SISTEM SPASIAL RUMAH PANGGUNG SUKU REJANG DI KABUPATEN KEPAHIANG
DOI:
https://doi.org/10.24853/nalars.24.2.153-162Keywords:
Kepahiang, rumah panggung, suku rejang, sistem spasialAbstract
Suku Rejang merupakan suku asli wilayah Bengkulu dan suku tertua di Sumatera yang mendominasi wilayah Kabupaten Kepahiang dengan menghuni rumah panggung. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi sistem spasial rumah panggung Suku Rejang berdasarkan denah, susunan ruang, dan hirarki ruang menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan mengamati kondisi eksisting ruang rumah panggung untuk mengidentifikasi sistem spasial pad objek amatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe rumah panggung Suku Rejang di kabupaten Kepahiang berbentuk persegi panjang dengan perubahan memendek maupun memanjang. Lantai dasar mengalami perubahan dari yang tidak difungsikan menjadi ruang-ruang yang mendukung aktivitas profesi dan hunian di lantai tengah. Lantai tengah yang mengalami perubahan pada dopoa dan ga-ang. Faktor yang melatarbelakangi perubahan ruang berupa : faktor sosial, budaya, pengetahuan, mata pencaharian, teknologi, usia bangunan, ekonomi, gaya hidup, aktivitas dan minat serta keinginan pemilik rumah. The Rejang Tribe is indigenous to the Bengkulu region and the oldest tribe in Sumatra, which dominates the Kepahiang Regency area by living in stilt houses. The purpose of this study was to identify the spatial system of the Rejang Tribe's stilt houses based on the floor plan, spatial arrangement, and spatial hierarchy using a qualitative descriptive approach by observing the existing conditions of the stilt house space to identify the spatial system in the observed object. The results showed that the type of Rejang Tribe's stilt house in Kepahiang Regency is rectangular with changes in shortening or lengthening. The ground floor has been transformed from unused space into areas that support professional activities, while the middle floor now houses residential units. The middle floor has changed to the dopoa and ga-ang. Factors underlying changes in space include social factors, culture, knowledge, livelihood, technology, building age, economy, lifestyle, activities, interests, and the homeowner's desires.References
Albuhari. (2021). Kedudukan Wanita Dalam Pernikahan Adat Rejang. Ar-Risalah: Media Keislaman, Pendidikan Dan Hukum Islam, 19(2), 192–207.
Annisa, L. D., Helen, N., & Dewi, O. P. (2023). Sistem Spasial Rumah Panggung di Kampung Bandar Pekanbaru. GEWANG: Gerbang Wacana Dan Rancang Arsitektur, 5(1), 7–13.
Devi, S. (2016). Orang Rejang Dan Hukum Adatnya : Tafsiran Atas Kelpeak Ukum Adat Ngen Ca’O Kutei Jang Kabupaten Rejang Lebong. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 18(1), 39–50. https://doi.org/10.25077/jantro.v18i1.54
Habraken, N. J. (1988). Type As A Social Agreement. Department of Architecture, Massachusetts Institute of Technology. https://www.hermann.ee/eka/wp-content/uploads/2019/07/type_as_a_social_agreement.pdf
Ibadi, R. M. W. (2022). Kajian Relasi Desain Perancangan Ruang Tamu di Rumah Tinggal Modern Dengan Ruang dan Tempat Ketiga. Jurnal Arsitekta, 4(2), 73–78.
Nursugiharti, T. (2020). Struktur, Fungsi, dan Makna Simbolis Tata Ruang Rumah Tradisional Rejang sebagai Bahan Bacaan Literasi. Batra : Jurnal Bahasa Dan Sastra, 6(2), 124–134.
Pramesti, D. S. (2014). Sistem Spasial dan Tipologi Rumah Panggung di Desa Loloan, Jembrana (Bali). E-Jurnal: Ruang-Space (Jurnal Lingkungan Binaan), 1(1), 65–84.
Prihatiningrum, A. (2020). Karakter Bentuk Hunian Suku Rejang Di Daerah Rawan Gempa (Studi Kasus: Desa Gunung Alam, Kabupaten Lebong). Arsitektura, 18(1), 84. https://doi.org/10.20961/arst.v18i1.40786
Rabi, A., Ramawangsa, P. A., & Prihatiningrum, A. (2024). Tipologi Arsitektur Vernakular Berdasarkan Elemen Fisik Rumah Panggung Suku Rejang di Desa Duku Ulu. Jurnal Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development, 6(5), 1698–1706.
Ramawangsa, P. A., & Prihatiningrum, A. (2023). Interpretasi Rupa Berendo Pada Rumah Panggung Melayu–Rejang Di Kota Bengkulu. NALARs Jurnal Arsitektur, 22(1), 27–34.
Ramawangsa, P. A., Prihatiningrum, A., & Bahri, S. (2021). Kearifan Arsitektur Rakyat “Bumi Swarang Patang Stumang” (Kampung di Balik Pegunungan). In Ikatan Peneiliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) (Ed.), Arsitektur Tradisional Indonesia : Galuh, Sunda, dan Rejang (pp. 119–156). K-Media.
Sarisma, E., & Ramadani, D. (2024). Mengenal Suku Rejang, Suku Tertua di Bengkulu. Sahabat Rakyat Bengkulu.Com. https://bengkulu.sahabatrakyat.com/artikel/mengenal-suku-rejang-suku-tertua-di-bengkulu/
Waruwu, M. (2023). Pendekatan Penelitian Pendidikan: Metode Penelitian Kualitatif, Metode Penelitian Kuantitatif dan Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(1), 2896–2910.