STRATEGI SURVIVAL PENERBIT MINOR ELLUNAR PUBLISHER DI ERA DIGITAL

Mustika Wulan Sari, Rianna Wati

Abstract


Kemajuan teknologi sejak revolusi 4.0 memaksa banyak industri, termasuk dunia penerbitan untuk mampu beradaptasi dan bersaing agar tetap eksis. Berkat perkembangan teknologi pula terjadi kemunculan berbagai penerbit-penerbit indie mewarnai khazanah literasi di Indonesia. Ellunar Publisher merupakan salah satu penerbit minor yang telah berdiri sejak tahun 2014 dan berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Selama hampir delapan tahun berdiri, Ellunar Publisher berhasil mempertahankan eksistensinya di tengah gempuran kehadiran platform-platform membaca digital dan dominasi pasar yang dipegang oleh penerbit Mayor. Oleh karena itu penelitian ini membahas tentang bagaimana tantangan yang dihadapi oleh Ellunar Publisher dan bagaimana strategi survival yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berbentuk deskriptif. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, membaca, dan mencatat. Hasil penelitian menunjukkan Ellunar Publisher memiliki strategi survival dengan kerja sama antara penerbit indie lain, komunitas literasi lain, dan juga start-up. Selain itu, Ellunar berhasil menarik perhatian audiensnya dengan rutin mengadakan berbagai kegiatan seperti event kepenulisan, lomba, dan program rutin menulis selama 30 hari. 

Kata kunci:Penerbit minor, Strategi survival, sastra cyber, digitalisasi


Keywords


Indonesian literature

Full Text:

PDF

References


Anggraini, I. (2020). Mekanisme Survival Penerbit Indie Dalam Menghadapi Persaingan Dunia Penerbitan Di Kota Yogyakarta. Perpustakaan Universitas Airlangga.

Daniel Dhakidae. (1999). Buku Membangun Kualitas Bangsa: bunga rampai sekitar perbukuan di Indonesia. Kanisius.

Jarzabkowski, B., & Seidi D. (2007). The challenges of a practice perspective. Human Relations, 60(1), 5–27.

Kasijanto. (2008). Media dan monopoli dagang. Wacana:Jurnal Ilmu Pengetahuan Budaya, 10(2), 286–299.

Oktavia, R. (2022). Politik Penerbitan dan Perbedaan Konten Website Resmi Penerbit Mayor dan Indie di Ranah Cyber. 12(1), 83–90.

Prasetyo, C. W., & Wati, R. (2022). Cyber Sastra: Polemik Dan Resistensi Kapitalisme Pada Sastra. Pena Literasi, 5(1), 18–25.

Radhar Panca Dahana. (2001). Kebenaran dan Dusta dalam Dunia Sastra. Indonesia Tera.

Robert Escarpit. (2008). Sosiologi Sastra. Yayasan Obor Indonesia.

Sesarius F. Biliarto. (2020). Bisnis Penerbitan Media Pressindo Yogyakarta: Masalah dan Strategi. In Universitas Atma Jaya Yogyakarta (Vol. 8, Issue 75).

Suhendra, M. F., Helmiawan, M., & Indrasari, N. P. (2020). Tantangan Pelaku Penerbitan di Era Industri 4.0 : Sebuah Tnjauan. Mediasi, 1(1), 1–21.

Tiya Jaison. (2018, April). The need for a Digital Makeover in the Publishing Industry. Suyati.Com.

Yulhasni and Edy Suprayetno. (2018). Cyber Sastra: Perlawanan Terhadap Hegemoni Dalam Sastra Indonesia. Jurnal Komposisi, 3(2), 106–109.




DOI: https://doi.org/10.24853/pl.6.1.21-30

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

 

Copyright © 2019, PENA LITERASI : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,  e-ISSN: 2614-8226


Jurnal Pena Literasi Indexing By:

      

 

View My Stats
Powered by Puskom-UMJ