KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR NEO KLASIK PADA BANGUNAN MIX USED (STUDI KASUS: DA VINCI PENTHOUSE, JAKARTA)

Ahmad Azis Mulyantoro, Ashadi Ashadi

Abstract


ABSTRAK. Dalam dunia aristektur perkembangan dalam hal gaya dan konsep arsitektur terus berkembang dan bertambah, salah satu gaya arsitektur yang berembang adalah gaya arsitektur neo klasik. Gaya ini mulai lahir dari Hasrat pemikiran manusia pada awal abad ke-18, gaya ini dimulai dari pemikiran akan kebosanan dengan gaya arsitektur yang hanya begitu-begitu saja dan kembalinya gairah akan gaya arsitektur klasik khususnya klasik Yunani. Dalam kehidupan sehari-hari kita memerlukan kebutuhan sandang,pangan,papan, dan dalam kondisi yang saat ini dimana kegiatan manusia sudah sangat sibuk dan hamper tidak ada waktu dalam perjalanan yang jauh, dan juga mayoritas lahan khususnya di perkotaan diperlukan lah bangungan yang dapat mengakomodir semua kebutuhan manusia tersebut. Dalam perkembangannya hadirlah bangunan mix used building yaitu adalah bangunan yang dapat memiliki beberapa fungsi dalam satu bangunan yang dibuat untuk mengakomodasi kegiatan manusia yakni sandang, pangan, papan dalam satu bangunan. Mix used building diharapkan dapat menjadi solusi untuk daerah perkotaan yang semakin padat dan lahan kosong semakin menyusut serta masyarakatnya yang ingin memangkas waktu dalam beraktifitas.Tujuan dari penulisan penelitian ini adalah untuk memahami konsep arsitektur neo klasik, untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan prinsip arsitektur Neo klasik pada bangunan Mix Used, untuk memahami penerapan gaya arsitektur neo-klasik pada  bangunan Mix Used. Metode yang digunakan dalam penelitian ini akan membahas analisis apa saja yang diperlukan dalam penerapan arsitektur neo klasik pada bangunan Mix Used. Metode pengumpulan data menggunakan deskriptif kualitatif yaitu penelitian dengan mengamati bangunan secara langsung dan terperinci terhadap tiga studi kasus untuk mendapatkan suatu hasil dan kesimpulan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa Da Vinci Penthouse telah menerapkan sekitar 80% prinsip gaya arsitektur neo klasik.

Kata Kunci: Arsitektur, Bangunan Mix Used, Neo Klasik.

ABSTRACT. In the world of architecture, developments in terms of architectural styles and concepts continue to grow and increase, one of the architectural styles that is developing is the neo-classical architectural style. This style began to be born from the desire of human thought in the early 18th century, this style began with thoughts of boredom with architectural styles that were just so-so and the return of passion for classical architectural styles, especially Greek classics. In everyday life we need clothing, food, shelter, and in the current conditions where human activities are very busy and there is almost no time to travel long distances, and also the majority of land, especially in urban areas, it is necessary to build buildings that can accommodate all the human needs. In its development, mix-used buildings are present, namely buildings that can have several functions in one building that are made to accommodate human activities, namely clothing, food, boards in one building. Mix used building is expected to be a solution for urban areas that are increasingly crowded and vacant land is shrinking and for people who want to cut down their time for activities. The purpose of writing this research is to understand the concept of neo-classical architecture, to identify and describe the principles of Neo-classical architecture in Mix Used buildings, to understand the application of neo-classical architectural styles to Mix Used buildings. The method used in this study will discuss what analysis is needed in the application of neo-classical architecture in Mix Used buildings. The data collection method uses descriptive qualitative research by observing buildings directly and in detail on three case studies to obtain a result and conclusion. From the research results it is known that Da Vinci Penthouse has implemented about 80% of the principles of neo-classical architectural style.

Keywords: architecture, mix used building, neo classic

Full Text:

PDF

References


JDIH BPK RI DATABASE PERATURAN. (2007, 12 27). Diambil kembali dari JDIH BPK RI: ttps://peraturan.bpk.go.id

Lee, Nayoon, Tae, Sungho, Gong, Yuri, & Roh, Seungjun. (2017). Integrated building life-cycle assessment model to support South Korea’s green building certification system (G-SEED). Renewable and Sustainable Energy Reviews, 76, 43–50.

Siregar, F. O. (2011). ST.,M.Sc. EKSPRESI BUDAYA PADA FACADE BANGUNAN TINGGI

Endy Marlina, 1974-; Dewiberta Hardjono. (2008.). Panduan perancangan bangunan komersial / Endy Marlina ; editor, Dewiberta Hardjono. Yogyakarta :: Andi Offset,.

Fransisca. (2014). Pusat Perbelanjaan Modern Di Yogyakarta Studi Tata Ruang Luar dengan Konsep Citywalk. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. 10

Hendrian, S. A. (2008). Mixed-use Building di Jakarta Selatan dengan Mempertimbangkan Keseimbangan Antara Manusia, Alam, dan Teknologi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.




DOI: https://doi.org/10.24853/purwarupa.7.2.23-30

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


INDEXED BY:

Garba Rujukan Digital(Garuda)
Powered by Puskom-UMJ