IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN FORMASI KAMPUNG MELAYU DI KOTA PONTIANAK

Zairin Zain, Zsazsa Pradnyaparamita Candra Dewi

Abstract


As an ethnic group that has lived for generations on the coast of the Kapuas River, West Kalimantan, many Malay villages have been formed and developed. Even though they are in the same city and tribe, each village has different characteristics as a form of adjustment to the conditions of the area where each community group lives. Characteristics can also be found in the formation or pattern of village settlements. Therefore, this paper aims to identify the factors and formations of Malay villages in Pontianak City, especially Tambelan Sampit Village, Bansir Village, and Beting Village. The qualitative descriptive research method with the comparative study approach used resulted in the discovery that the pattern of settlements in Kampung Melayu in Pontianak City follows the street circulation pattern, the direction of the buildings facing the Kapuas River and characteristics of each village is due to environmental influences or habits from another tribes. 



Sebagai etnis yang telah menetap turun-temurun di pesisir Sungai Kapuas, Kalimantan Barat, telah banyak kampung-kampung Melayu yang terbentuk dan berkembang. Walaupun berada di satu kota dan suku yang sama, tentunya setiap kampung memiliki perbedaan karakteristik sebagai bentuk penyesuaian kondisi daerah yang ditinggali masing-masing kelompok masyarakat. Karakteristik juga dapat ditemukan dari bentuk formasi atau pola permukiman kampung. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik dan formasi pada kampung-kampung Melayu di Kota Pontianak, khususnya Kampung Tambelan Sampit, Kampung Bansir, dan Kampung Beting. Metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi komparasi yang digunakan menghasilkan penemuan bahwa pola permukiman pada Kampung Melayu di Kota Pontianak mengikuti pola sirkulasi jalan, arah bangunan tetap menghadap ke Sungai Kapuas dan karakteristik pada masing-masing kampung karena pengaruh lingkungan atau kebiasaan dari suku lain.

Keywords


pola permukiman; karakteristik; Kampung Melayu

Full Text:

PDF

References


Apriadi, W., Andi, U. F., & Zain, Z. (2021). Pusat Budaya Melayu Kalimantan Barat. JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, 9(1), 342–353. https://doi.org/10.26418/jmars.v9i1.45192

Batubara, S. M. (2017). Kearifan Lokal Dalam Budaya Daerah Kalimantan Barat (Etnis Melayu dan Dayak). Jurnal Penelitian IPTEKS, 2(1), 91–104. https://doi.org/https://doi.org/10.32528/ipteks.v2i1.564

Dewi, R. S. (2021). Pengaruh Konsepsi Tri Mandala Terhadap Pola Ruang Dan Aktivitas Masyarakat Desa Adat Penglipuran, Bangli [Universitas Komputer Indonesia]. http://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/5243

Doxiadis, C. A. (1968). Ekistics; an Introduction to The Science of Human Settlements. Oxford University Press, 518–519.

Firzal, Y. (2015). Mendefinisikan Kembali Arti Kampung Melayu. Jurnal Arsitektur : Arsitektur Melayu dan Lingkungan, 2(1), 13–22.

Google Maps. (2022a). Peta Tambelan Sampit. https://www.google.co.id/maps/place/Tambelan+Sampit,+Kec.+Pontianak+Tim.,+Kota+Pontianak,+Kalimantan+Barat/@-0.0327458,109.3436806,16z/data=!3m1!4b1!4m5!3m4!1s0x2e1d584a5953c055:0xcfafebd9b11f0f6d!8m2!3d-0.0341105!4d109.3530399

Google Maps. (2022b). Peta Bansir Laut. https://www.google.co.id/maps/place/Bansir+Laut,+Kec.+Pontianak+Tenggara,+Kota+Pontianak,+Kalimantan+Barat/@-0.0547555,109.3401647,15z/data=!3m1!4b1!4m5!3m4!1s0x2e1d5995d40476c5:0xb34e2affe3f9176c!8m2!3d-0.0594418!4d109.3456047

Google Maps. (2022c). Peta Dermaga Beting. https://www.google.co.id/maps/place/Tambelan+Sampit,+Kec.+Pontianak+Tim.,+Kota+Pontianak,+Kalimantan+Barat/@-0.0327458,109.3436806,16z/data=!3m1!4b1!4m5!3m4!1s0x2e1d584a5953c055:0xcfafebd9b11f0f6d!8m2!3d-0.0341105!4d109.3530399

Groat, L., & Wang, D. (2004). Architectural Research Methods. Nexus Network Journal, 6(1), 51.

