RASA KELEKATAN ANAK PADA RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA)
Abstract
ABSTRAK. Fakta empiris membuktikan bahwa kehadiran suatu taman lingkungan dapat berkontribusi pada terbentuknya rasa kelekatan seseorang, termasuk anak, pada tempat. Rasa kelekatan anak pada tempat perlu ada dan penting karena memberikan kontribusi positif bagi perkembangan fisik dan mental anak. Tulisan ini bertujuan untuk memahami apakah kehadiran RPTRA, yang secara ekstensif dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta sejak tahun 2015, telah berkontribusi pada terbentuknya rasa kelekatan anak pada tempat? Apakah RPTRA telah menjadi tempat favorit anak? Bagaimana rasa kelekatan anak terhadap RPTRA dapat dipahami melalui dimensi pembentuk rasa kelekatan anak pada tempat?
Lokasi studi adalah 10 RPTRA yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta. Pengukuran dan pemahaman rasa kelekatan anak terhadap RPTRA dilakukan melalui observasi, wawancara dan pengisian kuesioner oleh pengguna anak (n=597) di lokasi RPTRA. Hasil pengukuran menunjukkan 77% responden anak menyatakan ada rasa kelekatan terhadap RPTRA dan 95% responden anak memberikan penilaian positif terhadap RPTRA sebagai tempat favorit mereka. Rasa kelekatan anak terhadap RPTRA dibentuk oleh 1) dimensi penggunaan RPTRA secara kolektif oleh anak bersama teman dan keluarga 2) dimensi tempat, seperti: kemudahan akses dan kedekatan lokasi RPTRA dengan rumah tinggal, keamanan, ketersediaan fasilitas ruang luar untuk bermain, dan ketersediaan fasilitas ruang dalam untuk belajar dan melakukan berbagai aktivitas terstruktur yang edukatif; 3) Dimensi proses, seperti: peluang untuk melakukan berbagai aktivitas di RPTRA, pengalaman yang berulang bersama teman sebaya dan keluarga, kemudahan pergerakkan bolak balik ke RPTA, dan durasi waktu.
Kata kunci: Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), anak, rasa kelekatan pada tempat
ABSTRACT. Empirically, the availability of parks contributed to the development of children’s place attachment. Having a sense of place attachment is essential for children’s physical and mental well-being. This paper aimed to obtain an understanding whether child-friendly integrated public spaces or called RPTRA, which was initiated and built extensively by The Jakarta City Provincial Government since 2015, had contributed to the development of children’s place of attachment and if RPTRA was considered as one of children’s favourite place. How children’s sense of attachment to RPTRA could be understood using three-dimensional, person-place-process framework.
This paper described a study of ten RPTRA located in Jakarta. We examined and measured children’s sense of attachment to RPTRA, based on observation, interviews, and data collected from children (n-597) who completed on-site questionnaires. The results show that 77% of children had developed a sense of attachment to RPTRA and 95% of children had positive feelings towards RPTRA as one of their favourite places. The development of children’s sense of attachment to RPTRA: 1) occurs at collective level with peers; 2) is influenced by place dimensions, such as easy access and proximity between RPTRA and home, security, availability of outdoor facilities for playing, and availability of indoor facilities for studying and other educative activities; and 3) is expressed through actions, experiences, repetitive movements or proximity-maintaining behaviors and length of time spend in RPTRA.
Keywords: Child-friendly Integrated Public Spaces (RPTRA), children, place attachment
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24853/nalars.17.1.1-10
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by: