STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PANTAI TANJUNG PASIR SECARA TERINTEGRASI DAN BERKELANJUTAN (DENGAN PENDEKATAN KONSEP ARSITEKTUR WATERFRONT- FRANK LLOYD WRIGHT)

Mustofa Sakhid, Ari Widyati Purwantiasning, Anisa Anisa

Abstract


ABSTRAK. Fungsi wisata pada saat ini tidak lagi terbatas pada kegiatan santai/ piknik saja, akan tetapi dituntut untuk dapat menampung kegiatan lainnya, seperti rekreasi aktif, rekreasi pasif, hiburan, kontak sosial, acara adat dan sebagainya. Perencanaan dan Perancangan Pengembangan Kawasan Pantai Tanjung Pasir ini dimaksudkan untuk mendapatkan solusi perancangan dengan memanfaatan potensi alam secara maksimal dalam penataan tapak sebagai Kawasan Permukiman Nelayan dan Kawasan Wisata Laut.  Penekanan konsep Arsitektur Waterfront Frank Lloyd Wright dilakukan dengan mengadopsi Desain Arsitektur Recreational Waterfront pada karakteristik desain massa dan bentuk bangunan kawasan waterfront yang menyediakan sarana dan prasarana untuk kegiatan rekreasi. Pembangunan diarahkan di sepanjang badan air dan tetap mempertahankan ruang terbuka, serta kekhasan  arsitektur lokal yang dimanfaatkan secara komersial untuk menarik pengunjung.  Perencanaan kawasan Tanjung Pasir merupakan integrasi antara zona wisata dengan zona permukiman nelayannya dan merupakan “bagian integral “ didalam pembangunan Kabupaten Tangerang.

 

Kata Kunci : Pengembangan Kawasan, Pantai Tanjung Pasir, Permukiman Nelayan, Wisata Pantai, Integrasi, Waterfront

 

 

ABSTRACT. Nowadays tourism is no longer limited to leisure activities/ picnic only, but must be able to accommodate other activities, such as active recreation, passive recreation, entertainment, social contact, the traditional activities as well as custom event. Planning and Design of Coastal Zone Development in Tanjung Pasir is aimed to find design solution by maximize natural potency in site planning as a Fisherment Settlement and Sea Tourism Area. The concept of Waterfront Architecture by Frank Lloyd Wright manifested by adopting Architectural Design Recreational waterfront on the design characteristics of the mass and shape of the building within waterfront area that provide facilities as well as infrastructures for recreational activitie. The area development directed along the beach while maintaining the presence of open space, as well as the peculiarities of local architecture that are commercially exploited in order to attract visitors. The planning of Tanjung Pasir area is an integration between tourism zone and fishermen’settlement and should be an "integral part" in the development of Tangerang regency.

 

Keywords : Area Development, Tanjung Pasir Beach, Fishermen Settlement, Coast Tourism, Integration, Waterfront


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24853/purwarupa.1.1.55-62

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


INDEXED BY:

Garba Rujukan Digital(Garuda)
Powered by Puskom-UMJ