation. https://theconversation.com/partai-politik-mana-yang-paling-populer-di-jagad-maya-indonesia-111991

Russon, J. (2021). To Account for the Appearances: Phenomenology and Existential Change in Aristotle and Plato. Journal of the British Society for Phenomenology, 52(2), 155–168. https://doi.org/10.1080/00071773.2020.1796515

Sánchez Medero, R. (2020). Democratization in Political Communication. Political Studies Review. https://doi.org/10.1177/1478929920924930

Sapienza, Z. S., Iyer, N., & Veenstra, A. S. (2015). Reading Lasswell’s Model of Communication Backward: Three Scholarly Misconceptions. Mass Communication and Society, 18(5), 599–622. https://doi.org/10.1080/15205436.2015.1063666

Stier, S., Bleier, A., Lietz, H., & Strohmaier, M. (2018). Election Campaigning on Social Media: Politicians, Audiences, and the Mediation of Political Communication on Facebook and Twitter. Political Communication, 35(1), 50–74. https://doi.org/10.1080/10584609.2017.1334728

Strömbäck, J., & Kiousis, S. (2014). Strategic political communication in election campaigns. Political Communication, June. https://doi.org/10.1515/9783110238174.109

van Manen, M., & van Manen, M. (2021). Doing Phenomenological Research and Writing. Qualitative Health Research, 31(6), 1069–1082. https://doi.org/10.1177/10497323211003058

Wahyudi, V. (2019). Peran Politik Perempuan dalam Persfektif Gender. Politea : Jurnal Politik Islam, 1(1), 63–83. https://doi.org/10.20414/politea.v1i1.813

Zahavi, D. (2009). Phenomenology of Self. In T. Kircher (Ed.), The Self in Neuroscience and Psychiatry (pp. 56–75). Cambridge University Press. https://doi.org/10.1017/cbo9780511543708.004




DOI: https://doi.org/10.24853/kais.2.1.158-168

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Kajian Ilmu Sosial Indexed by:

     

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

 

Kajian Ilmu Sosial

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jl. KH. Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat
Tangerang Selatan

Powered by Puskom-UMJ