POLA PEMANFAATAN DALAM TATA SPASIAL HUNIAN SUKU BAJO YANG BERKEMBANG DI KAMPUNG WURING KOTA MAUMERE

Ambrosius A.K.S. Gobang, Antariksa Sudikno, Agung Murti Nugroho

Abstract


ABSTRAK. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji pola pemanfaatan ruang dalam tata spasial hunian yang berkembang berupa sistem spasial hunian dan aspek-aspek yang melandasi pembentukan dan pemanfaatan spasial hunian Suku Bajo pada kawasan kampung Wuring sebagai upaya untuk memahami kondisi awal hingga terbentuknya permukiman kampung saat ini. Aspek pembentukan spasial didalamnya mengandung substansi gagasan perencanaan dari fungsi, bentuk asli, variasi bentuk dan perkembangannya. Kondisi spasial hunian Suku Bajo di kampung Wuring Kota Maumere dilihat dari karakteristik permukiman masyarakat sebagai kampung awal peradaban muslim dan menjadi pusat penyebaran agama Islam di Kabupaten Sikka. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode fenomenologi dengan analisa deskriptif kualitatif dan bersifat naturalistik yaitu menggambarkan dan menginterpretasi catatan budaya Suku Bajo berupa keterangan sejarah, dokumen peta, maupun wujud fisik bangunan rumah masyarakat Suku Bajo. Hasil penelitian memberikan gambaran secara umum yaitu sistem spasial hunian mencakup organisasi ruang, orientasi ruang dan hirarki ruang dalam lingkup mikro hunian yang berdampak terhadap perkembangan lingkungan. Secara khusus ada perkembangan ruang dalam (mikro) berupa konsep ma’bunda-ma’buli serta bentuk rumah panggung tumbuh dan bentuk rumah panggung diaruma sebagai respon terhadap kecenderungan pola pemanfaatan ruang hunian dan beberapa aspek non fisik yang melandasi pembentukan spasial hunian di kawasan kampung Wuring.

 

Kata kunci: pemanfaatan, sistem spasial, hunian, Suku Bajo, kampung Wuring.

 

ABSTRACT. The purpose of this research is to examine using spatial pattern of a dwelling which developed into the form of spatial system occupancy and aspects to underline the formation and spatial utilization of Bajo Tribe at Wuring village as an effort to understand the initial condition until the creation of current village settlement. The aspects of spatial formation in it contain substance the idea of the planning of the function, the original form, the variation of form and its development. The spatial condition of the Bajo Tribe in Maumere City is seen from the characteristics of the settlement’s community as the early village of Muslim civilization and became the center of spreading out of Islam in Sikka District. By the approach in this research has been using phenomenology method with qualitative descriptive and naturalistic analysis that is descriptive describing and interpreting cultural record of Bajo Tribe in the form of description history, map document, and physical form of Bajo Tribe’s house. The results of the study provide a general overview of the spatial system of occupancy includes organization, orientation, and hierarchy space within the scope of micro occupancy that impact on the development of the environment. Particularly, there is a development of inner space (micro) in the form of ma'bunda-ma'buli concept and the formation at the growth of stage house and diaruma’s stage form as a response to the trend of occupancy utilization pattern space and some non-physical aspects underlying on the spatial establishment of dwelling in Wuring village.

 

Keywords: utilization, spatial system, dwelling, Bajo Tribe, Wuring village..

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24853/nalars.17.1.51-64

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

Directory of Open Access JournalGarba Rujukan Digital(Garuda)

Crossref

Base

Index Copernicus International (ICI)CiteFactorRoad

 

 

Web Analytics Made Easy - Statcounter

Visitor NALARs

Powered by Puskom-UMJ