PERANCANGAN AKSESIBILITAS PADA FASILITAS INTEGRASI ANTARMODA YANG RESPONSIF PANDEMI COVID-19 DI KAWASAN TOD DUKUH ATAS
Abstract
Fasilitas integrasi antarmoda merupakan ruang publik yang rawan terhadap persebaran COVID-19. Aksesibilitas menjadi salah satu hal yang mempengaruhinya. Buruknya aksesibilitas dapat menyebabkan terjadinya kerumunan pengguna yang berpotensi menyebarkan virus. Perlunya merancang aksesibilitas yang responsif Pandemi COVID-19 untuk meminimalisir persebaran virus pada fasilitas integrasi antarmoda. Kawasan TOD Dukuh Atas merupakan kawasan transit yang terintegrasi dengan 4 jenis moda transportasi. Setiap harinya kawasan tersebut dipadati oleh 1,8 juta pengguna. Pengaturan sirkulasi dan signage untuk mendukung aksesibilitas di Kawasan TOD Dukuh Atas belum diatur dengan mempertimbangkan kebersihan dan kesehatan pengguna di masa Pandemi COVID-19. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan rancangan aksesibilitas pada fasilitas integrasi antarmoda yang responsif Pandemi COVID-19 di Kawasan TOD Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Terdapat dua tahapan analisis. Pertama, identifikasi karakteristik pengguna berdasarkan behaviour setting dan place setting. Dihasilkan kecenderungan perilaku pada tujuh tipologi karakteristik pengguna. Kedua, merumuskan kebutuhan perancangan aksesibilitas pada fasilitas integrasi antarmoda berdasarkan aspek sirkulasi dan signage. Dari pengaturan sirkulasi dihasilkan 71% pengguna yang memilih memisahkan arah sirkulasi dalam rangka menerapkan physical distancing. Sedangkan dari pengaturan signage dihasilkan 72% pengguna memilih wayfinding dengan dimensi lebih tinggi dari manusia yang diletakan di persimpangan jalan sebanyak serta area entrance dan exit sebanyak.
Intermodal integration facilities are public spaces prone to the spread of COVID-19. Accessibility is one of the things that affect it. Poor accessibility can lead to crowds of users potentially spreading the virus—the need to design accessibility to minimize the spread of the virus in intermodal integration facilities. The Dukuh Atas TOD area is a transit area integrated with four types of transportation modes. Every day the area is crowded with 1.8 million users. Circulation and signage arrangements to support accessibility in the Dukuh Atas TOD area have not been regulated by considering the cleanliness and health of users during the COVID-19 pandemic. This study aims to formulate an accessibility design for an intermodal integration facility responsive to the COVID-19 pandemic in the Dukuh Atas TOD area, Central Jakarta. This research uses quantitative methods. There are two stages of analysis. First, identify user characteristics based on behavior settings and place settings and generate behavioral tendencies on seven typologies of user characteristics. Second, formulate the need for accessibility design for intermodal integration facilities based on circulation and signage aspects. From the circulation settings, 71% of users chose the direction of the running circulation into one direction. Meanwhile, from the resulting signage settings, 72% of users chose wayfinding with dimensions higher than humans and placed at crossroads and entrance and exit areas from the signage arrangement.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24853/nalars.22.2.137-152
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by: