TRANSFORMASI FUNGSI RUANG TERBUKA PUBLIK DI PERKOTAAN STUDI KASUS: TAMAN PEDESTRIAN KECAMATAN TENGGARONG, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR

Yulia Pratiwi

Abstract


ABSTRAK. Ruang terbuka publik semakin dibutuhkan terutama bagi penduduk perkotaan untuk saling berinteraksi sosial. Pembangunan kota seringkali mengabaikan kebutuhan ruang terbuka bagi masyarakat umum untuk wadah saling berinteraksi dan bersosialisasi. Jenis-Jenis ruang terbuka publik yang semakin banyak dibangun di daerah-daerah di Indonesia adalah pedestrian dan taman kota. Fungsi ruang terbuka publik yang berupa pedestrian tersebut dari waktu ke waktu mengalami transformasi, tidak hanya sebagai jalur untuk berjalan dan ruang berinteraksi sosial maupun mewadahi aktivitas ekonomi, tetapi fungsi pedestrian mulai bertransformasi untuk mengangkat daya tarik kawasan sekitarnya. Metode yang digunakan adalah metode studi kasus tunggal holistik dengan pendekatan kualitatif untuk mengetahui apa fungsi-fungsi taman pedestrian di Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Hasil penelitian menunjukkan taman pedestrian di Kecamatan Tenggarong-Kutai Kartanegara memiliki fungsi sebagai (1) ruang interaksi sosial; (2) wadah aktifitas ekonomi; dan (3) ruang publik yang bertransformasi untuk menghidupkan kembali kawasan yang tidak produktif di sekitar jalur tersebut yaitu mengangkat daya tarik Pulau Kumala. Transformasi fungsi  taman pedestrian di Tenggarong tersebut disebabkan karena faktor keberadaan obyek di kawasan sekitar dan kebijakan pembangunan.

 

Kata kunci: ruang terbuka publik, pedestrian, transformasi, Kecamatan Tenggarong

 

ABSTRACT. Public open space is increasingly needed, particularly for urban residents for social interaction. Urban development often ignores the needs of open space for the public to interact and socialize. Types of public open space which is increasingly built in the regions in Indonesia are pedestrian and the city park. The function of public open space in the form of the pedestrian from time to time through a transformation, not only as paths for walking and social interaction space as well as to facilitate economic activities, but the function of pedestrian started to transform to increase attractiveness of the surrounding area. The method that has been used is holistic-single case study with a qualitative approach to find out what functions pedestrian park in District Tenggarong, Kutai Kartanegara, East Kalimantan. The results showed pedestrian park in the district of Tenggarong has function as (1) social interaction space; (2) space for economic activities; and (3) public spaces are transformed to revive the unproductive areas around the track is raised the attractiveness of Kumala Island. Transformation functions of pedestrian park in Tenggarong was caused due to the presence of objects in the surrounding area and development policies.

 

Keywords: public open space, pedestrian, transformation, Tenggarong District

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24853/nalars.15.1.63-72

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

Directory of Open Access JournalGarba Rujukan Digital(Garuda)

Crossref

Base

Index Copernicus International (ICI)CiteFactorRoad

 

 

Web Analytics Made Easy - Statcounter

Visitor NALARs

Powered by Puskom-UMJ