KONTAK BAHASA BETAWI DAN MINANGKABAI DI KOMUNITAS MAHASISWA MINANGKABAU DI CIPUTAT

Azizah Suryani, Mahira Lailati Rizky, Nuryani Nuryani

Abstract


Bahasa merupakan media untuk berdialog antarpenduduk yang berbentuk simbol bunyi yang diwujudkan oleh alat ucap manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplikasikan tujuan interferensi yang terkandung pada kontak bahasa yang terjadi pada bahasa Betawi terhadap bahasa Minangkabau Komunitas Mahasiswa Minangkabau di Ciputat. Inteferensi yang terkandung tersebut terdapat dua buah yakni inteferensi fonologis dan interferensi morfologis. Metode yang digunakan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah mahasiswa pada Komunitas Mahasiswa Minangkabau Ciputat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara simak. Hasil penelitian yang perlu diketahui dalam penelitian  ini yaitu wujud  interferensi fonologis dan morfologis dalam ditemukan 12 kasus interferensi yang berkaitan dengan kontak bahasa Betawi pada bahasa Minangkabau di Ciputat, yakni pada interferensi fonologis terdapat dua aspek yakni (1) Pergantian Fonem, dan (2) Pelepasan Fonem. Kemudia pada interferensi Morfologis terdapat dua aspek yakni (1) Afiksasi yang terdiri dari (a) prefiksasi, (b) sufiksasi, (c) konfiksasi dan (2) Reduplikasi.

Keywords


Kontak bahasa; Interferensi; Bahasa Betawi; Bahasa Minangkabau;

Full Text:

PDF

References


Alika, S. D. (2017). Faktor Pemertahanan Bahasa Minangkabau Ragam Nonformal dalam Ranah Kekariban pada Komunitas Seni Sakato di Kota Yogyakarta. Deiksis: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 4(2), 31-41.Alwasilah, A Chaedar. 1990. Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa Bandung.

Chaer, A. (2008). Morfologi bahasa Indonesia: pendekatan proses. Rineka Cipta.

(2012). Folklor Betawi: kebudayaan & kehidupan orang Betawi. Masup Jakarta.

Chaer, A., & Agustina, L. (2010). Sosiolinguistik: Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Kuwing, A. (2017). Interferensi Fonologis Bahasa Melayu Pattani Dalam Berbahasa Indonesia Mahasiswa Thailand Di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Mabasan, 11(1), 32-44.

Moleong, L. J. (2007). Metode penelitian kualitatif.

Nurhadi dan Roekhan. (1990). Dimensi-dimensi Kesalahan Berbahasa Kedua. Bandung: Sinar Baru.

Saussure, F. D. (1988). Pengantar linguistik umum. Terj. Rahayu S. Hidayat. Yogyakarta: Gajah Mada University.Tarigan, Djago. 1997. Analisis Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Debdikbud.

Sulaeman, A., Suherman, A., & Mutoharoh, M. (2020). Interferensi Bahasa Betawi di Kampung Gondrong Kota Tangerang. Silampari Bisa: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, Dan Asing, 3(2), 342-355.

Thomason, S. G. (2001). Language contact. Edinburgh University Press.

Verhaar, J. W. M. (2004). Asas-Asas Linguistik Umum [The Principles of General Linguistics].

Weinreich, Uriel. (1970). Language in Contact: Finding and Problem. Paris: Mounton The Hauge




DOI: https://doi.org/10.24853/pl.5.2.126-135

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

 

Copyright © 2019, PENA LITERASI : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,  e-ISSN: 2614-8226


Jurnal Pena Literasi Indexing By:

      

 

View My Stats
Powered by Puskom-UMJ