REPRODUKSI PENGETAHUAN UNTUK KEKUASAAN: ANALISIS WACANA KRITIS PADA ARTIKEL ILMIAH DAN PIDATO MEGAWATI SOEKARNOPUTRI

Achmad Ramdhany Irdiansyah

Abstract


Pengukuhan Megawati Soekarnoputri menjadi professor kehormatan di Universitas Pertahanan Republik Indonesia menjadi perbincangan masyarakat karena baru pertama kali terjadi di Indonesia. Megawati membuat karya ilmiah berjudul “Kepemimpinan Presiden Megawati pada Era Krisis Multidimensi, 2001-2004” serta memberikan pidato dalam pengukuhannya sebagai Guru Besar Tidak Tetap. Kedua teks tersebut membahas masalah-masalah yang terjadi pada era kepemimpinan Megawati, kebijakan untuk mengatasi masalah, hingga mencetuskan model “kepemimpinan strategis berlandaskan Pancasila”. Wacana kepemimpinan yang dibentuk Megawati menarik untuk dibahas mengingat posisi Megawati yang merupakan ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), serta ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma kritis. Metode penelitian menggunakan analisis wacana kritis yang dicetuskan Fairclough, dimana karya ilmiah dan pidato pengukuhan Megawati ditinjau dari sisi teks, praktik diskursif, dan praktik sosial. Pandangan Fuchs, Habermas, dan Foucault mengenai pengetahuan dan kekuasaan digunakan untuk membantu membongkar praktik diskursif serta dampaknya pada praktik sosial. Berdasarkan hasil analisis, Megawati sedang membangun citra positif sebagai pemimpin strategis yang berpengaruh hingga masa kini. Model kepemimpinan yang digagasnya berfokus pada kemampuan pemimpin mempengaruhi orang lain dan mengindahkan peran rakyat dalam pengambilan keputusan. Pengetahuan yang dibangun adalah Pancasila, yaitu sebagai landasan bagi setiap aktivitas sosial yang justru membuat nilai-nilainya tereduksi dalam sistem pengetahuan terkontrol. Dampak yang timbul adalah kontrol negara atas individu yang semakin ketat hingga ke tataran kognitif. Ketika ditarik ke momentum pemilihan umum 2024, wacana kepemimpinan digunakan untuk membantu Megawati dan kelompoknya agar dapat kembali berkuasa.

Keywords


Analisis wacana kritis; Pancasila; Pengetahuan terkontrol; Wacana kepemimpinan

Full Text:

PDF

References


Bacchi, C., & Bonham, J. (2014). Reclaiming discursive practices as an analytic focus: Political implications. Foucault Studies, (17), 173–192. https://doi.org/10.22439/fs.v0i17.4298

Chilton, P. (2004). Analysing Political Discourse : Theory and practice. In Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952. New York: Routledge.

CNN Indonesia. (2021). Obral Gelar Kehormatan Dianggap Kotori Proses Akademik. Retrieved June 14, 2021, from CNN Indonesia website: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210609110722-20-652044/obral-gelar-kehormatan-dianggap-kotori-proses-akademik

Davies, B. J., & Davies, B. (2004). Strategic leadership. School Leadership and Management, 24(1), 29–38. https://doi.org/10.1080/1363243042000172804

Fairclough, N. (2006). Semiosis, ideology, and mediation: A dialectical view. In I. Lassen, J. Strunck, & T. Vestergaard (Eds.), Mediating Ideology in Text and Image : Ten critical studies (pp. 19–36). Amsterdam.

Foucault, Michael, & Deleuze, G. (1977). Intellectuals and Power. In Language, Counter-Memory, Practice: Selected Essays and Interviews (Bouchard,). Ithaca: Cornell University Press. https://doi.org/10.1080/00131726909339788

Foucault, Michel. (1988). Politics, Philosophy, Culture : : Interviews and Other Writings 1977-1984. In Politics, Philosophy, Culture. New York: Routledge. https://doi.org/10.4324/9780203760031

Fuchs, C. (2016). Critical Theory of Communication: New Readings of Lukács, Adorno, Marcuse, Honneth and Habermas in the Age of the Internet. London.

Habermas, Jurgen. (1979). Communication and the Evolution of Society. Boston: Beacon Press.

