INOVASI PEMBUATAN MAKANAN TAMBAHAN DARI PUDING TELUR UNTUK CEGAH STUNTING

Penulis

  • M. Amri Qodami Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Lampung
  • Moh. Ramadhan Program Studi Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
  • Farhah Salsabila Maedy Program Studi Gizi, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • Fenia Apriliya Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Jambi
  • Hani Aprilia Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Ahmad Dahlad Yogyakarta
  • Fatma Nur Azizah Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Amelia Pramais Sella Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Emilia Cintya Pratiwi Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Desain, ITB Ahmad Dahlan Jakarta
  • Mamluatus Sa’adah Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surabaya
  • Mujiyati Mujiyati

Abstrak

Di Indonesia, stunting adalah masalah kesehatan yang serius, terutama pada anak-anak di bawah usia lima tahun. Salah satu faktor utama yang menyebabkan stunting adalah kekurangan asupan gizi yang cukup selama periode kritis pertumbuhan. Inovasi dalam pembuatan makanan tambahan yang bernutrisi tinggi menjadi salah satu strategi penting untuk mengatasi masalah ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan menganalisis potensi puding telur sebagai makanan tambahan yang dapat membantu mencegah stunting. Puding telur dipilih karena kandungan proteinnya yang tinggi, selain itu juga mengandung karbohidrat, energi dan lemak sehat yang mudah dicerna oleh anak-anak. Penelitian ini melibatkan formulasi berbagai resep pudding telur dengan penambahan bahan-bahan kaya nutrisi lainnya seperti susu, madu, buah-buahan dan sayur-sayuran. Uji laboratorium dilakukan untuk menentukan kandungan gizi, serta uji organoleptik untuk menilai penerimaan rasa oleh anak-anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa puding telur memiliki kandungan protein, vitamin, dan mineral yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, serta diterima dengan baik oleh mereka. Dengan demikian, puding telur dapat menjadi solusi inovatif dan praktis sebagai makanan tambahan upaya mencegah stunting di Indonesia.Kata kunci: Inovatif, Gizi, Cegah Stunting

Referensi

Julita, J., Marwan, A. R., Anggraini, D., Vianto, I. M., Isnaini, I., Lestari, L. M., Rizky, M. N., Fitri, N. H., Amalia, N., Febriyani, Q., & Ramadhani, S. (2023). Upaya Pencegahan Stunting dengan Pemanfaatan Singkong sebagai Sumber Pangan Lokal. COMSEP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 178–182. https://doi.org/10.54951/comsep.v4i2.349

Nuroddin, H., Rosanto, K. H., Wicaksono, D. W., Saeroji, A., & Setiyadi, N. (2023). Inovasi Pembuatan Makanan Tambahan dari Daun Kelor Guna Mencegah Stunting. Jurnal Bina Desa, 4(3), 369–374. https://doi.org/10.15294/jbd.v4i3.39339

Ramadhani, F. N., Djuwarno, E. N., & Yusuf, N. A. R. (2022). Upaya Peningkatan Status Gizi Anak sebagai Pencegahan Stunting di Desa Mongiilo Utara Bone Bolango. Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society, 1(3), 85–91. https://doi.org/10.37905/phar.soc.v1i3.18286

Rusilanti, & Riska, N. (2021). Edukasi Gizi Yang Sehat Untuk Pencegahan Stunting Di Kelurahan Benda Baru Kecamatan Pamulang Tangerang Selatan. Sarwahita, 18(01), 11–27. https://doi.org/10.21009/sarwahita.181.2

Prada, R. W., Medho, Y. F., & Boro, V. I. A. (2023). Inovasi Pembuatan Makanan Tambahan dari Sorgum Guna Mencegah Stunting. RENATA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Kita Semua, 1(3), 123–127. https://doi.org/10.61124/1.renata.27

##submission.downloads##

Diterbitkan

2024-11-28

Terbitan

Bagian

Articles