TERITORI PEDAGANG INFORMAL (Studi Kasus Ruang Antara Pasar Johar dan Pasar Yaik Semarang )

Alin Pradita Agustin

Abstract


ABSTRACT. An informal trade sector is a part of the informal sector that emerged as a result of the increasing urbanization. The existence of this informal trade sector cannot be separated from urban spatial elements. Johar market is a considerable trade area having high historical value. Informal traders in Johar occupy public spaces and form mutual environment among them.The rapid growth triggers claims of public spaces. Claim of public space is a problem between humans’ behavior and their territories. These claims disrupt the public spaces function.
The space between Johar and Yaik market is strategic. This space is the main circulation towards the parking garage from northerly direction and becomes the transitional space between Johar market building and Yaik market building. This strategic feature makes the growth of informal sector traders increases. These traders occupy right and left of the road by placing sign as a physical border to state their territory and as self-image recognition to control and personalizing space. By understanding the territorial behavior, it is expected the territory formation pattern and the factors influencing it can be understood, so the problems related to informal sector traders territorial claims over public space can be coped.


Keywords: informal sector traders, territories, claims of space


ABSTRAK. Pedagang sektor informal merupakan bagian dari sektor informal yang muncul sebagai hasil meningkatnya urbanisasi. Keberadaan dari pedagang sektor informal ini tidak dapat dipisahkan dari elemen-elemen ruang kota. Pasar Johar dianggap sebagai kawasan perdagangan yang memiliki nilai sejarah yang tinggi. Pedagang-pedagang informal di pasar Johar menempati ruang-ruang publik dan membentuk ruang baru diantara mereka. Perkembangan yang sangat pesat memicu timbulnya klaim atas ruang-ruang publik tersebut. Pada akhirnya klaim atas ruang-ruang publik tersebut menjadi masalah baru antara perilaku pedagang-pedagang informal tersebut dan teritorinya. Klaim inilah yang menjadi mengganggu dan merubah fungsi asal dari ruang publik tersebut.
Ruang antar pasar Johar dan pasar Yaik merupakan lokasi yang strategis. Ruang inilah yang menjadi sirkulasi utama menuju ke area parkir dari arah utara dan menjadi ruang transisi antara bangunan pasar Johar dengan bangunan pasar Yaik. Keberadaan dari ruang strategis inilah yang memicu munculnya dan meningkatnya pedagang-pedagang sektor informal. Pedagang-pedagang tersebut menempati sepanjang jalan baik sisi kanan maupun kiri dengan meletakkan penanda teritori mereka sebagai bukti fisik. Selain itu penanda tersebut dianggap sebagai pengakuan terhadap ruang teritori untuk kontrol dan personalisasi ruang. Dengan memahami perilaku teritori, diharapkan pola pembentukan teritori dan faktor-faktor yang mempengaruhi dapat dipahami, sehingga masalah-masalah yang timbul berkaitan dengan klaim ruang-ruang publik oleh pedagang-pedagang sektor informal dapat diatasi


Kata Kunci: pedagang sektor informal, teritori, klaim ruang


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24853/nalars.13.1.%25p

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

Directory of Open Access JournalGarba Rujukan Digital(Garuda)

Crossref

Base

Index Copernicus International (ICI)CiteFactorRoad

 

 

Web Analytics Made Easy - Statcounter

Visitor NALARs

Powered by Puskom-UMJ