Habermas, Jürgen. (2006). Political communication in media society: Does democracy still enjoy an epistemic dimension? The impact of normative theory on empirical research. Communication Theory, 16(4), 411–426. https://doi.org/10.1111/j.1468-2885.2006.00280.x

Hakim, S. (2021). Guru Besar IPB paparkan rencana gelar Profesor Kehormatan Megawati. ANTARA. Retrieved from https://www.antaranews.com/berita/2201358/guru-besar-ipb-paparkan-rencana-gelar-profesor-kehormatan-megawati

Haripin, M. (2019). Relasi Sipil-Militer dan Persepnsi Ancaman di Indonesia Pasca Orde Baru. In S. Haris (Ed.), Menimbang Demokrasi Dua Dekade Reformasi (pp. 310–410). Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Hasfi, N., Santosa, H. P., & Lukmantoro, T. (2015). Twitter dan Pemilu di Indonesia: Propaganda di Ruang Publik Maya. In I. P. Hadi (Ed.), Information and Communication Technology, dan Literasi Media Digital (pp. 23–38). Yogyakarta: ASPIKOM.

Johnson, J. (1991). Habermas on Strategic and Communicative Action. Political Theory, 9(2), 181–201.

Junaedi, D. (2018). Hubungan Antara Utang Luar Negeri Dengan Perekonomian Dan Kemiskinan: Komparasi Antarezim Pemerintahan. Simposium Nasional Keuangan Negara, 1(1), 563–587. Retrieved from https://jurnal.bppk.kemenkeu.go.id/snkn/article/view/154

Ma’arif, S. (2019). NEGARA DI SEKTOR BISNIS PASCA ORDE BARU ( Studi Komparasi Tiga Masa Pemerintahan ). Jurnal Analisis Sosial Politik, 5(1), 45–58.

Mudhoffir, A. M. (2013). Teori Kekuasaan Michel Foucault: Tantangan bagi Sosiologi Politik. MASYARAKAT: Jurnal Sosiologi, 18(1). https://doi.org/10.7454/mjs.v18i1.3734

Munfarida, E. (2014). Analisis Wacana Kritis Dalam Perspektif Norman Fairclough. Komunika, 8(1), 1–19.

Muzir, R. (2015). Tertawalah Sebelum Tertawa Dilarang Dalam Politik: Membayangkan Indonesia lewat Meme Politik Pilpres. Turast: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian, 3(2), 137–156.

Obama, B. (2016). United States health care reform: Progress to date and next steps. JAMA - Journal of the American Medical Association, 316(5), 525–532. https://doi.org/10.1001/jama.2016.9797

Pangestu, R. R. (2021). Guru Besar UNJ Ingin Megawati Jadi Inspirasi Dunia Internasional, Puji Karya. Pikiran Rakyat. Retrieved from https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-012039566/guru-besar-unj-ingin-megawati-jadi-inspirasi-dunia-internasional-puji-karya-ilmiahnya

Rafyq, P. (2021). Rektor Universitas Negeri Padang Nilai Megawati Pantas Dapat Gelar Profesor. Retrieved June 14, 2021, from Kumparan website: ttps://kumparan.com/kumparannews/rektor-universitas-negeri-padang-nilai-megawati-pantas-dapat-gelar-profesor-1vuIhJY9Vot

Reunanen, E., & Kunelius, R. (2019). The Transformation of Communicative Power Into Political Power. Communication Theory, 1–20. https://doi.org/10.1093/ccc/qtz011

Saidi, A. (2015). The Classification Of Habermas Epistemology And Its Implication Toward Social-Cultural. Jurnal Masyarakat Dan Budaya, 17(2), 111–128.

Setyorini, I. (2018). Urgensi Penegasan Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Iptek. Syariati : Jurnal Studi Al-Qur’an Dan Hukum, 4(02), 213–222. https://doi.org/10.32699/syariati.v4i02.1178

Soekarnoputri, D. (2021). Kepemimpinan Presiden Megawati Pada Era Krisis Multidimensi , 2001-2004. Jurnal Pertahanan & Bela Negara, 11(1), 49–66.

Thoiyibi, M. (2008). Kebijakan Pemerintahan Megawati Soekarnoputri Tentang Terorisme. Universitas Islam Negerri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Yanzi, H., Adha, M. M., Hidayat, O. T., & Putri, D. S. (2019). Urgensi Nilai-Nilai Pancasila sebagai Dasar Pengembangan IPTEK Untuk Merespon Revolusi Industri 4.0. Repository.Lppm.Unila.Ac.Id.




DOI: https://doi.org/10.24853/pk.5.2.223-237

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License


 

My Stats
Powered by Puskom-UMJ