STRATEGI SURVIVAL PENERBIT MINOR ELLUNAR PUBLISHER DI ERA DIGITAL
DOI:
https://doi.org/10.24853/pl.6.1.21-30Keywords:
Indonesian literatureAbstract
Kemajuan teknologi sejak revolusi 4.0 memaksa banyak industri, termasuk dunia penerbitan untuk mampu beradaptasi dan bersaing agar tetap eksis. Berkat perkembangan teknologi pula terjadi kemunculan berbagai penerbit-penerbit indie mewarnai khazanah literasi di Indonesia. Ellunar Publisher merupakan salah satu penerbit minor yang telah berdiri sejak tahun 2014 dan berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Selama hampir delapan tahun berdiri, Ellunar Publisher berhasil mempertahankan eksistensinya di tengah gempuran kehadiran platform-platform membaca digital dan dominasi pasar yang dipegang oleh penerbit Mayor. Oleh karena itu penelitian ini membahas tentang bagaimana tantangan yang dihadapi oleh Ellunar Publisher dan bagaimana strategi survival yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berbentuk deskriptif. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, membaca, dan mencatat. Hasil penelitian menunjukkan Ellunar Publisher memiliki strategi survival dengan kerja sama antara penerbit indie lain, komunitas literasi lain, dan juga start-up. Selain itu, Ellunar berhasil menarik perhatian audiensnya dengan rutin mengadakan berbagai kegiatan seperti event kepenulisan, lomba, dan program rutin menulis selama 30 hari. Kata kunci:Penerbit minor, Strategi survival, sastra cyber, digitalisasiReferences
Anggraini, I. (2020). Mekanisme Survival Penerbit Indie Dalam Menghadapi Persaingan Dunia Penerbitan Di Kota Yogyakarta. Perpustakaan Universitas Airlangga.
Daniel Dhakidae. (1999). Buku Membangun Kualitas Bangsa: bunga rampai sekitar perbukuan di Indonesia. Kanisius.
Jarzabkowski, B., & Seidi D. (2007). The challenges of a practice perspective. Human Relations, 60(1), 5–27.
Kasijanto. (2008). Media dan monopoli dagang. Wacana:Jurnal Ilmu Pengetahuan Budaya, 10(2), 286–299.
Oktavia, R. (2022). Politik Penerbitan dan Perbedaan Konten Website Resmi Penerbit Mayor dan Indie di Ranah Cyber. 12(1), 83–90.
Prasetyo, C. W., & Wati, R. (2022). Cyber Sastra: Polemik Dan Resistensi Kapitalisme Pada Sastra. Pena Literasi, 5(1), 18–25.
Radhar Panca Dahana. (2001). Kebenaran dan Dusta dalam Dunia Sastra. Indonesia Tera.
Robert Escarpit. (2008). Sosiologi Sastra. Yayasan Obor Indonesia.
Sesarius F. Biliarto. (2020). Bisnis Penerbitan Media Pressindo Yogyakarta: Masalah dan Strategi. In Universitas Atma Jaya Yogyakarta (Vol. 8, Issue 75).
Suhendra, M. F., Helmiawan, M., & Indrasari, N. P. (2020). Tantangan Pelaku Penerbitan di Era Industri 4.0 : Sebuah Tnjauan. Mediasi, 1(1), 1–21.
Tiya Jaison. (2018, April). The need for a Digital Makeover in the Publishing Industry. Suyati.Com.
Yulhasni and Edy Suprayetno. (2018). Cyber Sastra: Perlawanan Terhadap Hegemoni Dalam Sastra Indonesia. Jurnal Komposisi, 3(2), 106–109.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).