Hasanuddin, H. (2016). Politik dan Perdagangan Kolonial Belanda di Pontianak. Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, 8(2), 211–212. https://doi.org/10.30959/patanjala.v8i2.73

Jayadinita, J. T. (1992). Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan Dan Wilayah. Institut Teknologi Bandung.

Khaliesh, H., & Putra, G. A. (2012). Studi Karakteristik Permukiman Tepian Sungai di Kalimantan Barat Studi Kasus: Kampung Beting, Pontianak. Seminar Nasional Sticks and Carrots-Reward and Punishment, 3, 189–195.

Milner, A. (2008). The Malays. Wiley-Blackwell.

Nurhidayati, E. (2015). Formasi dan Karakteristik Permukiman di Kawasan Waterfront City Pontianak. Seminar Nasional Menuju Ruang Arsitektur & Perkotaan Yang Ber-Kearifan Lokal, 135.

Omar Din, M. A. (2011). Asal-Usul Orang Melayu : Menulis Semula Sejarahnya (The Malay Origin : Rewrite Its History). Jurnal Melayu, 7, 1–82.

Putra, B. A. (2006). Pola Permukiman Melayu Jambi (Studi Kasus Kawasan Tanjung Pasir Sekoja). Universitas Diponegoro.

Ridho, R., & Rini, W. (2021). Identifikasi Morfologi Kawasan Kampung Melayu Kota Semarang. Jurnal Planologi, 18(1), 1829–9172.

Savitri, R., & Ekomadyo, A. S. (2021). Genius Loci Permukiman Bansir Laut di Kota Pontianak. Jurnal Tiarsie, 18(1), 2623–2391. https://doi.org/https://doi.org/10.32816/tiarsie.v18i1.88

Tallo, A. J., Pratiwi, Y., & Astutik, I. (2014). Identifikasi Pola Morfologi Kota. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 25(3), 213–227.

Trancik, R. (1986). Finding Lost Space (1 ed.). Wiley.

Wicaksono, B., & Kusdiwanggo, S. (2016). Modus Bermukim Masyarakat Riparian Sungai Musi Palembang. The Lost World: Historical Continuity for Sustainable Future, 7(2), 11–20. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.36982/jtg.v7i2.547

Wulanningrum, S. D. (2014). Elemen-elemen Pembentuk Kota yang Berpengaruh terhadap Citra Kota (Studi Kasus: Kota Lama Semarang). Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota, 10(2), 197–204. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/pwk.v10i2.7650

Yastri, M. J., Astuti, W., & Putri, R. A. (2022). Kebertahanan fisik Kampung Beting sebagai kawasan permukiman waterfront heritage. Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif, 17(1), 199–211. https://doi.org/10.20961/region.v17i1.33390

Zain, Z., Aqsa, A., & Sunandi, R. (2022). Budaya Bermukim Orang Melayu di Kota Pontianak Terhadap Pemanfaatan Rumah di Bantaran Sungai Kapuas: Studi Kawasan Permukiman di Kelurahan Tambelan Sampit. Arsir, 6(1), 4–8. https://doi.org/https://doi.org/10.32502/arsir.v6i1.4012

Zain, Z., Situmeang, M. A. O., & Akbar, M. A. K. (2021). Adat, Istiadat dan Budaya Melayu Kalimantan Dalam Perspektif Arsitektur. Jurnal RUAS, 19(2), 145–155.




DOI: https://doi.org/10.24853/nalars.23.1.17-28

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

Directory of Open Access JournalGarba Rujukan Digital(Garuda)

Crossref

Base

Index Copernicus International (ICI)CiteFactorRoad

 

 

Web Analytics Made Easy - Statcounter

Visitor NALARs

Powered by Puskom-UMJ