Penerapan Konsep Arsitektur Neo Vernakular Pada Stasiun Malang Kota Baru
Abstract
Stasiun Malang Kota Baru merupakan stasiun kereta api kelas A. Stasiun ini merupakan bangunan baru yang dibuat untuk memperluas stasiun lama. Pada Bangunan Stasiun Malang Kota Baru menerapkan unsur lokal yang dikombinasikan dengan unsur modern yang dinamakan konsep arsitektur neo vernakular. Arsitektur neo vernakular dapat diartikan sebagai arsitektur asli yang dibangun oleh masyarakat setempat, dengan menggunakan material lokal, mempunyai unsur adat istiadat atau budaya dan disatu padukan dengan sentuhan modern yang mendukung nilai dari vernakular itu sendiri. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuasi kualitatif. Dengan pendekatan ini diharapkan mampu menghasilkan gambaran penerapan arsitektur neo vernakular pada Stasiun Malang Kota Baru. Tujuan dilakukan penelitian yaitu untuk memahami konsep arsitektur neo vernakular dalam desain stasiun kereta. Selain itu untuk memahami bagaimana penerapan konsep arsitektur neo vernakular dalam bangunan stasiun kereta.
Full Text:
PDFReferences
Fajrine, G., Purnomo, A. B., Juwana, J. S., Jurusan, M., & Fakultasteknik, A. (2017). Penerapan Konsep Arsitektur Neo Vernakular Pada Stasiun Pasar Minggu. 85–91.
Jencks, C. A. (1977). The Language of Post-Modern Architecture Charles a . Jencks Academy Editions • London Contents.
Lakebo, F., Hamdy, M. A., & Idris, S. (2019). Aplikasi Penerapan Model Arstitektur Neo Vernakular Pada Tampilan Fasade Hotel di Kawasan Pesisir Kota Makassar Application of Neo Vernacular Architectural Model Application on Hotel Facade Display in the Coastal Area of Makassar City. 1(1), 22–31.
Suharjanto, G. (2011). Membandingkan Istilah Arsitektur Tradisional Versus Arsitektur Vernakular: Studi Kasus Bangunan Minangkabau dan Bangunan Bali. ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications, 2(2), 592. https://doi.org/10.21512/comtech.v2i2.2808
Widi, C., & Prayogi, L. (2020). Penerapan Arsitektur Neo-Vernakular pada Bangunan Buday dan Hiburan. Jurnal Arsitektur ZONASI, 3(3), 282–290. https://doi.org/10.17509/jaz.v3i3.23761
Yulianto Sumalyo. (2001). Kosmologi Dalam Arsitektur Toraja. DIMENSI (Jurnal Teknik Arsitektur), 29(1), 64–74. http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/ars/article/view/15746
Undang-Undang No. 23. (1972). Perkeretaapian
Undang-Undang No. 23. (2007). Perkeretaapian
DOI: https://doi.org/10.24853/purwarupa.6.1.63-68
Refbacks
- There are currently no refbacks.
INDEXED BY: