PENGARUH SUHU EKSTRAKSI KULIT BUAH PAPAYA DENGAN PELARUT HCL 0,1N PADA PEMBUATAN PEKTIN
Abstract
Pepaya (Carica papaya L.) pada umumnya dimanfaatkan oleh konsumen hanya daging buahnya saja. Sedangkan kulitnya selalu terbuang sia-sia. Oleh karena itu kami memanfaatkan limbah kulit pepaya yang sudah tidak dimanfaatkan lagi sebagai bahan baku pembuatan pektin dengan cara mengekstraksi kulit pepaya dengan pelarut asam mineral encer (HC1 0,1 N).
Pektin digunakan secara luas sebagai komponen fungsional pada industri makanan karena kemampuannya membentuk gel encer dan menstabilkan protein (May, 1990). Penambahan pektin pada makanan akan mempengaruhi proses metabolisme dan pencernaan khususnya pada adsorpsi glukosa dan tingkat kolesterol (Baker, 1994). Selain itu, pektin juga dapat membuat lapisan yang sangat baik yaitu sebagai bahan pengisi dalam industri kertas dan tekstil, serta sebagai pengental dalam industri karet.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh suhu ekstraksi terhadap rendemen pektin dari kulit pepaya. Penelitian ini dilakukan di laboratorium PTK II Fakultas Teknik Universitas Muhammdaiyah Jakarta dan di PT Akasha Wira International. Penelitian dilakukan selama 3 bulan dari bulan Januari - Maret 2013.Variabel yang digunakan dalam peneliatan ini yaitu waktu ekstraksi 90 menit dengan variasi suhu ekstraksi (50’C, 60°C 70°C, 80°C dan 90°C ).
Kata kunci : ekstraksi, kulit papaya, pektin
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24853/konversi.2.1.%25p
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Jurnal Konversi Indexed By |
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License |