PENINGKATAN KUALITAS VISUAL LANSKAPJALAN DI SEMPADAN SETU BABAKAN PADA AREA WISATA SETU BABAKAN
Abstract
ABSTRAK. Perkampungan Budaya Betawi (PBB) merupakan satu kawasan dengan komunitas yang ditumbuhkembangkan dengan Budaya Betawi meliputi hasil gagasan dan karya baik fisik maupun nonfisik yaitu kesenian, adat istiadat, foklor, kesasteraan, bahasa, tanaman dan bangunan yang bercirikan keBetawian. Batasan area penelitian ini adalah Perencanaan Lanskap jalan di sempadan Setu Babakan dan pulau jalan yang ada sebagai pusat wisata dalam kawasan PBB Setu Babakan. Secara visual Setu Babakan bisa dikatakan sejuk dan asri, terlihat dari adanya pohon-pohon existing yang mengelilingi bantaran Setu Babakan yang memberikan fungsi ekologis pada suatu kawasan. Pohon tersebut juga menghasilkan bayangan pada air Setu, sehingga seperti bercermin dan memberikan estetika visual yang baik. Namun beberapa area komersial dan parkir yang yang berada di sebelah barat dan timur memberikan dampak yang kurang baik. Metode pada penelitian ini menggunakan pendekatan J. Simonds (1983). Penelitian ini bertujuan untuk membuat perencanaan lanskap jalan di sempadan Setu Babakan yang dapat memberikan identitas kawasan Setu Babakan sebagai area wisata, dan dapat memberikan nilai tambah bagi kawasan tersebut. Selain itu dapat meningkatkan kualitas visual pada kawasan Setu Babakan serta memberikan pelayanan bagi seluruh pengguna jalan yang nyaman, aman dan memperhatikan kelestarian lingkungan di sekitarnya.
Kata kunci: Perencanaan Lanskap, Ornamen Betawi, Wisata Setu Babakan
ABSTRACT. The Betawi Cultural Village (PBB) is an area with a community that is cultivated with Betawi Culture which includes the results of ideas and works both physical and non-physical, namely art, customs, folklore, literature, language, plants, and buildings characterized by Brethren. The boundary of this research area is the Landscape Planning road in the border of Setu Babakan and the island of the street that exists as a tourist center in the Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan region. Visually, Setu Babakan can be said to be relaxed and beautiful, as seen from the existing trees surrounding the banks of Setu Babakan which provide ecological functions in an area. The tree also produces shadows on Setu water, so it looks like a mirror and offers good visual aesthetics. However, some commercial and parking spaces which are in the west and east have an adverse impact. The method J. Simonds (1983) approach includes design planning in the stages of preliminary activity, inventory, analysis, synthesis, construction, concepts, and designs. This study aims to make a road landscape planning in the Setu Babakan border that can provide the identity of the Setu Babakan area as a tourist area, and can provide added value to the district. Besides, it can improve the visual quality of the Setu Babakan area ludes design planning in the area and offer services to all road users who are comfortable, safe and pay attention to the preservation of the surrounding environment.
Keywords: Landscape Planning, Betawi Ornaments, Setu Babakan Tourism
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24853/nalars.18.2.119-130
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by: