Studi Implementasi Fiber Optik Sebagai Komunikasi Data di PT.PLN (Persero) P2B APB DKI Jakarta dan Banten
Abstract
ABSTRAK Sistem tenaga listrik terus berkembang karena kebutuhan masyarakat akan tenaga listrik juga terus meningkat. Saat ini rasio elektrifikasi Indonesia berada di angka 98,30% . Untuk mengendalikan sistem tenaga listrik yang besar seperti halnya sistem koneksi DKI Jakarta-Banten diperlukan sarana telekomunikasi , sistem telekomunikasi merupakan salah satu prasarana (infrastruktur) pokok yang berperan mempermudah, mempersingkat, dan mempercepat pertukaran informasi dan interaksi antar pemakainya serta memperlancar aliran dan penyebaran informasi kepada khalayak umum. Sarana telekomunikasi Fiber Optik merupakan sarana telekomunikasi yang praktis hanya dimiliki PLN, khususnya untuk Fiber Optik yang dipasang dalam kawat petir saluran tegangan tinggi. Perhitungan terhadap link power budget dan rise time budget telah memenuhi standar parameter yang telah ditentukan.Karena dapat dikategorikan memenuhi standar kelayakan dengan rata-rata nilai loss dibawah 28 dBm. Kata Kunci : elektrifikasi, telekomunikasi, fiber optik ABSTRACT The electric power system continues to develop because the community's need for electricity continues to increase. Currently, Indonesia's electrification ratio is at 98.30%. To control a large electric power system such as the DKI Jakarta-Banten connection system, telecommunications facilities are needed, the telecommunications system is one of the main infrastructures that play a role in simplifying, shortening, and accelerating the exchange of information and interactions between users and facilitating the flow and dissemination of information to general public. Sarana telekomunikasi Fiber Optik merupakan sarana telekomunikasi yang praktis hanya dimiliki PLN, khususnya untuk Fiber Optik yang dipasang dalam kawat petir saluran tegangan tinggi. The calculation of the link power budget and rise time budget has met the predetermined standard parameters, because it can be categorized as meeting the feasibility standard with an average loss value below 28 dBm. Keywords : electrification, telecommunication, optical fiberDownloads
Published
2025-07-08
Issue
Section
Teknik Elektro dan Elektronika