CATCALLING SEBAGAI BENTUK PELECEHAN VERBAL DALAM FILM DEAR DAVID: PENELITIAN SEMIOTIKA JOHN FISKE
DOI:
https://doi.org/10.24853/pl.6.2.132-140Keywords:
catcalling, semiotika, Dear David, John FiskeAbstract
AbstrakMeski membawa dampak buruk bagi mentalitas seseorang, nyatanya pelaku pelecehan seksual makin merajalela. Alih-alih memikirkan kondisi korban yang amat terpuruk dengan beberapa kemungkinan bisa saja terjadi: trauma, introver bahkan bunuh diri. Artikel ini membahas fenomena catcalling dalam Dear David yang mengangkat isu orientasi seksual tiga remaja sekolah. Peran usia remaja mendominasi adanya berbagai tindakan seksual serta pengeksplorannya. Dalam perkembangannya, film juga menjadi cermin realita kehidupan bermasyarakat seperti Dear David memberikan wajah bahwa pelecehan tidak hanya berupa sentuhan fisik. Selain itu, Lucky Kuswandi juga mengangkat karakter laki-laki yang bisa menjadi korban pelecehan. Film tersebut dianalisis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan paradigma kritis untuk mengetahui catcalling sebagai bentuk pelecehan verbal menggunakan teori semiotika John Fiske. Rumusan masalah yang diangkat peneliti adalah bagaimana bentuk penerapan level semiotika yang diungkapkan Fiske dalam objek visual film Dear David. Fiske menyebutkan tanda terdiri dari tiga level: level realitas, level representasi, dan level ideologi. Hasil penelitian dengan teknik dokumentasi dan observasi menunjukkan bahwa film yang rilis pada Februari 2023 ini merepresentasikan bentuk catcalling sebagai pelecehan verbal berupa bercanda, tatapan mata menggoda, menyampaikan atau menanyakan, mengkritik atau mengomentari fisik lawan maupun sesama jenis yang mengarah pada seksualitas sehingga membuat orang tidak nyaman di depan publik.References
Anjani, C. A., Wati, R., Indonesia, S., Budaya, F. I., & Maret, U. S. (2023). TWITTER SEBAGAI MEDIA PENYAMPAIAN SASTRA RELIGI DI. 31–39.
Arikunto. (2011). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Darwin, M. (1999). Maskulinitas: Posisi Laki-Laki dalam Masyarakat Patriarkis. Jurnal Pusat. Studi Kependudukan Dan Kebijakan, UGM.
Edgar-Hunt, R., Marland, J., & Rawle, S. (2010). BASIC FILM-MAKING the language of film. London: AVA Publishing SA.
Fiske, J. (2016). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Press.
Hidayat, A., & Setyanto, Y. (2020). Fenomena Catcalling sebagai Bentuk Pelecehan Seksual secara Verbal terhadap Perempuan di Jakarta. Koneksi, 3(2), 485. https://doi.org/10.24912/kn.v3i2.6487
Khomsani, K. T. (2020). REPRESENTASI ISLAMPHOBIA DALAM FILM BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA (ANALISIS SEMIOTIKA JOHN FISKE). http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/7481
Muasrani, A. (2022). Catcalling Sebagai Bentuk Pelecehan Seksual Secara Verbal (Studi Semiotika Pada Film Pendek Lantangkan). 5286, 22.
Perdana, P. N. (2022, February 16). Akhir Skandal Herry Wirawan, Si Predator Seksual Santri di Bandung. Liputan6. https://www.liputan6.com/news/read/4887832/akhir-skandal-herry-wirawan-si-predator-seksual-santri-di-bandung
Rahmadiani, A. (2022). Visualisasi Kejadian dan Dampak Pelecehan Seksual Melalui Semiotika Simbol dalam Fotografi Ekspresi [Institut Seni Indonesia Yogyakarta]. http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/11830
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Syukur, M. (2022, February 17). Kesaksian Dosen-Dosen Universitas Riau terkait Kasus Pelecehan Mahasiswi oleh Dekan. Liputan6. https://www.liputan6.com/regional/read/4889050/kesaksian-dosen-dosen-universitas-riau-terkait-kasus-pelecehan-mahasiswi-oleh-dekan
Tuhepaly, N. A. D., & Mazaid, S. A. (2022). Analisis Semiotika John Fiske Mengenai Representasi Pelecehan Seksual Pada Film Penyalin Cahaya. Jurnal Pustaka Komunikasi, 5(2), 233–247. https://doi.org/10.32509/pustakom.v5i2.1963
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).