PENYULUHAN PENCEGAHAN STUNTING PADA KELOMPOK PENYANDANG MASALAH KESEJAHRATERAAN SOSIAL DI LAPAK ANGGUN JURANG MANGU TIMUR

Authors

  • Nur Kholifah Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • Rosiyani Rosiyani Jurusan Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • Nurlina Aulia Santika Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • Abdul Rahman Jurusan Ilmu Administrasi Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Abstract

Masalah anak pendek (stunting) merupakan salah satu permasalahan gizi yang dihadapi di dunia, khususnya di negara-negara miskin dan berkembang. Stunting menjadi permasalahan karena berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya kesakitan dan kematian, perkembangan otak suboptimal sehingga perkembangan motorik terlambat dan terhambatnya pertumbuhan mental. Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan (growth faltering) akibat akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai usia 24 bulan. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan ibu tentang pentingnya asupan gizi dan pola pengasuhan yang baik untuk anak juga turut menjadi penyebab timbulnya stunting. Selain itu, terbatasnya akses masyarakat terhadap makanan bergizi, air bersih, sanitasi, dan fasilitas kesehatan menjadi penyebab lain terjadinya stunting. Tujuan program kegiatan penyuluhan stunting di lapak anggun Jurang Mangu Timur untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait stunting sebagai upaya meningkatkan kesadaran kesehatan pada masyarakat dan mengurangi jumlah stunting pada anak di Indonesia. Metode Penyuluhan stunting ini menggunakan metode Emo Demo modul “Menyusun Balok yang menggunakan beberapa media seperti pamflet, balok dan kartu keterangan. Hasil dari kegiatan ini yaitu adanya perubahan pengetahuan ibu-ibu tentang pola pemberian makan melalui Emo-Demo, karena dalam penyampaiannya tidak dilakukan dengan satu arah melainkan dengan alat peraga sehingga tidak dilakukan dengan satu arah melainkan dengan alat peraga sehingga ibu-ibu juga berperan aktif dan berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Author Biographies

Nur Kholifah, Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Rosiyani Rosiyani, Jurusan Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Jurusan Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Nurlina Aulia Santika, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Abdul Rahman, Jurusan Ilmu Administrasi Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Jurusan Ilmu Administrasi Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta

References

Ariati, L. I. P. (2019). Faktor-faktor resiko penyebab terjadinya stunting pada balita usia 23-59 bulan. Oksitosin: Jurnal Ilmiah Kebidanan, 6(1), 28-37.

Aryastami, N. K., & Tarigan, I. (2017). Kajian kebijakan dan penanggulangan masalah gizi stunting di Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan, 45(4), 233-240.

Nurul Farhanahsyah. (2018). Faktor-faktor yangBerhubungan denga Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-23 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan Tahun 2018. Skripsi.

Tentama, F., Delfores, H. D. L., Wicaksono, A. E., & Fatonah, S. F. (2018). Penguatan Keluarga Sebagai Upaya Menekan Angka Stunting Dalam Program Kependudukan, Keluarga Berencana Dan Pembangunan Keluarga (Kkbpk). Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 113

Downloads

Published

2022-11-20