TEKTONIKA BEBADUNGAN DI ARSITEKTUR BALI
Abstract
ABSTRAK. Bata adalah bahan bangunan yang mungkin saja paling dikenal oleh semua orang. Kita tidak perlu mempersoalkan sejak kapan bata ini digunakan sebagai bahan bangunan. Bersamaan dengan masa Renaisans di Eropa, di masa Majapahit bata juga sudah digunakan sebagai bahan pembangunan candi- candi. Bata memang bahan bangunan yang digunakan hampir di semua penjuru dunia. Memang, ada bata yang tidak dibakar dan ada yang dibakar terlebih dulu; juga ada bata yang berukuran kecil dan yang berukuran besar, namun perbedaan itu tidak menjadi penghalang bagi pengkonstruksian bata menjadi sebuah komponen bangunan. Tembok yang dihadirkan dari pasangan bata yang dijejer dan ditumpuk bukan sekadar sebuah teknologi konstruksi bangunan, tetapi juga sebuah tantangan bagi arsitek dan perancang untuk menggubah sebuah tektonika bata, yakni sebuah seni mengkonstruksi bata
Kata Kunci: tektonika, bebadungan, bata
ABSTRACT. Redbricks are a common building material in the world. We never know since when this material have been used as a building material. In the same time of Renaissance Period in Europe, in Majapahit Era, redbricks have been used as building material as well for temples. Redbricks have been regarded as a building material which have been used all over the world. Although, it has been know that there are many kind of redbricks: oven redbricks and non oven redbricks; small redbricks and big redbricks, but the differences will not become an obstacle in the process of building construction. Redbricks become one of building component in building construction. Building’s wall which have been constructed from redbricks structure is not only building construction technology, but also a challenge for architect and designer to change redbricks techtonic, which known as an art how to construct redbricks
Keywords : Techtonic, ”bebadungan”, redbricks
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24853/nalars.9.2.%25p
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by: