FUNGSI WAYANG KULIT LAKON TIRTA PERWITASARI OLEH DALANG KI CAHYO KUNTADI: PERSPEKTIF WILLIAM R. BASCOM
Abstract
Wayang kulit merupakan salah satu bentuk seni tradisional yang memiliki nilai budaya tinggi. Lakon Tirta Perwitasari merupakan pertunjukan berisi pesan moral yang relevan dengan kehidupan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan fungsi pada pertunjukan wayang kulit lakon Tirta Perwitasari oleh dalang Ki Cahyo Kuntadi berdasarkan perspektif William R. Bascom. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa transkrip dan terjemahan video pertunjukan wayang kulit lakon Tirta Perwitasari. Sumber data penelitian ini adalah video pertunjukan wayang kulit lakon Tirta Perwitasari yang diunggah pada youtube dalam akun pribadi milik Ki Cahyo Kuntadi bernama KUNTADI Channel pada 13 Juli 2024, yang telah ditonton kurang lebih sebanyak 75.633 kali dengan durasi 7 jam 27 menit 45 detik. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode simak dan teknik catat. Teknik analisis dilakukan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Keabsahan data dalam penelitian ini diperoleh melalui triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lakon Tirta Perwitasari memiliki keempat fungsi tersebut. 1) sebagai hiburan, 2) sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga-lembaga kebudayaan, 3) sebagai alat pendidikan bagi anak-anak, dan 4) sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma di dalam masyarakat dapat diterima dan diterapkan dengan baik.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anggoro, B. (2018). "Wayang dan Seni Pertunjukan” Kajian Sejarah Perkembangan Seni Wayang di Tanah Jawa sebagai Seni Pertunjukan dan Dakwah. JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam), 2(2), 122–133. https://doi.org/10.30829/j.v2i2.1679
Apriyani, E. T., Farahiyah, F., Hazrati, O., Aeni, Q., & Fajrussalam, H. (2024). Hubungan Antara Puasa Senin Kamis Dalam Mengontrol Kesehatan Mental. Al-Tarbiyah: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, 2(2), 23–30. https://journal.staiypiqbaubau.ac.id/index.php/Al-Tarbiyah/article/view/821/834
Ariani, S. (2016). Lakon Wayang Kulit Banjaran Prabu Watu Gunung Dalam Tradisi Nyadran (Analisis Struktur Dan Fungsi Bagi Masyarakat Desa Balongdowo, Sidoarjo).
Fikri, K., Purnamasari, T. I., & Apipuddin. (2023). Praktik Jasa Makelar Dalam Jual Beli HP Bekas Perspektif Hukum Ekonomi Syariah Studi di Desa Kediri Lombok Barat. Buletin Hukum Ekonomi Syariah, 1(01), 1–7. https://bhes.or.id/index.php/bhes/article/view/2/6
Fitri, I., & Maryanti, Y. (2022). Pengaruh Metode Mendongeng Wayang Kulit Terhadap Keterampilan Menyimak Anak. Raudhatul Athfal: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 6(2), 120–138. https://doi.org/10.19109/ra.v6i2.15500
Hafis, R. I. Al, & Yogia, M. A. (2017). Abuse Of Power: Tinjauan Terhadap Penyalahgunaan Kekuasaan Oleh Pejabat Publik di Indonesia. PUBLIKA: Jurnal Ilmu Adminastrasi Publik, 3(1), 80–88.
Hutomo, S. S. (2019). Mutiara yang Terlupakan: Pengantar Studi Sastra Lisan. Universitas Negeri Surabaya.
Imandayanti, N. E., Wahanani, H. E., & Rizki, A. M. (2024). Klasifikasi Jenis Wayang menggunakan Convolutional Neural Network ( CNN ) dan Optimasi Adaptive Moment Estimation ( ADAM ). KERNEL: Jurnal Riset Inovasi Bidang Informatika Dan Pendidikan Informatika, 5(2), 64–71.
Istiqomah, H. (2024). Makna Simbolik Dalam tembang Ilir-Ilir Karya Sunan Kalijaga Dan Relevansinya Dalam Pendidikan Karakter Anak. Piwulang: Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa, 12(2), 83–99. https://doi.org/10.15294/piwulang
Masroer, C. J. (2015). Identitas Komunitas Masjid di Era Globalisasi. Studi Pada Komunitas Majisd Pathok Negoro Plosokuning Keraton Yogyakarta Salatiga: Fakultas Teologi Program Doktor Sosiologi Agama UKSW.
Nasution, F. M., Harahap, R., & Wuriyani, E. P. (2022). Tradisi Lisan Sumur Tua Daerah Labuhan Batu Utara. Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan, 2(1), 79–83. https://doi.org/10.57251/ped.v2i1.354
Pitaloka, D. R. A. (2024). Fungsi Tradisi Nyadran Di Desa Bumi Arum Majasto: Teori William R. Bascom. Jurnal Dwiangkara, 4(1), 1–6. https://jurnal.stkippgriponorogo.ac.id/index.php/DIWANGKARA1
Pramulia, P. (2022). Dekonstruksi Penokohan Kresna Dalam Pergelaran Wayang Kulit Lakon Semar Kuning Dan Semar Mbangun Kayangan. Buana Bastra, 9(2), 56–64. https://doi.org/10.36456/bastra.vol9.no2.a6977
Prawoto, E. C., & Pramulia, P. (2020). Fungsi Kidung Jula Juli Ludruk Jawa Timur. ARBITRER: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 2(1), 203–212. https://doi.org/10.30598/arbitrervol2no1hlm203-212
Purwanto, S. (2018). Pendidikan Nilai dalam Pagelaran Wayang Kulit. Ta’allum: Jurnal Pendidikan Islam, 6(1), 1–30. https://doi.org/10.21274/taalum.2018.6.1.1-30
Puspitasari, I. (2022). Struktur Dan Fungsi Mitos Mbah Nganten Di Desa Tanggungkramat. 10(1), 76–83. https://doi.org/https://doi.org/10.32682/sastranesia.v10i1.2282
Putra, A., Hatami Ritonga, M., Nurhamidin, B., Yusuf, M., & Nikmah, F. (2020). Ragam Studi Fungsi Keluarga Dalam Membentuk Moral Anak (Analisis Melalui Konseling Keluarga). Jurnal Al-Irsyad: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 2(2), 215–230. http://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/Irsyad/article/view/2945
Rahman, I. A., Rahyono, F. X., & Suratminto, L. (2024). Nilai-Nilai Dalam Tradisi Ritual Perayaan Prosesi 12 Tahunan Toapekong Pada Masyarakat Cina Benteng. Pena Literasi Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 7(2), 162–172.
Rakhmada, R. (2019). Perlindungan Hukum Folklor Wayang Kulit Di Dalam Undang-Undang Hak Cipta Dan Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO. Brawijaya Law Student Journal, 1–22. https://hukum.studentjournal.ub.ac.id/index.php/hukum/article/view/597
Rizky, S. A. M. (2024). Tradhisi Gredoan Di Desa Macanputih Kecamatan Kabat Kabupaten Banyuwangi (Tintingan Folklor Setengah Lisan). JOB: (Jurnal Online Baradha), 20(01), 184–198. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/baradha
Rukiah, Y. (2015). Makna Warna Pada Wajah Wayang Golek. Jurnal Desain, 2(03), 183–194. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30998/jurnaldesain.v2i03.583
Setiani, D. (2023). Makna Dan Fungsi Wayang Garing Kajali Pada Upacara Ruwat Diri Di Cerenang Kabupaten Serang Banten. Katarsis: Jurnal Ilmiah Seni Teater, 10(2), 39–75.
Shanie, A., & Fadhilah, C. N. (2021). Meningkatkan Kemampuan Bicara Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Menggunakan Media Wayang Modern Karakter Animasi Lucu. Journal of Early Childhood and Character Education, 1(1), 01–18. https://doi.org/10.21580/joecce.v1i1.6616
Sibarani, R. (2021). Kearifan Lokal: Hakikat, Peran, dan Metode Tradisi Lisan. Asosiasi Tradisi Lisan (ATL).
Sudikan, S. Y. (2014). Metode Penelitian Sastra Lisan. CV. Pustaka Ilalang Group.
Sukatman. (2019). Butir-Butir Tradisi Lisan Indonesia: Pengantar Teori dan Pembelajarannya. LaksBang Press Indo. https://books.google.co.id/books?id=O63qSAAACAAJ
Wati, E. A. (2023). Tradisi Lisan Sebagai Sumber Sejarah. Krinok: Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Sejarah, 2(1), 52–59. https://doi.org/10.22437/krinok.v2i1.24049
Wicaksandita, I. D. K. (2018). Bentuk dan Gerak Wayang Kaca dalam Pentas Wayang Tantri Sebuah Kreativitas Seni Modern Berbasis Kebudayaan Lokal. Pantun: Jurnal Ilmiah Seni Budaya, 3(1), 28–41. https://doi.org/10.26742/pantun.v3i1.802
Zamroni, A., Fathurohman, I., & Ahsin, M. N. (2023). Struktur Dan Fungsi Cerita Rakyat “Perang Obor” Di Kabupaten Jepara. Jurnal Ilmiah Sastra, 1(1), 1–13. https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kala/index
DOI: https://doi.org/10.24853/pl.8.1.16-29
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Copyright © 2019, PENA LITERASI : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, e-ISSN: 2614-8226